delapan

832 84 5
                                    

Happy reading all
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





Ini sudah hari yang ke tiga dimana mereka masih tinggal di kota yang menyimpan kunci tersebut, yaa kuncinya memang sudah berada di tangan eve, namun. Mereka masih mencari-cari tempat baru zamrud itu berada agar saat di perjalanan nanti mereka tidak tersesat ataupun bingung

Saat ini mereka bertiga juga sedang bersantai, ada adel yang sedang mencoba membuat nasi goreng di dapur dan ada Ella, eve yang sedang berada di depan TV sembari berbincang-bincang kecil

"Alasan kak eve sama kak adel masuk sagaskar agency apa? Kalo dulu kak rean mau ngasah kemampuannya"
Ella bertanya pada eve yang sedang memakan sebuah camilan di topless

"Kalo kak eve sih, dulu direkrut sama agensi nya, soalnya waktu dulu kak eve atlet wall climbing loh"
Eve menoleh pada Ella, lalu ia memberikan jawabnya

"Terus, kalo kak adel??"

Eve terdiam, ia berhenti memakan camilan itu sejenak, ia seperti terlihat kebingungan untuk menjawab pertanyaan Ella padahal eve sudah mengetahui semuanya, "kak?"
Ucap Ella dengan pelan

"Taraaaa, nasi goreng spesial sudah datang!"
Adel menyela pembicaraan mereka tentang dirinya itu, ia juga membawa tiga buah piring berisikan makanan yang akan mereka makan

"Adel udah bener-bener lupa sama semuanya, gw nggak mungkin ngejawab pertanyaan Ella selagi masih ada adel disini"
Batin eve sambil melirik ke arah adel untuk beberapa kali

Apakah kalian ingin tahu alasan sebenarnya kenapa adel masuk ke sagaskar agency?
Baiklah akan saya beritahu di kilas balik cerita ini





FLASHBACK





Hari ini terjadi hujan deras di sertai angin kencang yang menerpa sebuah kota besar, yaitu kota tempat tinggal adel, adel yang saat itu masih bersama kedua orang tuanya hanya bisa meminum segelas kopi sembari menunggu hujan reda

"Hujanya deras banget ya bun, yah?"
Ucap adel pada kedua orang tuanya

"Tapi adel nggak takut kan?"
Tanya ayahnya

"Enggak dong! Adel kan anak pemberani!"

Di sela-sela pembicaraan keluarga adel, ada sekitar tiga orang yang membuka paksa pintu rumah adel dengan tendangan di kakinya itu, sontak adel dan orang tuanya pun kaget melihat kejadian itu

Ayah adel selaku kepala keluarga pun memasang badanya untuk melindungi keluarga kecilnya dan menyuruh sang istrinya untuk membawa adel ke kamar agar aman

"Adel, kamu tetep disini ya sayang? Jangan keluar okey? Bunda mau ikut keluar sama ayah"
Bunda adel mengelus-elus kepalanya agar tetap tenang dan tidak panik

"Bunda jangan pergi, adel takut"
Adel menangis ketika ingin ditinggal pergi ibundanya, ia sangat takut saat itu

Namun, bunda adel hanya tersenyum lalu pergi keluar kamar sambil berlari menuju ke arah suaminya, adel sebenarnya ingin sekali mengejar akan tetapi pintu kamarnya sudah dikunci rapat, dan adel hanya bisa mengintip di sebuah cela pintu kamarnya

Sagaskar. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang