Satu per satu butiran air turun dari awan mendung yang memayungi perfektur Miyagi sejak sore tadi. Butiran-butiran air yang semakin deras membuat perempuan itu segera mempercepat langkahnya, mencari tempat teduh untuk singgah sebentar. Langkahnya semakin cepat saat netra cokelat gelapnya melihat halte bus yang nampak sepi. Ia langsung berjalan menuju halte tersebut dan menduduki kursi kosong disana. Jemarinya menyeka sisa air yang menempel pada jaketnya agar ia tidak kedinginan. Hujan yang semakin deras membuat perhatiannya teralihkan. Pandangannya fokus pada setiap uliran air yang turun dari atap halte tersebut.
Baginya, tidak ada yang lebih tenang dari suara air hujan. Gemercik hujan yang membasahi tanah, aroma khas hujan dan suasana sejuk memang menjadi favoritnya. Dan akan lebih baik jika ia bisa menikmatinya selama perjalanan pulang.
"Kiyura?"
Suara berat yang familiar itu membuat si pemilik nama menoleh ke arah sumber suara. Sesosok pria dengan jaket voli bertuliskan nama sekolah itu berdiri dengan payungnya, menatap Kiyura dengan tatapan datarnya.
"Waka-kun?" Kiyura bergumam, menyebut nama laki-laki itu.
"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Wakatoshi bertanya sambil berjalan mendekati Kiyura. Ia menutup payungnya dan duduk bersama Kiyura di halte bus.
"Hm... Berteduh? Aku tidak membawa payung karena perkiraan cuaca hari ini seharusnya cerah, jadi aku tidak menyiapkan apapun" mendengar penjelasan temannya, Wakatoshi hanya mengangguk mengerti.
"Kau sendiri sedang apa?" Kiyura lanjut bertanya.
"Aku baru selesai berlari" Kiyura mengangguk sejenak sambil mengangguk. Ada jenak sejenak sebelum Wakatoshi kembali bertanya. "Apa yang kau lakukan di sekitar Shiratorizawa?"
"Ah, ini..." Kiyura menunjukkan satu bungkusan kertas. "Aku baru saja membeli beberapa makanan. Kau tahu minimarket yang sering kita kunjungi dulu? Aku membeli pancake disana"
"Pancake kacang merah itu?"
"Benar! Sekarang ada topping tambahan berupa krim lho! Kazuki sangat menyukainya. Sebelum pulang ke rumah, dia selalu membeli pancake itu"
Wakatoshi hanya mengangguk pelan. Ia tahu minimarket itu menjual pancake dengan berbagai macam varian rasa. Tapi bagi Kiyura yang dulu berteman sejak kecil dengan Wakatoshi, pancake kacang merah merupakan pancake yang paling disukai keduanya sebelum keluarga Kiyura memutuskan untuk pindah rumah.
"Mungkin seharusnya pertanyaan ini langsung kutanyakan tadi, bagaimana kabarmu?" Wakatoshi mulai membuka topik baru.
"Aku baik-baik saja. Sekolahku berjalan lancar. Nilaiku juga aman. Bagaimana denganmu? Apa tahun ini Shiratorizawa masuk ke pertandingan nasional antar SMA?" Kiyura bertanya sambil menyikut Wakatoshi.
"Kabarku juga baik-baik saja. Sekolah dan nilaiku juga aman. Pertandingan voli antar SMA juga masih berada dalam babak penyisihan"
"Ho~ Tim mu pasti akan melaluinya dengan mudah. Lawan terkuat kalian kan Aoba Johsai. Mau bagaimanapun hasilnya, aku sangat mendukung kalian berdua. Aku tahu kalian semua sudah bekerja keras, menang atau kalah itu hal yang biasa terjadi dalam pertandingan kan?"
Wakatoshi tidak menanggapi pertanyaan Kiyura yang diucapkan dengan nada yang begitu santai. Netra coklat gelapnya menatap Kiyura lekat-lekat. Ia tahu kalimat itu ditujukan padanya. Tapi setelah mengingat kembali apa yang terjadi semasa SMP, Wakatoshi berpikir bahwa kalimat yang Kiyura ucapkan lebih tertuju untuk Kiyura sendiri.
"Kiyura"
"Hm?"
"Aku akan mengajukan satu pertanyaan. Mungkin kau akan keberatan, tapi aku tidak keberatan jika kau tidak mau menjawabnya" ada jeda sejenak saat Wakatoshi hendak melanjutkan pertanyaannya, tapi sebelum ia sempat bertanya kembali, Kiyura segera bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Rain [Ushijima Wakatoshi X Fem!OC]
Fiksi PenggemarAwan mendung yang terus memayungi perfektur Miyagi akhirnya menurunkan rintik air yang tertampung diatas awan, membasahi setiap jalan disana. Membuat orang-orang segera mencari tempat teduh, termasuk Kiyura. Ia berlari menuju hakte bus untuk bertedu...