Pagi harinya, Daniel memasuki ruang makan diikuti John yang baru saja kembali dari rumah sakit usai jaga malam. Mereka berdua berjalan bersamaan dan menemukan Ayu yang sedang menata sarapan ke atas meja makan.
"Bi Harsi mana Mbak?" tanya John sembari celingak- celinguk sementara Daniel sudah duduk duluan di kursinya.
"Bi Harsi disuruh Mama tadi anterin dulu pesanan tetangga yang nitip beli barang" jawab Ayu membuat John manyun.
"Emang kamu perlu apa sama Bibi?" tanya Ayu yang geli melihat ekspresi sepupu iparnya itu.
"Mau minta dibikinin jus buah. Lagi males blender sendiri" rengek John persis bocah bahkan Daniel menatapnya tak kalah geli.
"Ya udah biar aku aja yang bikinin. Mau buah apa?" tanya Ayu menawarkan diri membuatkan sepupu iparnya itu jus yang dia mau.
"Bener Mbak?" tanya John senang.
"Iya..."
"Mau jus tomat campur nanas sama apel Mbak" jawab John antusias.
"Ok. Bentar ya. Aku... Eh..."
"Ayu"
"Mbak"
Krek...
Daniel baru saja bangkit dari tempat duduknya ketika melihat Ayu yang nyaris terpeleset kini sudah berada dalam dekapan John yang memang berada lebih dekat darinya.
"Ma... Maaf..." Ucap Ayu segera menyadarkan dirinya dari kekagetan dan menjauh dari John ketika matanya melihat Daniel yang tampak menatap tajam ke arah dirinya.
"Mbak gapapa?" tanya John perhatian tanpa melihat ekspresi Daniel yang tampak kesal.
"Enggak kok John. Aku gapapa. Makasih banyak" ucap Ayu merasa tak enak.
"Hati- hati makanya kalo mau jalan tuh" ucap Daniel menusuk membuat John menatapnya tak suka sementara Ayu menunduk takut pada suaminya itu.
"Ya udah Mbak duduk aja. Aku bikin sendiri aja" ucap John membantu Ayu duduk masih di perhatikan oleh Daniel yang menatapnya tajam.
John berjalan mengambil blender dan akhirnya menyiapkan jusnya sendiri.
"Ada yang sakit gak?" tanya Daniel yang kini sudah merendahkan lagi volume suaranya membuat Ayu yang tadi sempat takut padanya kini malah menatap suaminya bingung. Sebenarnya tadi itu suaminya marah atau hanya kaget sih?
"Ditanya kok malah ngelamun. Ada yang sakit nggak?" tanya Daniel tak sabaran membuat Ayu tersadar dari lamunan sesaatnya.
"O... Oh. Nggak kok Mas. Ayu cuma kaget aja" jawabnya ketika Daniel memegang kedua lengannya seperti khawatir ada lecet pada diri Ayu.
Daniel kemudian menghela napas dan melepaskan lagi pegangannya pada lengan Ayu.
"Lain kali hati- hati. Kamu tuh udah bukan lagi bawa diri kamu sendiri aja" omel Daniel yang malah membuat Ayu merasa berdebar. Apa suaminya sedang mengkhawatirkannya atau bahkan mengkhawatirkan bayi mereka? Bolehkah Ayu berharap lebih?.
"Iya maaf Mas"
***
"Selamat siang. Selamat dat... Loh, dokter""Loh, Tantenya Salwa ya?" tanya John sambil menunjuk wanita yang dikenalinya sebagai wali dari salah satu pasiennya di rumah sakit.
"Iya dokter. Saya Hani, Tantenya Salwa" balasnya.
"Kerja disini toh?"
"Iya dok. Dokter mau makan siang? Silakan dokter" ucap Hani mempersilakan John masuk ke dalam kafe tempatnya bekerja.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Replacement
FanfictionCerita ini pernah di publish sebelumnya dengan cast berbeda dan masih on going jadi ini Kak Ling mau lanjut dengan cast baru 😘 Ayu menikah dengan Daniel atas permintaan almarhumah sahabatnya yang awalnya adalah calon pengantin wanita pria itu. Pern...