Part 3

9 0 0
                                    

*mulmed: Ruby (new cast)

***
Sepanjang sarapan, Ayu harus menahan sedih melihat betapa akrabnya Daniel dan Ruby. Sekali lagi Ayu bukan merasa cemburu. Hanya bersedih karena Daniel bahkan tak pernah bicara selembut itu padanya.

"Oh iya, Ayu sehat?" tanya Ruby tiba- tiba mengejutkan Ayu. Beruntung ekspresi Ayu tidak begitu terlihat.

Ayu yang menahan untuk tak
menyuapkan makanannya dan tersenyum pada Ruby.

"Alhamdulillah sehat Mbak" jawab Ayu sopan.

"Kamu keliatan bahagia ya sekarang. Udah gak sedih lagi donk?" entah sindiran atau apa yang Ruby ucapkan barusan, tapi Ayu merasa menjadi tak enak hati.

"Alhamdulillah Mbak" hanya itu yang bisa Ayu ucapkan. Dia tak ingin membuat suasana makan mereka menjadi muram kalau sampai Ayu menyebutkan nama Arin yang sepertinya ingin di dengar oleh Ruby saat ini.

John menatap Ayu dan Ruby bergantian. Instingnya berjalan. Dia merasa Ruby sengaja mengintimidasi Ayu saat ini. John tak suka jika ada orang terdekatnya yang diintimidasi. Ayu adalah kakak iparnya, jadi Ayu juga bagian dari orang terdekatnya.

"Uhuk..." Dirinya pura- pura batuk hingga membuat semua atensi tertuju padanya.

"Kamu gapapa?" tanya Ayu menyodorkan gelas milik John agar lebih dekat pada sepupu iparnya itu.

"Gapapa Mbak. Barusan ada cabe masuk kerongkongan uhuk..." jawab John pura- pura terbatuk.

"Hati- hati makannya Nak!" Ucap Pak Jehan khawatir.

"Iya Om" jawab John masih berusaha nampak merasakan tidak nyaman pada tenggorokannya.

"Oh iya. John sekarang udah jadi specialist katanya ya?" tanya Ruby yang konsennya berhasil dipecah John.

"Iya Mbak" jawab John singkat.

"Specialist apa?" tanya Ruby penasaran.

"Specialist anak Mbak" lagi, dijawab seperlunya.

"Hebat kamu" puji Ruby tak sama sekali membuat John terkesan, bahkan pria itu nampak begitu terpaksa memasang senyum. Syukur- syukur Ruby sadar diri.

***
Selesai sarapan Ayu dan Bu Jehan seperti biasa mengantarkan kepergian keluarga mereka berangkat bekerja, bedanya hari ini ada Ruby yang tampak saling menempel dengan Bu Jehan.

Seperti biasa, Ayu membawakan tas suaminya dan memberikannya pada Daniel ketika pria itu telah sampai di depan pintu mobilnya yang berada pada deretan no 2 karena yang paling depan adalah mobil sang Papa, dibelakangnya ada mobil Ruby dan setelahnya juga mobil John berada di dekat garasi karena terhalang mobil yang lain.

"Hati- hati dijalan Mas" ucap Ayu seraya mencium tangan Daniel dan menyerahkan tas kerja itu pada suaminya dan hal itu tak luput dari pandangan Ruby yang menatap mereka jengah. Sungguh pemandangan yang memuakkan pikirnya.

Daniel tak bereaksi apapun atas ucapan Ayu. Dia memandang ke depan dan melihat kedua orangtuanya bersama Ruby.

"Ya udah Ma. Papa berangkat dulu ya. Ruby, Om duluan ya" pamit Pak Jehan pada istrinya juga pada Ruby.

"Iya Pa, hati- hati" ucap Bu Jehan lalu mencium tangan sang suami dan dibalas kecupan sayang di pelipis matanya membuat Daniel dan Ayu juga Ruby tersenyum melihat keromantisan pasangan yang tak lagi muda itu.

"Hati- hati Om"

Pak Jehan memasuki mobil yang disopiri oleh sopir pribadi mereka lalu menyempatkan diri menoleh pada Daniel dan Ayu juga John.

"Papa duluan ya" pamitnya.

"Iya Pa. Hati- hati" jawab Daniel sementara John memberi lambaian tangannya karena ucapan sang Om sudah dibalas duluan oleh kakak sepupunya itu.

The ReplacementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang