02. mual

1.3K 85 10
                                    

POV author

Wonyoung sekarang berada tepat didepan restoran, dia menatap langit langit, mempersiapkan diri untuk menghadapi haruto, dia sangat gugup, akhirnya memberanikan diri masuk ke dalam restoran,

Bunyi lonceng menandakan tamu datang mengiringinya, disana sudah terlihat 2 orang yang menunggu kedatangannya yaitu haruto dengan minji

POV wonyoung

Aku menarik kursi dan duduk menghadap mereka berdua, kemudian mereka menjelaskan semua yang terjadi, tapi entah kenapa, aku tidak mendengar sepata katapun dari mereka, pikiran sibuk sendiri, aku hanya melihat dia berbicara tapi tidak ada suara, aku melihat keadaan sekitar pun juga seperti itu, aku frustasi dengan keadaan ini , aku ingin mengembalikan keadaan semula dan mengatakan

" Kemanhaeeee" sambil menutup telingaku

Aku melanjutkan perkataan ku

" Mianhae haruto yaa, bukan kamu yang salah disini, aku tau kamu tidak salah, aku minta maaf, sebenarnya aku yang salah disini, aku tidak pantas bersamamu, aku berharap kau akan menemukan wanita yang lebih baik dariku" aku terisak menahan air mataku

" Wegerae chagiya??,aku aneh hari ini, kamu tidak salah, kamu pantas denganku, aku yang beruntung mendapatkanmu, kenapa kau berubah hanya dalam semalam chagiya??" Tanya haruto yang penasaran

" Anieyo, aku... Aku... Aku wanita kotor, haruto" air mata yang sudah kutahan, sudah tak bisa kubendung,
Aku melihat haruto yang hanya terdiam, dan memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua yang masih mencerna perkataan ku

Aku menyusuri jalan yang sepi sambil menangis, air mataku seperti hujan yang mengalir dengan deras, jujur aku masih sangat menyayangi haruto, tapi aku tidak mau membuat dia kecewa,aku mau dia bahagia dengan wanita yang lebih baik dari ku, *selamat tinggal Ruto yaaa* aku berkata dalam hatiku

POV sunghoon

Sinar matahari yang menusuk mataku, membuatku terbangun dari tidurku, yang sangat nyenyak tanpa mimpi buruk yang biasa kuimpikan,membuatku heran, karena kejadian seperti ini jarang terjadi padaku

Aku menoleh kesamping, tidak ada orang, hanya tanganku saja yang terlentang, aku bergumam *sudah kuduga,wanita itu sudah pergi*

Aku hanya menghela nafas , dan menutupi wajahku dengan tangan ku sendiri

Aku bangun dan membersihkan diri, setelah rapi, aku ingin mengambil parfum di meja, ada secarik kertas, akupun membacanya

*Apa maksud dari melupakan?*

bagaimana aku bisa melupakan kenangan indah dengannya, aku harus menemukannya bagaimana pun caranya, tapi bodohnya aku tidak tahu namanya, tapi disini tertulis nama Vicky, seingatku dia bukan orang luar negeri, tetapi kenapa namanya seperti ini,
Ahhhhh * aku reflek mengacak acak rambutku yang sudah rapih

Saat aku melihat kearah kasur, disana ada tanda kesuciannya yang sudah aku hancurkan, aku merutuki diriku karena telah merenggut kesuciannya.

Setelah kejadian tersebut, aku dihantui bayang bayangnya, saat saat indah bersamanya terus berputar seperti kaset dalam pikiranku
Aku berusaha menjalani aktivitas seperti biasanya, latihan di ice rink, kemudian latihan fisik dengan berulang ulang, hingga mendekati hari pertandingan ice skating.

Sudah lewat 2 Minggu dari kejadian tersebut, wonyoung melanjutkan aktivitasnya tanpa tahu detail kejadiannya, wonyoung sudah memutus kontak dengan haruto,

walaupun tau seharusnya hubungannya bisa diperbaiki dan haruto pun bisa saja menerima dia, namun wonyoung tetap enggan menghubungi haruto, dia merasa malu, sekaligus jijik dengan dirinya sendiri

Pov wonyoung

Aku menjalani hari hari seperti tidak ada hal yang terjadi padaku, padahal aku mungkin saja telah diterkam singa pada malam itu, hahahah lucu sekali, bahkan aku tidak bisa mengingatnya,

Jam makan siang pun tiba, kebetulan kantin menyediakan makanan favorit ku yaitu bibimbap,
Saat makanan itu sudah berada didepan mulut ku, dan aku siap melahapnya, entah kenapa , aku tidak menyukai baunya, padahal biasanya aku sangat menyukai bau semerbak dari bimbimbap, namu aku merasa mual, akhirnya aku meninggalkan makanan ku dan berlari ke toilet, temanku yang makan bareng bersama melihat dengan tatapan khawatir padaku,

di toilet, aku benar benar muntahkan semua sarapan pagi yang aku makan hanya sedikit, setelah itu aku membersihkan semuanya dan kembali bergabung dengan temanku.

"Wonyoung ah kau tidak apa apakan?" Tanya Liz padaku

"Gwencana, aku sedang tidak enak badan mungkin, sehingga jadi mual, dan tadi sarapan pun aku hanya makan sedikit" jawabku yang menenangkan dia

" Baiklah, kau istirahat saja dulu, aku duluan" ujar Liz yang meninggalkanku  sendirian diruang istirahat

" Gomawo Liz ah" jawab aku sambil membaringkan diri ke tempat tidur yang disediakan kantor saat karyawan nya kelelahan atau sakit

Aku tidak merasakan hal aneh pada dirinya, dan menganggap  dirinya hanya kelelahan dan tidak enak badan

Setelah pulang dari kantor, aku mengajak yujin mampir untuk makan daging kesukaanku yaitu steak, karena perut ku masih kosong seharian ini, dan harus aku isi dengan makanan kesukaanku, walaupun harus menggunakan uang tabunganku untuk makan ini.

Pelayan meletakkan makanan diatas meja, aku sudah tidak sabar menyantapnya, Saat ingin memasukkan daging ke mulutku, aku merasakan mual kembali, aroma daging bakar menusuk ke hidung, membuat aku merasakan mual yang tak tertahankan, aku kemudian berlari menuju toilet

Aku mulai curgai, karena makanan ini adalah kesukaanku, walaupun aku sakit, aku tetap akan menghabisinya hingga tak bersisa ,sekarang kenapa aku merasa mual,
*apakah aku hamil? Ahh tidak mungkin, tapi benar saja, aku hitung , seharusnya aku sudah mens seminggu yang lalu*

Aku kembali dari toilet dan berkata pada yujin dengan wajah kosongku

"Yujin ah, sepertinya aku tidak bisa ikut makan denganmu, tapi aku akan membayar semua nya, aku tinggal dulu ya, aku ingin istirahat" jawabku dengan nada datar

" Ehhh, wonyoung ah, ceritakan padaku, ada apa dengan mu hari ini, kau aneh sekali, tahu tidak?"jawab yujin yang penasaran

" Aku sendiri pun bingung yujin ah, aku akan ceritakan, kalau ini sudah pasti, aku pergi dahulu "

"Wonyoung ah hati hati dijlan" jawab yujin yang sangat khawatir dengan keadaanku

"Gomawo" aku menjawab sambil pergi meninggalkanya

Aku menyusuri jalan dengan tatapan kosong,sampai akhirnya aku terhenti pada sebuah apotek

Aku berdiam sejenak karena ragu untuk masuk tapi akhirnya memberanikan diri

"Aku ingin membeli tespeck yang keakuratan nya paling tinggi" ujarku pada apoteker disana

Setelah membelinya, aku menuju ke apartemen yang biasa aku tinggali, aku hanya tinggal sendiri, kedua orangtua ku telah meninggal saat umurku 15 tahun, sekarang aku sudah terbiasa dengan kehidupan yang kujalani.

Aku berjalan dengan pikiran yang sibuk, tanpa sadar aku ditabrak oleh laki laki, sepertinya dia sedang jogging malam, aku hampir terjatuh, tapi untungnya ditahan dengan lengannya, laki laki itu,
*aku seperti pernah melihat disuatu tempat tapi aku lupa*

aku langsung membenarkan posisi ku, dan berjalan cepat meninggalkan dia yang masih terdiam dikerumunan orang

Setelah sampai rumah, aku langsung mengecek hasilnya, saat menunggu hasilnya, aku gemetaran, aku duduk tapi kakiku tidak tenang, kuku dari hari tanganku menjadi korban kegugupanku

Dan saat garis itu mulai muncul

JangkkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang