Di sebuah kamar yang cukup besar itu terlihat seorang gadis berwajah pucat dan tampak lemah sedang dikelilingi banyak orang termasuk seorang pria yang sedang memeluknya dan seorang gadis berkacamata tebal yang menggenggam tangannya. Tak ada dari mereka yang tak menangis melihat gadis cantik yang tergolek lemah itu bahkan sang ibu yang memangku kepalanya terisak kencang.
"Mas janji satu hal sama aku" ucap si gadis lemah menatap sang kekasih yang mendekapnya.
"Apa Arin? Bilang Sayang!" pinta pria itu dengan berlinang airmata.
"Tolong nikahin Ayu dan jaga dia! Dia gak punya siapa- siapa lagi selain aku"
Semua orang menatap Arin tak percaya bahkan gadis culun yang barusan Arin sebut namanya terbelalak.
"Apa maksud kamu hah? Aku akan menikah dengan kamu. Kamu akan sembuh" tangisan calon suami Arin mulai terdengar semakin kencang.
"Aku mohon Mas Daniel"
"Enggak Arin. Aku cuma cinta sama kamu"
"Mas... Ayu..." kini Arin menatap Ayu yang sudah menangis sesegukan.
"Ayu menikahlah dengan Mas Daniel! Jaga Mas Daniel buat aku!"
"Enggak Kak. Kakak akan sembuh dan menikah dengan Mas Daniel" balas Ayu tak sanggup menahan tangisannya yang kian deras.
"Aku mohon. Ini permintaan terakhirku Ayu, Mas" Arin mengambil tangan kanan Ayu dan Daniel lalu menyatukan keduanya.
"Aku mohon Mas, Ayu" kembali Arin memohon kali ini dengan suara yang kian melemah.
"Mas..."
"Hiks... ok. Aku janji" lirih Daniel yang sudah tak kuasa menjawab lebih dari itu.
"Terimakasih" ucap Arin lalu menatap Ayu.
"Aku... jan... ji Kak. Hiks... hiks..."
"Om tolong nikahkan mereka!" pinta Arin pada pamannya yang merupakan penghulu yang tadinya akan menikahkannya dan Daniel dan sejak tadi berdiri disamping Daniel dan pria yang merupakan saudara kembar ibunya itu mengangguk.
Ditengah kesadarannya yang mulai melemah Arin menyaksikan dua orang yang begitu disayanginya dan dicintainya menyatu dalam ikatan pernikahan. Tanpa pesta, tanpa gaun pengantin, dan hanya disaksikan oleh kedua keluarga yakni keluarga Arin dan keluarga Daniel, serta seorang sahabat wanita Daniel yang memandang datar keadaan itu. Juga saksi nikah yang ditugaskan sejak awal.
"Saudara Daniel Sandiro Chandra, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan seorang wanita bernama Ayu Astari binti Marwan almarhum dengan emas kawin seperangkat alat shalat dan satu set perhiasan emas seberat 20 gram, serta uang tunai sebesar 107 juta rupiah dibayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawinnya Ayu Astari binti almarhum Marwan dengan emas kawin tersebut dibayar tunai"
"Bagaimana para saksi SAH?"
"SAH"
"Alhamdulillah... Barakallah..."
Ibu Daniel dan Shakira sahabat Daniel sebenarnya sangat tidak setuju dengan pernikahan ini tapi mereka tak bisa berkata apa- apa di situasi seperti ini apalagi Arin memintanya sendiri dan Daniel pun menyetujuinya.
"Terimakasih" lirih Arin perlahan menutup mata usai Daniel mengecup singkat kening Ayu dihadapannya.
"ARIN..." teriaknya ketika dia menyadari jika Arin telah pergi untuk selamanya
"KAKAK..."
"PUTRIKU..." teriak orangtua Arin dan menghambur ke arah Arin yang sudah menutup matanya untuk selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Replacement
FanfictionCerita ini pernah di publish sebelumnya dengan cast berbeda dan masih on going jadi ini Kak Ling mau lanjut dengan cast baru 😘 Ayu menikah dengan Daniel atas permintaan almarhumah sahabatnya yang awalnya adalah calon pengantin wanita pria itu. Pern...