Semesta

13 5 0
                                    


" dek Harsa gak pulang?" tanya Mali sambil tersenyum teduh kepada Harsa.

" nanti kak, sopir Harsa belom dateng"  jawab Harsa sambil membalas chat papanya yang bawel karena Harsa pulang terlalu sore.

Mali menurunkan kelopak matanya, senyuman tulus terukir dibibir tipisnya.

"gak di jemput cowoknya aja dek?"  ada sedikit rasa deg-deg'an saat Mali iseng menanyakan perihal cowok kepada Harsa.

" Harsa gada cowok, gak minat"

"hee... sayang banget padahal Harsa cantik."

Arghhh Mali ingin menenggelamkan wajahnya ke bak air cucian piring. tolong demi apapun Mali malu setengah mati.

tidak tahu saja yang sebenarnya apa yang ada dibenak Harsa ketika Mali melontarkan kalimat kardus itu.

oh ayolah Mali, itu hanya akan dianggap candaan basi oleh Harsa.

tidak ada yang spesial.

mungkin jika kata orang kalau jatuh cinta itu akan membuat bodoh sepertinya itu memang benar adanya.

lihat saja reaksi berlebihan yang diperlihatkan lelaki 23 tahun itu.

sangat lebay.

" gak tau, Tuhan lagi gak minat ngasih pacar buat Harsa paling." jawab Harsa sambil berdecak membalas ceramahan papanya yang masih tak henti mengomel di room chat.

"keknya nanti langsung nikah aja deh, ribet kalo pacaran." lanjut Harsa.

Mali yang sedang mengelap meja untuk berberes pulang mendadak menghentikan kegiatannya.

demi Tuhan, Mali ingin memanjat gedung kampus dan berlari ke rooftop untuk berteriak bahwa ia bahagia saat ini.

menikah kata Harsa?

ini sudah seperti yang diniatkan oleh Mali yang akan segera ingin meminang Harsa setelah ia mengumpulkan uang dan memantaskan dirinya.

" lagian papah bilang katanya mau jodohin Harsa sama model atau anak perusahaan  atau mungkin selebriti? entahlah Harsa tidak terlalu pusing, yang penting kaya" tutur Harsa santai seolah tidak ada beban.

yang penting kaya ....





















yang penting...



















kaya....
























kaya....























Tolong tenggelamkan Mali kedalam segitiga Bermuda saat ini.

Kalimat terakhir Harsa membuat bahu Mali langsung meluruh, senyum teduh yang selalu terukir mendadak terambil kembali.

"hahhh...."

Mali menghela nafas lelah

" jodoh Harsa pasti yang terbaik, mau dia kaya atau sederhana, tampan atau biasa saja, Tuhan pasti menitipkan pasangan hidup yang sempurna untuk Harsa " ada sedikit rintik sendu dalam mengucap kalimat tersebut sambil terselip do'a semoga Tuhan mau mempertimbangkan kriteria seorang Delangga Harsandra.

Harsa yang mendengar ucapan Mali seketika menghentikan ketikan di ruang chat papanya.

apa perasaan Harsa saja atau si abang ketoprak ini seolah terlihat sedih?

" ya harsa sih terserah yang penting kaya, minimal punya mobil sama rumah tingkat dan penghasilannya minimal 15 juta perbulan."






























Kita~ [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang