💞9-- Beloved 💞

110 49 23
                                    

Belum revisi. Mohon maaf bila ada tanda baca atau tulisan yang tidak sesuai.

Happy reading

💞💞💞

Rooftop, kedua manusia berbeda jenis kelamin itu masih berada di sana. Bel sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, tapi keduanya masih setia duduk di kursi usang itu.

Tepatnya si cowok yang menahan si cewek .

"Udah bel, lepasin Zegran" pinta Nara yang sedari tadi sudah tidak tenang di tempat nya. Dia ingin cepat-cepat ke kelas tapi cowok di depannya ini malah terus memeluk nya, tidak membiarkan dirinya pergi.

Nara sangat takut di hukum, dirinya tidak pernah merasakan apa itu hukuman. Mangkanya saat mendengar bel berbunyi Nara ingin cepat-cepat pergi dari Rooftop.

"Kita bolos"

"Kamu gila!. Aku gak pernah bolos Zegran. Kalau mau bolos, bolos aja sendiri jangan ajak-ajak aku" ucap Nara sedikit menaikan nada bicaranya.

"Kita bolos titik" kekeh Zegran, semakin mengeratkan pelukannya dan semakin menghirup rakus leher Nara yang terasa begitu candu baginya.

Nara hanya membuang napas sabar menghadapi sikap kekanak-kanakan Zegran. Sedari tadi Zegran terus memeluknya tidak membiarkan Nara lepas sedikitpun.

"Zegran, bisa lepas dulu pelukannya?"

"Engap tau!"

Dengan pasrah akhirnya Zegran, melepas pelukannya pada Nara.
Zegran menatap dalam manik Nara yang terlihat sangat teduh, begitu pun sebaliknya. Nara, seakan terhipnotis saat menatap manik tajam milik Zegran.

"Kamu selalu cantik" ungkap Zegran dengan penuh perasaan.

Nara mengangkat sebelah alisnya "Emang kapan aku pernah jelek?"

Zegran tersenyum tipis menanggapinya "I love you "

"I hate you"

"Nakal banget mulut nya" ucap Zegran dengan kesal, setelah menyentil bibir mungil Nara.

"Gak sopan banget" sentak Nara

"Aku mau ke kelas" lanjutnya dengan menatap tajam cowok di hadapannya

"Kelas udah mulai sayang, kamu ke kelas juga yang ada kena hukuman. Mau kena hukuman?"

"Mending kena hukuman dari pada terus disini sama kamu" jawab Nara lalu melenggang pergi meninggalkan Zegran.

Zegran tentu menyusul Nara, dia tidak ingin gadisnya kena hukuman.

------

Tok...tok...tok

"Permisi bu" Dengan pelan Nara mendorong pintu kelas setelah mengetuknya, Bu Siska yang sedang mengajar menatap Nara dengan tanda tanya.

"Abis dari mana kamu Nara?" tanya Bu Siska sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

Nara menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, dirinya salah tingkah saat teman sekelasnya menatap ke arahnya.

BELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang