💞17--Beloved💞

24 5 3
                                    


Happy Reading
.
.
.

Jam pulang sekolah sudah berbunyi, para murid mulai berhamburan bergegas untuk pulang.

Nara beserta tiga sahabatnya. Beriringan menuju parkiran untuk menunggu jemputannya. Ralat, yang dijemput hanya Arsyi dan Nara, kalau Nayla, dia sudah pasti diantar pulang oleh kekasihnya, Erlang. Sedangkan Crista, gadis itu membawa kendaraan sendiri.

"Pulang mau bareng gue aja nggak?" Tanya Crista, gadis itu selalu bawa mobil sendiri ke sekolahnya.

"No thank, tapi jemputan gue udah nungguin" timpal Arsyi.

"Aku juga"

"Nay, lo pulang bareng Erlang?"

Nayla mengangguk singkat "Dia udah chat gue dari tadi, gak sabaran banget punya cowok" gerutu Nayla sedikit kesal.

Dari kejauhan mereka dapat melihat keempat pria tampan sudah nangkring di atas motornya masing-masing. Seolah-olah mereka sedang menunggu kedatangan seseorang.

"Temenin gue dulu nyamperin mereka" ucap Nayla. Gadis itu berjalan lebih dulu, lalu diikuti ketiga temannya.

"Sayang" baru sampai, Nayla langsung disambut panggilan mesra oleh kekasihnya.

"Sorry, nunggu lama" Erlang, hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Langsung pulang?" Nayla, bergumam kecil sebagai jawaban.

"Bos, cewek lo" bisik Lion pada Zegran.

Pria itu langsung menatap gadis yang pokus menatap kedepan, tidak tahu menatap siapa. Tapi dari gelagatnya, Nara seperti, pura-pura tidak melihat keberadaan Zegran.

"Ajak pulang bareng gih" Lion bermaksud berbisik, tapi ucapannya malah terdengar oleh yang lainnya. Dengan serentak mereka melihat ke arah Zegran, tak terkecuali Nara, gadis itu juga berharap Zegran, mengajaknya pulang bareng seperti biasa.  Tapi sepertinya, itu hanya angan belaka, dari cara Zegran, menatapnya saja sudah terlihat dia malas melihatnya.

"Sorry nih, jemputan gue udah datang. Bay, gue duluan yah" Arsyi langsung pergi setelah berpamitan.

Nara, menghela napas pelan. "Kalau gitu, aku juga duluan. Bay semuanya" lebih baik Nara pergi saja, berharap Zegran akan mengantarnya sepertinya itu mustahil.

"Bos, kejar elah" Xhena, merasa kesal kepada ketuanya ini. Kenapa mereka terlihat asing sekali.

"Gue siapa?" Seperti orang bodoh, Zegran malah berucap polos seperti itu.

"Lo tuyul bos" celetuk Lion, kelewat kesal.

"Udah ah ayok balik" ajak Erlang.

"Cris, lo hati-hati yah"

"Sip, Nay"

"Sayang ayok"

Nara, menunggu jemputan di halte sekolah beserta siswa lainnya yang juga menunggu jemputan.

Tring

Satu pesan masuk, Nara langsung melihat ponselnya.

Pak abdi
"Maaf non Nara, mobilnya tiba-tiba mogok. Sepertinya saya akan telat menjemput non Nara"

Nara menghela napas pelan setelah membaca chat dari supir pribadinya.

"Iya pak gak papa, nanti saya naik taxi aja"

Setelah mengirim balasan, Nara langsung membuka aplikasi untuk memesan taxi online.
Belum sempat dia mengklik, sebuah tangan lebih dulu menariknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang