(1) Dipertemukan lagi olehmu

71 3 0
                                    


'Akan ada waktunya kita kembali bertemu setelah merindu '

•••

Seorang wanita berambut panjang terjongkok didepan bangunan rumah mewah sambil mengambil nafas dalam dalam, organ jantung yang ada ditubuhnya seolah memompa darah sangat cepat. Serena  menyeka peluh keringat yang membanjiri keningnya dengan kasar.
Serena Ranjana wanita berumur 25 tahun berkarir sebagai perawat  disalah satu rumah sakit kota besar yang ia tempati, berdiri didepan bangunan mewah membuatnya sedikit ragu untuk masuk meneeruskan niat yang telah ia siapkan sebelumnya.

"Demi bu jia aku harus membalas kebaikanya ayolah Serena! " Beberapa minggu yang lalu ia tertimpa  musibah kecelakaan, Serena hidup seorang diri dikota orang, ibu dan sang kakaknya jauh dari tempatnya disini. Dirinya tidak memberitahu pasal kecelakaan yang ia alami, bahkan disaat kecelakaan yang mengakibatkan tangan kanan patah tulang, Serena menahan diri untuk tidak meminta keluarganya datang sebagai wali untuk pasang perawatan lanjut.

Bukankah semua anak rantau memiliki pemikiran yang sama? Tidak mau merepotkan orang yang jauh dari mereka.

Dari insiden tersebut ada seorang wanita yang dengan baik membantu Serena.

Bu Jia  yang mengurus semua mulai dari biaya, keperluan dan obat rumah sakit. Bu Jia  adalah senior kepala perawat di tempat ia bekerja. Bu Jia sangat amat baik pada Serena, saat Serena ingin membalas kebaikanya bu Jia menolak, wanita itu malah mengingnkan Serena menjadi perawat pribadi anaknya dirumah selama 3 minggu.

Bu Jia akan sibuk selama 3 minggu ini karena akan menghadiri kegiatan rumah sakit diluar kota. Serena langsung setuju  saat mendengar cerita anak bu Jia, dirinya dengan sukarela akan membantu bu Jia. Kata bu Jia  anak lelakinya mengalami patah tulang dikaki setelah  3 bulan lalu kecelakaan parah dan perlu terapi, mungkin karena dirinya dahulu sempat ditempatkan bersama dokter orthopedi membuat bu Jia yakin Serena dapat membantu putranya.

Padahal Serena sangat tidak yakin pada dirinya sendiri.

Entah berapa lama ia menghabiskan waktu berfikirnya didepan rumah mewah itu untuk berfikir. Akhirnya perempuan itu masuk setelah salah satu penjaga membuka gerbang besar. Mempersilahkan Serena dan langsung menghantar wanita itu ke dalam menemui bu Jia.

Serena dibuat menganga saat pintu yang menjulang keatas itu dibuka, pintu utama itu bahkan sangat besar lantai marmer dominan putih abu itu menyapa penglihatanya.

" Bahkan debu engan menempel di lantai mahal ini astaga " Serena bergumam pelan sambil melihat sekelilingnya.

Dirinya terus dibawa berjalan lebih masuk oleh pria didepanya yang katanya mereka akan menuju ruang tamu, tamu mana yang masuk sedalam ini.

Dari kejauhan terlihat sofa kulit berwarna coklat menambah objek Serena mengagumi karena sofa disana benar benar besar, bahkan diatasnya tergantung lampu kristal menjuntai sangat berkilauan.

" Bu Jia siapa sebenarnya dirimu " Serena bahkan bisa mengatakan rumah ini sebagai mansion dari luasnya dan mewahnya bangunan ini.

Benar saja disanalah tujuanya.

Seolah telah mendapat perintah pria itu tanpa basa basi mengantar sampai didepan wanita yang sedang sibuk dengan vas yang ada di atas meja besar yang sangat mengkilap.

" Permisi bu Jia " Serena memangil dengan suara yang pelan, membuat wanita paruh baya itu menoleh.

"Astaga Serena maaf saya terlalu fokus merangkai bunga ini " Jia berdiri dan tersenyum menyambut kedatangan Serena.

MY FAVORITE NURSE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang