sepuluh

844 78 5
                                    

Happy reading all
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.








Semenjak kejadian hari itu setiap kali adel menanyakan tentang apa penyebab ia pingsan, pasti agen yang lain akan selalu menjawab bahwa adel itu kelelahan, padahal bagi ia itu suatu hal yang aneh, apalagi dia datang ke sagaskar menggunakan kendaraan

Bahkan karena hal itu, adel memikirkannya sampai ke sekolahan saat ini, "aneh banget setiap kali gw mau bicarain tentang kejadian waktu itu, pasti pada ngalihin pembicaraanya, Kira-kira kenapa ya? Bingung gua"
Ucap adel sembari meminum jus alpukat nya yang sudah disediakan oleh ibu kantin


"Kak adwel!!!"

"Hakelah, ngapain lu kesini? Ngganggu orang lagi santai aja"


"Hishh, ditemenin malah marah-marah kak adel gimana sih?!"
Gadis yang memanggil adel adalah callie, ia cengeng dan juga sangat perasa, makanya setiap kali adel berbicara padanya adel selalu berfikir terlebih dahulu agar perkataan nya tidak menyakiti hati kecil callie


Adel menghela nafasnya terlebih dahulu, "yaudah duduk sini"
Kata adel sambil menepuk bangku kosong disebelahnya untuk diduduki callie

"Kak adel lagi mikirin apa? Kok keliatannya kayak serius gitu?"
Callie bertanya pada adel, ia heran padanya semenjak kembali ke sekolah setelah beberapa hari tidak masuk, adel sangat suka bersantai sembari berfikir, entah itu dikelas, kantin, rooftop, bahkan saat guru sedang menerangkan pelajaran

"Nggak apa-apa, cuma lagi pengen nyantai aja kok"
Astaga, ini sudah kesekian kalinya adel membohongi callie, karena callie tidak tahu bahwa kakak kelasnya itu adalah seorang agen walaupun mereka sudah saling mengenal satu sama lain

"Oh iya, tumben banget nyamperin ke kantin, call. Apa ada yang perlu di omongin??"
Adel berusaha mengalihkan pembicaraan nya agar callie tidak curiga atas apa yang ia lakukan selama tidak berangkat ke sekolah

"Yaelah pake nanya! Aku tuh kangen sama kak adel tau nggak? Semenjak kak adel izin rasanya sepi banget, nggak ada yang gangguin aku lagi"
Rengek callie, ia ingin setidaknya adel memeluk atupun memberikan kata-kata manis untuk dirinya, karena selama adel pergi, ia tak pernah sekalipun mengabari callie

"Hahahhahahah"

"Nahkan, gw mah orangnya emang ngangenin, makanya kalo gw ada disini kagak usah sok-sokan nggak mau deh, call"
Adel dengan bangganya berkata seperti itu pada callie, karena jarang-jarang callie menurunkan gengsinya pada adel untuk sekedar mengatakan bahwa ia rindu

Callie memalingkan mukanya dari adel, ia kesal pada adel yang malah mengolok-olok dirinya yang selalu bersikap seperti tak perduli padahal sebenarnya ia sangat, sangat perduli pada adel


Adel memang sudah terbiasa pada sikap callie yang selalu kekanak-kanakan saat dengan dirinya, "dih pundung, kaya anak kecil umur tujuh tahun tau nggak? Hahahahah"
Adel tertawa karena muka callie saat kesal itu memang lucu


"Haii cantik"
Tiba-tiba saja datang seorang laki-laki yang menggoda callie dengan cara memegang dagu callie dan mengangkatnya ke atas agar callie bisa bertatap-tatapan dengan lelaki itu


Bukanya tak mau menolong, namun. Adel berfikir bahwa itu adalah kekasih callie, karena mungkin saja ia sudah ketinggalan banyak berita semenjak menjalankan misi hari itu, jadi adel hanya diam sembari melanjutkan memakan makanan yang tadi sudah ia pesan


Sagaskar. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang