BAGIAN 4

4.1K 197 52
                                    

SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA, BERUPA SARAN YANG MEMBANGUN JUGA BOLEH BANGET🙏

(Bagian 4)
Alasan dibalik semua

*****




Tok Tok

Terdengar suara seseorang mengetuk pintu ruangan kerja milik Gavriel, namun hal itu tak membuatnya lantas menghentikan aktivitas membaca laporan ditangannya, ia masih terpaku dengan berkas itu sambil berucap "Siapa?"

Seseorang dari balik pintu itupun bersuara sebagai jawaban pertanyaan Gavriel "ini saya pak, Jidan"

Mengetahui jika orang dibalik pintu itu adalah sekertaris pribadinya, Gavrielpun mempersilahkan orang yang menyebut dirinya Jidan itu untuk masuk

"Masuk!"

Jidanpun mengikuti perintah untuk masuk dan kemudian langsung menuju ketempat Gavriel berada dengan membawa sebuah paperback berukuran sedang ditangannya.

"Ini pak ponsel yang anda minta" Jidan meletakkan paperback itu diatas meja kerja Gavriel lalu mundur beberapa langkah dari sana, seolah menunggu perintah selanjutnya dari sang atasan.

Gavriel hanya medelik sebentar untuk melihat paperback yang baru saja diletakkan Jidan lalu kemudian kembali memusatkan perhatiannya pada berkas ditangannya.

"Hem, kamu boleh keluar"

Perintahnya dan Jidanpun menurut lalu pamit undur diri dari hadapan Gavriel.

Gavriel hanya mengangguk pelan tampak tak peduli dan tetap melanjutkan aktivitasnya. Namun sepertinya paperback itu cukup mengganggu pikirannya hingga akhirnya ia meletakkan berkasnya ditangannya itu dan beralih menatap paperback tersebut dengan pandangan gamang

"Dia pasti bakal nolak lagi dan kekeh buat perbaikin ponselnya yang sudah gue rusakin"

Gavriel memejamkan matanya, menyadarkan punggungnya kesandaran kursi. Pikirannya menerawang jauh, mengingat kembali rentetan kejadian kemarin yang membuatnya mendadak meninggalkan Apartemen ditengah malam dan mimilih untuk tidur diruang kerjanya saja.

"SIAL" ia tiba-tiba mengacak rambutnya frustasi saat mengingat kembali berita yang menayangkan sosok Raffandra disana. Bagaimana tidak, tujuannya belum bisa ia capai dengan sempurna, tetapi lelaki itu sudah kembali dan pasti akan mengusik kehidupannya

"Gue gabisa biarin lo buat ketemu Selin lagi"

Gavriel menggeretakkan giginya, membayangkan wajah Raffandra saja sudah berhasil membuat kemarahannya memuncah

Drrtt Drrt

Benda persegi diatas meja kerja Gavriel tampak bergetar sukses membuat lamunan panjangnya seketika buyar. Ia kemudian mengambil ponselnya dan menatap layar ponsel tersebut untuk melihat siapa orang menelponnya. Ia spontan mendengus saat mendapati nama yang tertera diponselnya itu, namun ia tak bisa menolak panggilan itu karna urusannya akan panjang nantinya.

Sebelum mengangkat telpon itu, Gavriel bangkit dari duduknya untuk beralih duduk kesebuah sofa yang lebih nyaman diruang kerjanya, seolah sudah menebak panggilan telpon ini tidak akan berakhir dengan cepat.

MANDALORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang