bab 5

21 2 0
                                    

Setelah kepergian Deny yang entah kemana Kiara memakan nasi dan Ayam nya di meja makan. Semua pelayan yang lewat menatap mencemoh pada Akira. Pasal nya hanya anggota keluarga saja yang makan di meja makan.

"Kau tau pria itu se enak jidat nya dia makan di meja makan,"ucap satu pelayan yang melewati meja.
,
"Baru juga 1 hari dia jadi pengawal udah berani makan di meja Tuan.

"Iya,"

***
Saat Akira makan. Farel duduk di kursi Kiri meja makan itu.

Akira tak enak ia mengambil makanan nya dan berniat pergi .

"Habiskan disini,"

"Maaf Tuan," ia duduk lagi.
Entah kenapa ia tiba tiba kenyang.

"Biasa nya pengawal atau pelayan tidak ada yang makan di meja selain Deny."

"Ma-maaf tuan,"

Tapi farel Diam mengoleskan Roti nya.

Setelah makan Akira langsung berdiri ia membungkuk hormat . Sial pertama kali kerja ia membuat kesalahan. Untung nya farel tak memarahi nya.

Farel makan dengan diam pagi itu.
Aldi datang ia langsung duduk di pangkuan Om nya.

"Aldi tak boleh begitu," ucap Laras menghampiri putra nya . Ada beberapa pengawal yang berdiri di belakang Farel.  Salah satu nya Kiara dan juga Deny.

"Tapi Ma. Aldi mau sama Om,"

"Om sedang makan." Ucap Laras menasehati.

"Tak apa Laras. Biarkan saja,"

"Kakak benar benar mau menikahi Rebeca."

"Iya,"

"Entah kenapa aku tidak setuju ."

"Aldi juga tak suka," ucap anak berusia 4 tahun itu. 

"Aldi jangan menyela!"

"Maaf Om," ucap Aldi mau menangis karna bentakan ibu nya.

"Kamu menakuti nya," ucap Farel marah,"

Farel menggendong Aldi dan mengajak nya ke  Taman.

"Apa jadwal ku hari ini" tanya Farel pada Deny.

"rapat dengan tuan ETAN dan pergi ke  markas."

"Oh,"

Suruh  marni ambilkan Tas ku. Ucap nya pada Akira.

"Saya Tuan?" Tanya Akira.

"Ya," jawab Farel datar

Entah kenapa Farel sangat sulit di tebak. Ia mengucapkan segala sesuatu secara datar.

Akira pergi dari taman menuju dapur.

"Ada yang nama nya bik Marni,"

"Ada apa, apa tuan menyuruh sesuatu,"

"Iya," jawab Akira. Dia kira Marni ada lah seorang bibik ternyata cantik dan sexi seumuran dengan nya. Bahkan terkesan lebih muda.

"Tuan Farel. Menyuruh mu mengambil tas."

"Ah baik ."

"Kamu tunggu di luar." Ucap Marni.

Ia menunggu di bawah tangga. Sesaat kemudian Marni turun dengan membawa Tas kerja Farel.

"Biar aku yang berikan pada Tuan Farel." Ucap Marni.

"Ah baik,"ucap Akira.

******
"Ini Tuan ," ucap Marni. Marni menatap Farel genit. Dan Akira tau itu." Tunggu aku setengah jam. Marni ikut saya,"

BALAS DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang