☃️ Misi ke-8 : Pertemuan Ke-tiga

18K 1.1K 6
                                    

Jangan lupa vote sama komen

☃️

"Keren." Puji Selena terkekeh, dia menatap hasil tulisan tangannya yang tidak ada bagus-bagusnya sedikitpun, tapi dia senang melihatnya.

Ingin tau apa yang ditulis Selena? Ayo mendekat.

Aku hanya jalan-jalan, tidak perlu mencari, dan jangan coba-coba memarahiku karena ini adalah perjanjian yang pernah di ucapkan kaisar bahwa aku boleh pergi kemanapun selama satu hari dan aku juga boleh meminta apapun jadi hari ini aku menagih janji itu, aku meminta kebebasan. Satu lagi, aku pasti kembali di hari pernikahan, tenang saja.

Selena

Ya, Selena memang kembali kabur, dan arahnya sama seperti ketika dia kabur dulu yaitu Hutan Blenda.

Entah mengapa Selena ingin kembali ke hutan yang menurutnya indah itu.

Dia melewati jalan yang sama ketika dia kabur pertama kali dulu. “Tempat ini terasa tenang walau menakutkan,” celetuk Selena menatap sekitar yang dipenuhi pohon-pohon besar, dia menyukai tempat ini karena tempatnya sejuk.

Dia berjalan kesana‐kemari untuk menyusuri seluruh isi hutan.

Senyum mengembang tercetak di bibir Selena ketika melihat berbagai macam pohon ataupun hewan di hutan Blenda.

Lelah berjalan mengelilingi Hutan, dia lantas ke arah sungai yang mengalir jernih yang dulu pernah jadi tempatnya singgahnya.

Sebelum meminum air di sana, dia membersihkan tangan dan kakinya yang kotor. “Segerrr!” Serunya merasakan dinginnya air sungai mengalir ternggorokannya.

Dengan malas dia berjalan ke bawah pohon mangga yang rindang dan dipenuhi buah.

Tanpa berlama-lama, gadis itu melemparkan belati mengarah pada salah satu buah di atas sana.

SRET

Sigap dia menangkap buah mangga yang jatuh karena keterampilannya dalam melemparkan belati.

“Untung lemparanku masih akurat,” ucapnya sambil mengupas mangga matang yang sudah ada di tangannya.

Tatapannya mengedar menelisik sekitar, sinar matahari sangat cerah dan bayangan juga tepat berada di bawahnya pertanda dia sudah di pertengahan hari.

“Tidur dulu sebentar sepertinya tidak apa-apa, aku ‘kan menulis pesannya sampai seharian penuh.”

Tapi bukan Selena jika belum melakukan hal aneh, dia memanjat pohon mangga yang memang menjadi tempat dia sejak tadi berteduh.

“Nah, ini baru enak,” celetuknya sambil mencari posisi ternyaman di atas pohon, dia mulai memejamkan matanya dan mulai memasuki alam mimpi yang indah.

 ❄❄❄

Di tempat berbeda, seperti biasa, Shaka dan pelayan pribadinya—Aaron—hari ini akan berjaga di wilayah Hutan Blenda, mereka menyusuri seluruh hutan sekaligus mencari tanaman atau tumbuhan yang bisa digunakan sebagai tanaman obat ataupun makanan yang bisa mereka makan sekarang.

Gelombang halus timbul di dahi Shaka ketika melihat keadaan sekitar yang sepertinya baru saja dilewati seseorang.

Dia menatap sekitar yang tidak ada tanda-tanda manusia ataupun hewan. Siapa yang datang kesini? Batinnya aneh.

My Cold Husband [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang