Chapter 5

638 40 0
                                    

Malah hari telah tiba, banyak orang yang berdatangan ke kamar Revan lalu memberi makan Revan dan mengantarkan Revan ke tempat upacara.

Banyak orang yang menatap Revan dan Revan hanya membiarkan hal itu lalu duduk di satu tempat yang dapat melihat semuanya.

Ia melihat seorang anak yang lebih tua darinya sedang tergeletak lalu banyak kepala yang berbaris di sekitarnya termasuk di sisi dirinya.

Apalagi kedua sisi tersebut adalah kepala yang sangat ia kenal dan itu adalah nenek dan kakek yang mengurusnya.

Meskipun ada rasa sakit tapi ia tetap bersyukur kakaknya tidak ada di bawahnya.

Upacara dimulai semua orang menari mengelilingi dirinya dan orang yang sedang tergeletak dibawah.

Ketua desa yang sangat ia kenal muncul sambil membawa tombak lalu menari di anak tersebut dengan gerakan yang indah lalu Revan menutup matanya karena dia sadar dari sana akan banyak orang yang tersiksa oleh sesuatu.

Saat sang ketua desa memotong kepala anak tersebut banyak kepala orang-orang yang meledak termasuk ketua desa tersebut.

Tanpa Revan sadari bahwa kesalahan dalam perhitungannya karena seharusnya ada beberapa orang yang masih hidup tapi sekarang semua yang ada di acara tersebut mati dengan kepala mereka yang meledak.

Termasuk kepala yang mengelilinginya.

Kegelapan menyelimutinya hingga sebuah layar aneh berwarna hitam dengan tulisan merah muncul di kegelapan itu.

[Sang pencipta datang]

Revan menatap layar tersebut.

[Kesalahan terjadi]

[Pemusnahan massal dimulai]

Saat itu para penghuni desa yang ada di desa mati seketika.

Kecuali sang kakak yang sedang sibuk menceritakan tentang semua hal yang terjadi padanya ke orang asing yang berada jauh di di desa tersebut.

Flashback

Sesuai yang dikatakan oleh Revan ia keluar dari tempat persembunyian itu hingga ia ketiduran.

Lalu ia terbangun di suatu tempat yang serba abu dan melihat sekeliling lalu ia Melihat satu meja belajar, satu lemari, satu sofa berserta buku dan satu ranjang yang cukup besar.

Ia keluar dari kamar tersebut dan turun lewat tangga dan melihat pemandangan keluarga yang harmonis.

"Permisi saya dimana" ucap Alex.

Mereka mempersilahkan Alex duduk dan makan bersama dengan mereka yang membuat Alex tidak dapat berbicara dengan mereka.

"Hey maukah kau jadi anak kami" ucap seorang pria yang seperti kepala keluarga tersebut.

"Maaf bukannya tidak mau saya masih memiliki keluarga dan TOLONG ADIK SAYA!! Aku mohon hiks...... Aku tidak tahu apa yang terjadi hiks..... Tapi aku melihat beberapa mayat dan darah di tempat adikku berdiri di sana..... Hiks tolong..... Bantu adikku" ucap Alex dengan nada memelas dan tatapan sendunya.

Mereka saling melihat dan mengangguk tapi terlebih dahulu mereka meminta Alex menceritakan semua dengan mobil yang berjalan ke tempat dimana Alex di temukan.

Flashback end.

[Karena yang mendapatkan kekuatan adalah sang pencipta]

Revan menatap kosong layar tersebut.

[Maka pembatasan dilepas, semua ras akan mematuhi anda jika menggunakan nama penguasa anda]

Hari itu Revan menyadari bahwa dunia akan terasa sangat berbeda.

Transmigrasi Zaidan (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang