Takdir

10 3 0
                                    


" aku mencintaimu"

" hah?"

oke baik mungkin sepertinya ini terlalu mendadak bagi Harsa.

Harsa masih berfikir bahwa orang di hadapannya ini pasti bercanda.

" kau bilang apa tadi?" tanya Harsa ulang.

" aku bilang aku mencintaimu" jawab pemuda itu lagi.

" lupakan aku tidak minat " jawab Harsa sambil pergi meninggalkan pemuda yang baru saja menyatakan perasaanya.

Harsa muak.

dirinya muak dengan pernyataan cinta orang- orang.

seperti hei! kita bahkan tak saling kenal bagaimana bisa mereka menyatakan cinta kepada Harsa?

iya

Harsa benci bermain-main dengan perasaan.

Banyak lelaki dan perempuan dengan paras rupawan menginginkan dirinya jadi pasangan Harsa.

tapi sekali lagi.

Harsa tidak minat!

garis bawahi.

tidak minat!

lagi pula bagian mana dari yang namanya menjalin hubungan itu indah?

oh ayolah, kehidupan hanya membawa luka dan realisasi yang mengerikan dikala dirimu kehilangan orang yang kamu cintai.

cuih!

makan tuh cinta!

hanya orang bodoh yang bunuh diri karena putus cinta, dasar tidak waras

Harsa melenggang pergi dari lelaki yang menyatakan perasaanya 2 menit lalu dengan sebuket bunga dan dua batang coklat.

dasar alay, dikira Harsa bocil smp kali.

jika Harsa sangat menolak yang namanya hubungan tentang cinta dan asmara, lantas mengapa dirinya ingin dijodohkan oleh sang papah?

alasan mengapa dirinya mau dijodohkan, karena Harsa percaya dengan pilihan sang papah.

sang papah tercinta Harsa tak mungkin sembarangan menjodohkan dirinya dengan lelaki asing atau tak jelas asal- usul serta kehidupannya.

sang papah pasti sudah matang-matang mencarikan jodoh yang sangat terbaik untuk anak kesayangannya ini.

urusan perasaan ?

itu belakangan, yang penting keduanya sudah saling setuju untuk menerima kan?

kalau nyaman ya jatuh cinta kalau tidak ya mungkin saja hanya sekedar pernikahan biasa dengan segala formalitas atau bahkan berakhir dengan perceraian? entahlah Harsa tak ingin ambil pusing.

semua planing sudah ada di kepala Harsa, dirinya tidak takut dan tidak khawatir tentang masa depan.

karema Harsa menyerahkan urusan jodohnya kepada sang papah, yang Harsa sendiri yakin kehidupan pernikahannya akan terjamin dari segi finansial.

ya kan?

Finansial no 1.

bagi Harsa kehidupan pernikahan, keuangan itu no 1 dan itu mutlak.

karena hidup butuh uang kan?

persetan dengan cinta, jika hidup tanpa sepeser uang juga hidupmu akan sengsara.

makan tuh cinta

namun sepertinya Harsa tidak pernah menyadari bahwa jodohnya itu sesungguhnya tidak di atur oleh papahnya.





























Kita~ [markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang