🧨Lu Huaiyu and Ning/Shen Li (√)🧨

1246-1251 end 😊😭

🧨1246🧨

Minggu, toko buku.

Shen Zhijin berdiri di depan rak buku dan melihat buku-buku yang tertata rapi di atasnya, dengan bibir sedikit mengerucut.

Dia memiliki ingatan yang sangat baik dan tidak pernah melupakan apa yang dia baca. Ini pertama kalinya dia dihadapkan pada deretan buku namun dia tidak tahu harus mulai dari mana.

Ada dua gadis yang terlihat seperti siswa SMA di dekatnya yang menoleh dari waktu ke waktu, dengan wajah tersipu dan penasaran.

Sangat jarang melihat pemuda tampan, dan itu juga karena dia sudah terlalu lama berdiri di sini.

Kedua gadis itu mengambil buku mereka untuk menutupi separuh wajah mereka saat mereka berpindah ke satu sama lain dan berbisik di antara mereka sendiri.

Shen Zhijin, tentu saja, memperhatikan tatapan mereka dan samar-samar bisa mendengar obrolan mereka.

Dia sangat tampan dan sudah lama terbiasa diawasi seperti ini.

Tapi hari ini berbeda.

Jakunnya terangkat. Akhirnya, dia mengangkat tangannya dan mengambil beberapa buku dari rak buku.

Ketika buku itu jatuh ke tangannya, dia mendengar kedua gadis muda itu berseru kaget pada awalnya, sebelum kemudian tertawa pelan.

Dia pura-pura tidak memperhatikan dan menoleh ke kasir.

…

Pandangan kasir tertuju pada buku selama beberapa detik. Kemudian, dia kembali menatap Shen Zhijin dengan senyuman menggoda di matanya.

Meskipun dia tidak mengatakan apapun, Shen Zhijin merasakan ujung telinganya mulai terbakar.

“Apakah kamu ingin tas?”

"Ya."

Shen Zhijin mengeluarkan dompetnya, siap membayar.

Kasir mengeluarkan tas dan memasukkan buku-buku ke dalamnya.

“Hei, Kakak Senior?”

Kong Wenhan dan yang lainnya telah membuat janji untuk pergi ke toko buku bersama untuk membeli novel dan majalah yang baru dirilis. Mereka tidak menyangka akan melihat Shen Zhijin begitu mereka memasuki pintu.

“Apakah kamu di sini untuk membeli buku juga?”

Shen Zhijin mengangguk sedikit dan menyapa mereka dengan ekspresi biasa.

Kong Wenhan melirik ke kasir. Tasnya transparan, namun nama toko buku yang tercetak di atasnya menutupi setengah isinya sehingga dia tidak bisa melihat isinya dengan jelas. Dia hanya bisa melihat ada beberapa buku tebal di dalamnya.

“Kakak Senior, apa yang kamu beli?”

Kong Wenhan sangat penasaran.

Shen Zhijin jarang datang ke toko buku karena dia menghabiskan sebagian besar waktunya di perpustakaan.

Buku-buku profesional dan informasi literatur di sana lebih lengkap.

Oleh karena itu, mereka semua cukup terkejut melihat Shen Zhijin ada di sini hari ini.

Shen Zhijin menyatukan jari-jarinya, tapi sebelum dia bisa berkata apa-apa, anak laki-laki lain segera berkata, “Buku yang layak untuk dipilih oleh Kakak Senior pastinya tidak biasa! Kakak Senior, apa yang kamu baca? Mari kita lihat!”

Shen Zhijin berhenti.

“Ini hanyalah beberapa buku biasa.”

“Ini buku-bukumu,” kata kasir sambil menyerahkan tasnya.