Bali

563 46 10
                                    

Minggu ini tawaran pekerjaan kembali Pasha dapatkan dan berlokasi di Bali.

Malam ini Pasha bersiap dengan barangnya sementara di apartment Kana sudah selesai dan bersiap tidur. Baru saja memejamkan mata handphone nya berdering, Pasha menelponnya.

"Kan, besok flight jam 8 pagi pake taksi online aja" -Pasha

"Oke Pas, aman. Belum tidur?" -Kana

"Ga bisa tidur gua, kira-kira kenapa ya?" -Pasha

"Ga tau, oh denger musik aja Pas" -Kana

"Lo nyanyi buat gua mau?" -Pasha

"Boleh aja kalo tahan denger suara jelek" -Kana

"Tahan, lagian ga jelek. Ayo gua tungguin" -Pasha

"Siap bos, bentar" -Kana

Kana pun mengambil gitar dan bersiap menyanyikan satu lagu untuk Pasha. Tak sampai selesai satu lagu terdengar lirih nafas Pasha yang teratur, menandakan sudah terlelap dengan tenang. Kana tak segera mematikan teleponnya dia terlarut kembali dalam pikirannya, satu sisi ingin membalas perasaan Pasha padanya meskipun Pasha tidak tau jika Kana sudah tau hal itu, satu sisi ia ragu jika apa yang Pasha curahkan waktu itu adalah pengaruh alkohol. Samar terdengar dari seberang, Kana tak langsung menyahut tapi mendengarkan terlebih dulu.

"Kan gua kebangun, sorry ya ngerepotin lo anyway have a nice dream, gua sayang sama lo, manager."

Sambungan telepon terputus sesaat setelah itu dan Kana tak hisa menutupi raut bahagianya. Kana tau mulai sekarang harus mengambil keputusan seperti apa dan bagaimana.

.

Pagi harinya Kana sudah berada di kediaman Pasha, menunggu artis nya itu selesai bersiap.
Selesai dengan semua mereka menuju agensi dengan taksi online yang tadi sudah dipesan lalu dilanjutkan ke bandara. Pagi itu lalu lintas tak terlalu padat, karena sudah lebih dari jam masuk kantor.

"Kan, tadi udah sarapan?" -Pasha

"Udah. Pasha udah?" -Kana

"Heeh udah" -Pasha

"Lo berdua ada apaan? Ini juga kemarin ketemu masih kak kak an, sekarang udah nama. Pacaran ya kalian?" -Neo

"Ah engga kak, mau ditanyain udah sarapan apa belum juga?" -Kana

"Heran pantes lo berdua cocok, ini satu freak satunya hooh hooh aja" -Neo

"Iri kan lo Nen?" -Pasha

"Iri kok sama orang hts, ga dulu" -Neo

"Gapapa hts, daripada celap celup kaya teh. Kasihan siapa itu nicko nah ya itu kasihan" -Pasha

"Oi ga sampe sana dong" -Neo

"Siapa duluan?" -Pasha

Kana terdiam dan tersenyum tipis melihat tingkah dua orang di hadapannya itu. Neo hanya mengantar sampai bandara karena poject ini hanya untuk Pasha, yang Pasha tidak ketahui adalah Kana sedang mengatur pertemuan dengan Prima, temannya tempo hari.
Tidak ada tujuan tertentu selain untuk Pasha, Kana tak mau banyak bertanya kecuali pada temannya itu, dulu Kana memang menyukai Prima tapi semenjak hari itu Kana tau bahwa perasaannya tak lagi sama. Terlebih Pasha sudah terlebih dulu masuk dalam hidupnya setelah beberapa tahun terakhir Kana tak membuka hati untuk siapapun. Terfokus dengan handphone membuat Pasha sedikit penasaran, apa yang sedang dibahas oleh managernya itu.

"Kana" -Pasha

"Iya sayang- eh haha sorry Pas, lagi ada perlu sama Prima. Udah selesai ini? Kak Neo duluan ya, hati-hati dijalan" -Kana

My Staff Be My Lover [FirstKhaotung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang