Bagian 7 : ayo kita lakukan

316 13 2
                                    

Sebelum cerita ini di mulai, author ingin berterimakasih kepada 16 pembaca, dan 2 vote dibagian sebelumnya.

Peringatan:
Adegan di bagian ini mungkin bisa menganggu mu.


🐱Happy Reading🐱


Jack sudah menginjakkan kakinya disini, di tempat di mana harga dirinya mungkin saja akan diinjak-injak.

Entah berapa kali Jack menghela kasar napasnya, dia begitu gugup sekarang.

Bukan!

Dia bukan gugup karna dia akan melakukan hal menjijikkan itu dengan laki-laki, namun dia gugup karna masih meragukan keputusan dirinya sendiri. Apakah dia yakin ingin melakukan ini atau tidak.

Setiap kali Jack ingin menolak, bayangan Aizel yang tengah berbaring sakit terus menerus menghantui dirinya.

Jack ingin memberikan perawatan yang bagus untuk Aizel, agar adiknya tersebut bisa cepat terbangun dan sembuh.

Kaki Jack berjalan mengarahkan dirinya menuju ruangan tuan jo yang berada di lantai atas gedung ini.

Jack terdiam saat dirinya sudah berdiri di hadapan pintu ruangan tersebut, menghela napas satu kali lagi sebelum dia mengetuk pintu itu.

Terdengar suara tuan jo didalam sana yang menyuruhnya masuk.

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Jack membuka pintu tersebut.

Didalam ruangan tuan jo tersenyum lebar saat tau bahwa orang tersebut adalah Jack.

"Hahaha.... Selamat datang jack," Ucap tuan Jo berdiri dari kursi dan berjalan mendekati Jack. Dan menyuruhnya duduk di sofa.

Saat ini mereka berdua tengan duduk di sofa, Jack duduk berseberangan dengan tuan jo. Mereka di pisahkan oleh meja kecil.

"Jadi, kau ingin membayar hutang mu atau menjual badanmu?" Tanya tuan Jo dengan senyuman liciknya.

Jack merasa kesal saat melihat senyuman itu, dia merasa sangat dipermalukan.

"Kau sudah tau alasan aku kemari, kita langsung saja." Jack berucap datar.

"Itulah Jack kau tak usah terlalu munafik, kau lihat! Perkataan ku benar. Kau kemari untuk menjual tubuhmu. Percayalah padaku rasanya sama saja saat kau melakukannya dengan perempuan, bahkan bisa saja rasanya jauh lebih enak jika patner mu jago hahahaha......" Ejek tuan Jo lagi.

Jack sangat sangat berusaha menahan dirinya agar tak memukul pria didepannya ini. "Langsung saja tuan Jo, jangan buang-buang waktu."

"Tak sabaran sekali, apa kau sangat mengi-"

"Aku tak punya banyak waktu. Jika kau hanya ingin menghinaku, maka aku akan pergi saja dari sini." Jack kembali berucap datar. Dia harus menyelesaikan ini secepat mungkin, adiknya sendirian dirumah sakit.

"Baiklah, baiklah." Tuan Jo berucap sambil berdiri dari dudukan nya mengambil kunci di kotak diatas meja kerjanya. Lalu kembali duduk ditempatkan semula.

Kunci yang ia pegang, ia lempar kepada Jack. Dan dengan lihai Jack bisa menangkapnya.

"Kau pergi lah kekamar vvip 1. Mengingat kau menjadi PELACUR ini tempat sudah cukup lama, aku yakin kau sudah tau tempatnya kan?" Ucap tuan Jo menekan kata pelacur.

Lepas Kendali (alphaXbeta/betaXalpha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang