01

8.5K 516 15
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Krieett

Suara pintu terbuka terlihat seorang remaja memasuki rumah sederhana dengan menenteng tas ditangan kirinya, Leon namanya ia memiliki seorang kakak perempuan yang sekarang sedang menatapnya dari ruang tamu sambil memakan kuaci.

"De ada novel dikamar nanti kasih tau teteh gimana endingnya ya"

"Hm. ."

Leon hanya berdehem membalas ucapan Liona sang kakak, lalu melangkahkan kaki menuju kamarnya yang berada dilantai dua dan ketika ia membuka pintu tatapannya langsung tertuju kepada novel dengan cover berwarna hijau diatas mejanya.

"Yolla's story?" ia membalik novel tersebut untuk membaca prolog yang berada dibelakang novel.

"Seorang gadis yatim piatu yang diangkat oleh keluarga kaya raya yang menginginkan seorang putri sejak lama dan berakhir bertemu dengan para prianya, bentar para prianya? yang betul aja"

Ngomong ngomong tentang Leon, dia itu pendiam jarang sekali berbicara sedari kecil ia selalu diberi pengertian untuk mengalah karena kondisi sang kakak yang memiliki imun yang lebih lemah darinya, hal itu membuat Leon kecil jarang berkomunikasi dan lebih banyak menghabiskan waktunya sendirian didalam kamar.

Leon memiliki kecenderungan banyak berbicara ketika ia sendiri ntah kenapa ia selalu merasa tak pernah didengar jika berbicara dengan orang lain oleh sebab itu ia lebih memilih diam dan beradu argumen dengan diri sendiri.

Terhitung dari tiga bulan yang lalu Liona terus menerus membelikannya novel untuk dibaca lalu ia harus merangkum alur dari novel itu serta mencerikan kembali kepada kakaknya, Liona beralasan ia sedang dekat dengan pria yang menyukai novel agar memiliki topik pembicaraan dengan pria itu Liona menyuruh Leon untuk melakukan hal tersebut, Leon yang pada dasarnya hobi membaca tentu melakukannya dengan senang hati hitung hitung dapat novel gratis.

Leon mulai membuka plastik yang membungkus novel tersebut lalu mendudukan dirinya diatas kursi sembari mulai membuka satu persatu halaman novel tersebut hingga tanpa disadari Leon mulai hanyut membaca menghiraukan fakta bahwa ia belum mengganti seragam yang setia melekat pada badannya, sang surya mulai tenggelam tergantikan oleh cahaya rembulan yang terlihat cerah diluar sana dan tepat pukul 19:30 Leon selesai membaca artinya hanya perlu waktu dua jam tiga puluh menit untuk ia menamatkan novel yang memiliki jumlah 314 halaman itu.

"Aah sekarang aku tau apa maksudnya para prianya ternyata Yolla ngeharem bjirr, bisa bisanya si teteh ngasih novel genre beginian huhu ngabisin waktu balikin waktu berharga Leonnn"

Leon melempar buku tersebut keatas kasurnya, setelah meregangkan badannya sebentar Leon meraih handphone yang sejak tadi diabaikannya dan mulai membuka aplikasi spot*** untuk memainkan playlistnya.

"Mari mandi mari mandi bentar lagi emak bapak dateng, makan apa kita hari ini? Hehe pasti makanan kesukaan teteh mang apa yang diharapkan Leon Leon"

Leon terkekeh lirih sambil membuka kancing seragamnya satu persatu dan beranjak dari tempat duduknya untuk segera mandi.

"U said it was true love. . But would nananana u can love anyone cuz u had a heart"

Suara nyanyian Leon terdengar dari dalam kamar mandi mengikuti lagu yang sedang berputar sekarang, tak lama leon keluar memakai kaos putih polos dengan celana hitam diatas lututnya sambil mengusap ngusap rambut basahnya menggunakan handuk kecil.

"DEEE TURUN KITA MAKAN-!!!"

Suara teriakan Liona menggelegar pertanda ia sudah ditunggu dan harus segera turun kemeja makan, dengan panik Leon langsung mematikan musik dari handphonenya lalu keluar kamar sambil berlari, hal itu membuatnya tidak fokus menyebabkan ia melangkahi empat tangga sekaligus bisa ia rasakan badannya terhempas dan berguling dari tengah tangga dan membentur lantai cukup kuat, yang terakhir ia dengar adalah suara teriakan sang kakak dan ibunya tak lama setelah itu kegelapan merenggut kesadarannya.

Alion Az De EarlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang