Bagian 1 : Pendekatan

705 25 2
                                    

Halo kali ini author akan membawakan cerita baru lagi yang bergenre bl jadi yang homophobia harap jauh jauh dari cerita ini. Author harap kalian menyukainya.





😎Happy Reading😎






Masih teringat di otak Luke awal pertemuan nya dengan jackob sang pujaan hati, ia tak menyadari bahwa dia jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap laki-laki gagah itu. Luke baru menyadari Karna jackob selalu ada didalam mimpinya. Puncaknya saat ia bermimpi sedang menyetubuhi laki-laki itu barulah luke benar-benar yakin bahwa ia menyukai Jackob maksudku sangat sangat menyukai jackob. Dan sekarang sudah 2 tahun berlalu tapi ia masih belum bisa cukup dekat dengan jackob, jackob hanya tau luke sebatas teman adiknya saja. Sangat susah mendekati jackob dan itu mampu membuat luke frustrasi.

Awalnya tipe Luke adalah seseorang yang feminin, baik perempuan maupun laki-laki ia tak mempersalahkan gender nya. Tapi semenjak bertemu dengan jackob di cafe 2 tahun yang lalu tipe nya berubah seketika menjadi jackob, seseorang yang tegap, berotot, gagah, dan jauh dari kata feminin.

"Ayolah Ai, buat aku dekat dengan kakakmu itu" Pinta Luke kepada adik dari pujaan hatinya

"Susah! dia sudah punya pacar lukeeee, tak ada harapan Untukmu. lebih baik kau cari saja soulmate mu!" Tolak aizel mentah-mentah

Luke berlutut didepan aizel seraya memohon "jack adalah soulmate ku, jadi kumohon ai" Pinta luke lagi sangat sangat memelas

"Kau gila? Jack itu beta tak mungkin dia soulmate mu, kau jangan membohongi Ku" Ejek aizel mulai jengah.

"Aku gila Karna jack, aku sangat sangat menginginkan nya Ai tolong akuu. Aku akan memberikan apapun yang kau mau! Selama ini aku selalu memendam perasaan ini tapi kali ini aku tak bisa Ai tolonglah aku" Luke benar benar memohon sekarang bahkan ia sampai sujud didepan aizel

Aizel melihat sekeliling merasa tak enak dengan perbuatan luke "kau punya banyak uangkan?" Tanya aizel

Luke berhenti bersujud dan memandang aizel, merasa ada secercah cahaya luke langsung menganggukkan kepalanya. "Iyaa... Iyaa aku punya! Berapa yang kau mau?"

"Aku tak butuh uangmu bodoh, jack sedang mencari investor? Sponsor? Haa entahlah untuk membangun sebuah Cafe. Jika kau mau aku bisa bilang ke-"

"IYAA Aku mauu... " Teriak luke semangat bahkan ia sudah berdiri sekarang

Aizel kaget dan memasang wajah cemberut "nanti aku kabarin" Ucapannya

Luke senang bukan kepalang, ia merasa ini adalah awal untuk dekat dengan sang pujaan hati. "Terima kasih Ai, kau memang sahabat terbaikku" Ucap Luke sambil memeluk aizel

Aizel memberontak dalam pelukan Luke "woi woi woiiii jangan peluk akuuuu hwaaaaaa" Teriak heboh aizel

Luke melepaskan pelukan itu "kabari aku aii, aku pergi dulu" Ucap luke senang lalu pergi meninggalkan aizel.

"Kenapa sih aku harus berurusan dengan hubungan teman dekatku? dihubungan leo aku juga ikut, sampai sampai tante itu selalu menatapku tajam. Sekarang teman dekatku malah mau pacaran dengan kakakku hmmp" Gumam aizel kesal.










Jack memakaikan kembali baju dan celananya, menggambil uang diatas meja nakas. Kemudian membuka pintu, pergi dari tempat kotor ini. Beginilah pekerjaan jack selama hampir 1 setengah tahun ini, menjadi gigolo atau laki-laki panggilan. Ia melayani perempuan beta maupun omega kaya raya yang haus akan sentuhan. Ia melakukan ini agar bisa membiayai perkuliahan adiknya dan juga menbayar hutang di bank maupun di lintah darat.

Aizel tak memaksa untuk kuliah, bahkan aizel bersih keras untuk langsung kerja saja agar bisa membantu jack melunasi hutang. Tapi Jack juga kekeh untuk aizel kuliah agar masa depan aizel lebih baik daripada dirinya, walaupun Jack harus banting tulang mencari uang tak apa-apa asalkan adiknya bisa kuliah. Jack berhutang juga bukan tanpa alasan ia tertipu dengan embel embel investasi, Jack juga ditipu oleh sahabatnya sendiri.

Semua hal itulah yang memaksa jack untuk menjadi seorang gigolo. Untungnya adiknya tak tau kalau dia menjalani pekerjaan seperti ini kalau tidak jack akan sangat malu. Adiknya hanya tau kalau dia hanya seorang bartender tak lebih.

Jack ingin berhenti, untuk itulah ia mulai mencari investor. Jack ingin membangun sebuah cafe walaupun nanti ia belum bisa sepenuhnya berhenti didunia malam tapi paling tidak ia mempunyai harapan.












Jack sedang menonton tv diruang tamu, gelas yang berisikan jus jeruk ada ditangannya. Terdengar suara pintu yang sedang berdecit, tanda ada seseorang yang berusaha memasukan kode agar bisa masuk. Tanpa meranjak Jack hanya mengarahkan kepala dan pandangan nya kearah pintu itu. Terlihat sosok aizel yang masuk.

"Haaa panas sekalii" Keluhnya sambil membuka sepatu yang sedang ia kenakan.

"Cepat sekali kau pulang hari ini ai, kau tak boloskan?" Tanya curiga jack. Bukan apa-apa aizel itu badung, sangat nakal. Tak heran jika jack curiga.

"Tentu saja tidak, profesor membatalkan kelas hari ini." Ucap aizel

"Baguslahh jika kau tak bolos"

Aizel berjalan kearah jack dan duduk disampingnya. "Jangan curiga begitu, aku tak pernah boloskan selama kuliah" Ucapnya

"Bisa saja kau khilafkan" Ucap jack lalu meminum jus jeruknya.

Aizel diam, tak mau menjawab. Saat dia di sekolah menengah dia memang nakal tapi saat ini dia tidak lagi, aizel sadar kalau jack berusaha sangat keras untuk membayar kuliahnya jadi aizel tak boleh main-main.

"Jack...." Panggil aizel

"Hmm"

"Kau sudah dapat investor untuk cafemu?" Tanya aizel

"Belum"

"Temanku ada yang ma-"

"Aku sudah bilang padamu kan, jangan meminta kepada orang lain. Apalagi pada temanmu, bagaimana jika mereka tak mau lagi berteman denganmu karna kita miskin. Aku tak mau kau dibully ai" Ucap Jack memarahi aizel

"Aku tak memintanya, teman yang aku maksud itu luke. Aku tadi bertemu dengannya lalu kami mengobrol, dia cerita padaku ingin membangun sebuah usaha tapi tak ada waktu untuk mengelolanya jadi kubilang saja kalau kau sedang mencari sponsor ehhhh investor lalu dia bilang dia bisa jadi itu. Bagaimana kalau kau menghubungi nya dulu? Itung itung membantu nya juga diakan jurusan bisnis, mungkin saja luke mau cari pengalaman." Cerocos aizel menjelaskan pada Jack.

Jack tampak berpikir. "Bukan kau kan yang memintanya?" Tanya jack memastikan

'Bukanlah, luke bahkan yang memohon-mohon. Aku juga tau kau akan marah jika aku yang minta' batin aizel.

"Bukannnn, luke bilang begitu makanya aku juga bilang kalo kau mencari itu" Ucap aizel.

"Boleh, kirimkan nomor teleponnya padaku nanti" Ucap jack sambil meletakkan gelas yang berisi jus jeruk di meja kecil didepannya.

"Okk"

"Haaaa... Kau memang adikku yang paling aku sayangi" Ucap Jack memeluk aizel.

Aizel juga balas memeluk kakaknya. 'Maaf kak, adikmu agak berbohong. Ini semua gara-gara luke' batinnya.










Tbc

Hallo bertemu lagi dengan author.
Author bawakan cerita baru lagi nih, kuharap kalian suka.

Sampai jumpa dibagian selanjutnya
Jaga kesehatan kalian
Bye bye

♡'・ᴗ・'♡

Lepas Kendali (alphaXbeta/betaXalpha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang