two brother 5

19 3 53
                                    

Setelah meninggalkan apartemen Ami, Jay mengemudikan mobilnya dengan cepat.

"Aishhhh, sialan!!!" Maki Jay.

"Kenapa aku mengingat kejadian kemarin"

Kesal Jay melihat cara Taehyung menatap Ami saat kejadian kemarin.

"Harusnya aku tidak seperti ini, aku pergi meninggalkannya bukan untuk melihatnya seperti ini" Jay frustasi dengan pikiran nya sendiri.

Dengan masih perasaan kesal Jay mengemudikan mobilnya pulang kerumahnya dengan perasaan tak menentu.

"Jay, kamu dari mana saja?" Tanya Tante Sera eomma Jay.

"Eh eomma, aku habis mengantar Ami ke seoul" jawab Jay dan segera masuk kamarnya.

Tante Sera heran melihat anak sulungnya itu tidak biasa seperti itu, meski pribadi nya dingin tapi tak biasa melihatnya dengan wajah itu.

Jay melepas pakaian nya lalu masuk kedalam kamar mandi mengguyur badannya dengan air dan melihat bayangan pantulan dirinya di cermin.

"Aku sama sekali tak bisa melupakan nya, wajahnya semakin teringat di pikiranku, setelah lama aku buang pikiran dan perasaan ini, setelah bertemu kembali aku tidak bisa" Jay semakin frustasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sama sekali tak bisa melupakan nya, wajahnya semakin teringat di pikiranku, setelah lama aku buang pikiran dan perasaan ini, setelah bertemu kembali aku tidak bisa" Jay semakin frustasi.

Setelah selesai mandi Jay pun kembali turun dan menemui eomma nya.

"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu Jay?" Tanya Tante Sera.

"Tidak eomma, hanya saja aku tidak akan ikut kalian kembali ke kanada"

"Wae?" Tante Sera kaget.

"Aku akan tinggal di Seoul, mengurus perusahaan Appa seperti Hobi"

"Kamu yakin?" Tanya om Rumi.

"Iya Appa, aku tidak mungkin mengekor terus dengan kalian"

"Appa akan menghargai jika itu keputusan mu, bagaimana dengan tempat tinggal?"

"Aku tidak ingin serumah dengan Hobi, aku sudah mendapatkan rumah ku sendiri dan besok aku akan pindah ke sana"

"Baiklah, apapun keputusan mu, kami akan mendukung mu"

"Terimakasih eomma, Appa"

"Tapi, jangan memberitahu Hobi dulu, biar aku yang bicara padanya"

"Terserah maumu, kamu sudah bisa memutuskan apa yang terbaik"

Jay berlalu pergi dan mengemas beberapa barang yang harus di bawa.

"Dia tak seperti Jay yang kita kenal sayang" Tante Sera sedikt khawatir.

"Mungkin sekarang Jay sudah dewasa, tidak bermain seperti dulu lagi, bukannya kita harus senang melihat kedua putra kita memiliki keinginan, kita harus selalu mendukung yang terbaik untuk mereka" jelas om Rumi.

Two Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang