Gigitan Ular

175 12 1
                                    

"Ukh?!"ringis Name tidak jadi memegang kepala lelaki itu dan beralih memegang pundak lelaki itu dengan pandangan melihat pergelangan kaki kirinya yang memar akibat bekas Gigitan Ular.

"Gigitan...Ular?"lirih Name lalu tiba-tiba pingsan,membuat lelaki itu refleks menahan tubuh Name dengan memeluknya.

'Ada apa dengan gadis aneh ini?'batin lelaki itu heran.

"H-hey.apa yang kau lakukan?hey.bangun!?"ucap lelaki itu mencoba membangunkan Name.

Pandangan lelaki itu tiba-tiba tertuju pada kaki kiri Name yang memar,dengan wajah kaget dan panik.lelaki itu bergegas menggendong Name ala-ala Bridal style dan dengan sekali kedip lelaki itu sudah tidak ada di tempatnya.

Berpindah ke Apartemen tua yang nama apartemennya adalah Apartemen Shinbi,terlihat di kamar apartemen bertuliskan angka 555 di pintu kamarnya,lelaki tadi yang bernama Rey merebahkan Name di kamar yang bernuansa biru malam dengan bintik putih yang menjadi gambaran bintang di dalam ruangan itu.

"Ceroboh sekali kau"ucap Lelaki itu lalu memunculkan kukunya yang tajam dan cairan berwarna putih muncul di ujung kuku Rey.

"Ini akan membuatmu merasa tersiksa selama semalam.jadi...mencobalah untuk bertahan sampai besok jika kau masih ingin hidup"lirih Rey di dekat telinga Name yang setengah sadar.

Rey meneteskan cairan itu ke kaki Name yang memar akibat gigitan ular,awalnya Name mulai memperlihatkan efek obat yang Rey berikan padanya,tapi tidak lama kemudian,Name tiba-tiba tenang dan terlihat tidur dengan nyenyak.hal itu membuat Rey bingung.

'Apa-apaan ini?dia seharusnya merasa tersiksa hingga besok,tapi kenapa dia hanya memperlihatkan efek obatnya sampai setengah menit?'pikir Rey penasaran dan menatap lekat wajah tenang Name yang tertidur.

'Tunggu!?jangan-jangan...?!'terka Rey bergegas memegang Pergelangan tangan Name,mengecek denyut nadi Name dan ternyata masih ada,detak jantung Name juga normal tidak seperti tadi saat racun ular itu mencoba menyebar ke seluruh tubuh Name.

"Menari~"ucap Rey smirk sambil mencium telapak tangan Name yang tertidur.

'Aku jadi semakin tetarik pada gadis ini~'batin Rey.

...Keesokan Harinya...

"Uhm~"lenguh Name yang baru saja bangun dari tidurnya.

Perlahan Name bangkit dari tidurnya,duduk sejenak di pinggir Kasur dan mencoba merotasikan pandangannya ke seluruh ruangan yang di tempatinya.

"..."

Name mengedip-ngedipkan Matanya kaget.

"Dimana lagi aku?! kamar siapa ini?! kenapa aku bisa ada di sini?!dimana lelaki itu-ek?!"ucap Name yang tidak sengaja menemukan surat di meja samping tempat tidur.

'Surat?'batin Name sambil mengambil surat di meja lalu membukanya.

{Sepertinya kau sudah bangu.kau pasti sudah menemukan dan membaca surat ini}

"Bagaimana dia bisa tau?tunggu!?!tulisannya hilang?!hah!?apa?!muncul tulisan baru lagi?!"ucap Name kaget.

{Kau tidak perlu cemas tentang tempat tinggal,untuk sementara kau bisa tinggal di sana.dan lagi,kertas ini bisa mengirimkan pesan yang hampir mirip seperti ponsel,hanya saja aku tidak terbiasa memakai teknologi itu,walau begitu aku bisa mendengar semua pertanyaan mu lewat kertas ini,sama seperti jika kau menelpon seseorang lewat ponselmu}

"Lalu aku harus menulis juga di kertas ini untuk memberikan balasan?"tanya Name.

{Tidak perlu.kau bisa memotret kertas ini di ponselmu,dan dengan sendirinya kertas ini akan masuk ke dalam ponselmu}

Shinbi'S House And Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang