bagian 8 : bersyukur

161 12 2
                                    

Sebelum cerita ini dimulai author ingin berterima kasih kepada 122 pembaca, 7 vote, dan 2 komen dibagian sebelumnya.

1493 kata untuk bagian ini, kuharap kalian tidak bosan membacanya.


👤Happy Reading👤


Luke membawa Jack ke flat tempat tinggal Jack, untungnya hari sudah malam jadinya tidak ada yang menyadari bahwa Jack setengah telanjang saat berjalan dari parkiran mobil ke unitnya.

Jack memberikan segelas kopi kepada Luke sebagai bentuk kesopanan terhadap tamu. Dia sudah mengganti bajunya dengan baju yang sangat layak. Dan duduk di hadapan Luke.

"Terima kasih sudah menyelamatkan aku, aku tak bisa membayangkan bagaimana keadaanku jika kau tak datang menyelamatkan aku," Ucap Jack canggung.

Jack merasa sangat malu sekarang, teman adiknya tau apa pekerjaan aslinya, dimana dia harus meletakkan wajahnya.

"Jangan katakan apapun tentang hal ini kepada Aizel saat dia bangun nanti, dia tak tau apapun. Aku... Aku tak mau dia tau pekerjaanku. Aku mohon jangan beritahu dia." Kepala Jack menunduk saat mengucapkan permohonananya ini.

Jack tidak akan bisa menghadapi dunia jika adiknya tau bahwa kakaknya hanyalah seorang penghibur malam.

Luke hanya memandangi Jack dengan muka dan tatapan datar.

Tangannya terulur untuk memegang cangkir kopi dan meminum sedikit kopi di cangkir itu.

"Jadi kau benar-benar seorang jalang atau kau cuma dijebak saja tadi?" Tanya Luke sambil meletakkan cangkir kopinya kembali ke meja. "Jujur saja, kalau kau berbohong. Aku akan bilang ke Aizel," Sambungnya.

Jack kelagapan mendengarnya. "Aku... Aku akan jujur. Sebenarnya, iya aku seseorang yang seperti itu tapi aku hanya melayani perempuan. Aku tak melayani laki-laki!"

"Lalu tadi itu apa? Kau dijebak?" Tanya Luke lagi.

Jack menghela napasnya berat. "Tidak bisa dikatakan sebagai dijebak juga, ceritanya panjang. Aku dan Aizel kecelakaan, Ai-"

"Aizel dan kau kecelakaan?? Dimana Aizel sekarang? Pantas saja Aizel tak terlihat dikampus," Potong Luke saat mendengar kata kecelakaan.

"Aizel ada dirumah sakit, dia- dia koma. Aku tak punya cukup uang untuk membayar biaya perawatannya." Ucap Jack kemudian secara tiba-tiba dia bersimpuh dihadapan Luke. "Luk, maafkan aku. Aku memakai uang yang kau berikan padaku untuk membayar biaya rumah sakit Aizel. Aku pusing melihat tagihan-tagihan yang masuk. Dan juga mobil yang kami pakai saat kecelakaan adalah mobil milik tuan jo. Dia menyuruhku untuk mengganti biaya perbaikan mobilnya. Aku tak punya pilihan lain." Jack sangat sangat menyesali perbuatan yang ia lakukan.

"Untuk itulah kau menjual dirimu kepada laki-laki? Agar kau bisa mendapatkan banyak uang un-"

"Tidak, aku tak menjualnya dengan suka rela. Tuan jo memaksaku untuk melakukannya. Aku tak mau tapi mengingat Aizel aku jadi lemah dan menuruti nya." Kepala Jack semakin menunduk.

Luke menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. "Kenapa kau tak memberitahuku? Aku tak masalah jika kau menggunakan uang itu. Aizel adalah teman ku seharusnya kau beritahu aku, aku akan menolongmu membayar semua hal yang perlu dibayar. Lagipula dimana Leo?"

Lepas Kendali (alphaXbeta/betaXalpha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang