05

4.9K 402 5
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lion sekarang sedang berdiri didepan sebuah rak berisi makanan ringan yang berjajar dengan rapih, besok ia harus mengikuti camp pendidikan yang diadakan oleh sekolahnya jadi ia harus mengisi tasnya dengan cemilan sebanyak mungkin karena camp diadakan selama tiga hari dua malam.

"Sudah selesai memilihnya?."

Lion menoleh kesamping terlihat Davian dan Devian sedang memegang satu keranjang dimasing masing tangan, keranjang tersebut berisi keperluan Lion dan Duo D.

"Eum Lion bingung, Lion suka semua rasa pi*lus."

Devian melangkah kerak berisi makanan yang Lion sebut dengan segera ia mendorong semua varian rasa yang terpajang untuk memasuki keranjangnya, Lion yang melihat itu hanya bisa membuka sedikit mulutnya sungguh ia tak menyangka abangnya akan melakukan hal itu.

"Pilih mana lagi yang ingin kamu bawa."

Lion berdehem untuk menetralkan ekspresinya, dengan segera ia mengambil makanan ringan yang bisa ia gapai dengan acak hingga keranjang miliknya terisi penuh dan saat ia akan mengangkat keranjang tersebut direbut oleh Davian.

"Masih ada?."

Davian bertanya dengan lembut dan dibalas dengan gelengan oleh pemuda mungil itu, maka dengan segera Devian menggenggam tangan Lion menuju kasir untuk membayar semua belanjaan.

.
.
.
.
.

"Apakah sudah semua?."

Suara berat milik Aaron langsung menyambut Lion beserta Duo D yang baru saja memasuki mobil hitam keluaran terbaru sebuah merk terkenal itu, Lion mengangguk semangat sambil berusaha memasangkan sabuk pengamannya sendiri.

"Tadi Lion beli banyak cemilan terus dikasih bonus coklat sama mba kasirnya terus terus ternyata sikat gigi yang Lion beli ada hadiah penghapus pororoo."

Aaron tersenyum geli mendengar celotehan adiknya lalu memajukan badannya dengan tujuan membantu sang adik memakai sabuk pengamannya, setelah ia menjauhkan badannya dari sang adik bisa ia lihat wajah hingga telinga Lion memerah sungguh menggemaskan.

"Haha lihat siapa yang wajahnya sebentar lagi meledak."

Aaron mencubit pipi Lion gemas dan dibalas dengan sebuah lemparan dari kursi belakang, aah itu adalah Devian jika ini adalah komik maka bisa kita lihat ada sebuah tanduk dengan tanda marah dikepalanya.

"Berhenti menggoda adikku dan jalankan mobil ini kakak sialan."

Aaron mengangkat kedua bahunya acuh lalu mencium pipi Lion sekilas tanpa menggubris Devian yang mengamuk dibelakang kursi mengemudi.

Lion menangkup kedua pipinya dan menatap sang kakak dari samping, jantungnya berdetak kencang karena Aaron tiba tiba mendekat tadi sungguh ia hanya terkejut bukan karena hal lain.

Lion menatap kearah belakang ia bisa lihat Devian masih menggerutu sambil memainkan ponselnya lalu netra birunya bergulir kearah Davian yang ternyata sedari tadi menatapnya juga sambil tersenyum, Lion menyamankan kembali posisinya mendengarkan sebuah instrumen yang Aaron mainkan didalam mobil hitam itu tapi tak berselang lama Lion mulai tertidur.

"Apakah Lion tidur?." Davian bertanya dari belakang membuat Aaron mengalihkan atensinya kepada Lion.

"Ya kalian juga tidurlah jangan mengganggu Lion."

"Ck siapa yang akan mengganggu bayi kita." Devian menjawab ketus lalu dengan perlahan mengubah kursi yang ditempati Lion menjadi lebih rendah.

Davian mengambil selimut yang memang tersedia dikursi paling belakang lalu ia pakaikan kepada Lion, setelah itu mobil yang dikendarai Aaron melaju tanpa suara dari ketiganya.

Alion Az De EarlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang