22

52.7K 3K 174
                                    

╰┈➤❤ ᴋᴇᴛᴜᴋ ʙɪɴᴛᴀɴɢ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴠᴏᴛᴇ ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ, ᴄᴜᴋᴜᴘ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ᴘᴇʀᴀꜱᴀᴀɴ ᴅɪ ᴅᴜɴɪᴀ ɴʏᴀᴛᴀ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

╰┈➤❤ ᴋᴇᴛᴜᴋ ʙɪɴᴛᴀɴɢ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴠᴏᴛᴇ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ, ᴄᴜᴋᴜᴘ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ᴘᴇʀᴀꜱᴀᴀɴ ᴅɪ ᴅᴜɴɪᴀ ɴʏᴀᴛᴀ.

⚛✩ 🎀 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 🎀 ✩⚛

Kepala gadis cantik itu terus bergerak kekanan dan kekiri, matanya tertutup mengantuk. Pada akhirnya kepala itu mendarat pada bahu kokoh dan kuat orang yang duduk disampingnya.

Rakha menengok ke samping. Ada jejak hangat di matanya menatap gadis itu, tangannya terulur pada bibir gadis itu yang sedikit terbuka, lalu merapatkan hingga tertutup. Ketika tangannya menyentuh bibir kenyal gadis itu ada perasaan ingin mencicipinya. Dengan gerakan cepat menurunkan kembali tangannya.

Matanya melirik keluar jendela, memijat kepalanya merasa pusing.

"Yang mulia, apakah anda ingin membangunkan Nona Elena? Kita sudah memasuki kawasan wilayah Duke Wrenly." Ujar Jack memberi tahu pada Putra Mahkota.

"Tidak perlu." Rakha tidak tega membangunkan gadis yang tengah tidur nyenyak di pundaknya.

Sejak awal mereka meninggalkan
Kekaisaran Timur Elena berusaha tetap terjaga dari rasa kantuknya.

...

Elena mengerjapkan matanya, segera ia tersadar.

"Bangun?" Suara dalam sedikit menggoda, membuat telinga Elena terasa berdengung.

Elena sudah sepenuhnya sadar, menyandarkan tubuhnya malas, matanya melihat ke arah jendela.

'Sudah sampai ternyata..'

Tiga hari sudah Elena berada di Kekaisaran Timur, untung saja Elena segera mengirim surat pada kakaknya, jika tidak... Elena tidak bisa membanyangkan apa yang akan dilakukan kakaknya. Selama itu juga Elena dekat dengan Cathrine, gadis kecil itu selalu mengajaknya bermain dan Elena tidak pernah merasa bosan di sana, hanya saja... Pria di sampingnya ini selalu menggodanya, siapa yang tidak tergoda, hati kecilnya yang telah lama tidak menggoda pria tampan seakan berteriak keluar.

"Enggan berpisah?" Rakha berbisik di telinga Elena, dengan tiupan di akhir.

Elena kembali tersadar. Cukup sudah!

Bruk!

'Ini yang kau inginkan bukan?'

Elena balik menyerang hingga, pria di sampingnya bersandar pada pojok pintu mobil, tangan Elena bergerak mengurungnya.

Dengan jarak dekat, mata Elena menatap wajah tampan pria berambut Silver yang di tata dengan sedikit berantakan, hidungnya yang mancung, dengan kulit wajah terlihat lebih baik dari seorang gadis, Elena sedikit iri bagaimana bisa seorang lelaki memiliki kondisi wajah lebih baik dari pada wanita?

Oh I Got You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang