0.1 Pilot

745 54 2
                                    

"Lagian orang tua kita dulu tuh dari dulu ngapain sih sementara di luar tumpukan mayat makin lama makin tinggi, tapi kita malah ngumpet di balik tiga pintu konyol,kayak sengaja banget gitu kita nungguin di bantai. Karena itu aku sengaja nyiptain railgun superkeren buat proyek ini!" ucap uzi bersemangat memamerkan senjata yang ia buat, Uzi menodongkan railgun ke arah murid lain.

semua terkesiap

"Enggak banget deh." ucap salah satu murid

"Selow aja kali, mungkin ini belum berhasil. Emang belom berhasil, kata siapa enggak berhasil? Bisa aja!" Uzi menekan tombol di railgunnya,uzi tertawa sinis.

Pak guru memutar bola matanya, dan menguap

"Uzi, tugasnya adalah kesalahan kata tentang membeli semangka."

"Oh, dan convergen penguat foton magnetis ini enggak termasuk?" tanya uzi

"Ya enggak, apalagi penekanan beban emosional itu nilainya cuma dua poin di rubik" ucap pak guru memasang wajah malas

"Lagian ga ada warna lain apa? Merah gitu?" ucap pak guru request warna

tiba-tiba.. railgun milik uzi berubah menjadi merah dan meledak,membuat dentuman keras, dan terdengar suara batuk-batuk di dalam kelas.

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Uzi berada di suatu Ruangan,di sebelah matanya ada perban, dan Uzi sedang mengompresnya.

"Katanya... Eh ada orangnya. awas,diem" ucap Lizzy yang ingin mengosipi Uzi.

"ih, ternyata masih hidup" ucap lizzy membuat Uzi melirik kearah Pintu terdapat Lizzy dan gatau siapa itu.
"Ya ampun jelek banget." Lanjut lizzy,teman yang bersama Lizzy terkikik dan lizzy mengajak untuk pergi.

"Yah standar maskulinitas cowok toksik lah,Chad!" ucap thad memasuki Ruangan, Uzi mengalihkan pandangan pada lelaki itu.

"Itu emang selalu berhasil jadi masalah" lanjut thad. thad menyadari ada Uzi di ruangan itu.

"Oh , wow, Uzi aku denger kamu--"

"Aku emang remaja labil, thad, bodo amat." ucap Uzi melempar bungkus kompres ke tong sampah di dekatnya.

"Truss kamu kok kamu tau namaku sih?" tanya uzi, "Bukannya kamu yang populer?" Lanjut Uzi,Thad duduk didekat uzi dan terkekeh.

"Yah mana ada sih yang gak kenal anaknya khan, ditambah kamu tadi hampir ngeledakin mukamu, 'kan?"

"Wah bawa-bawa bokap, lucu banget" ucap uzi kesal, "Kamu sendiri ngapain disini? Kebanyakan testosteron?" Lanjut Uzi

"Emang bisa ya? keren." ucap thad bertanya dan memuji dirinya sendiri.

"Hei,perban kepalamu keren deh,jadi sangar" ucap thad memuji perban yang ada di sebelah matanya.

"ugh.. Geli deh,jangan ngomong kayak gitu kenapa sih." ucap Uzi malu

"Jadi, itu apa--" tanya thad menunjuk senjata yang berada disamping Uzi, Uzi bersemangat ia menodongkan railgun nya pada thad

"Railgun Superkeren, Fiksi sains ngaco. Pasti berhasil!" ucap Uzi semangat. "Nanti malam aku bakal ke sarang murder drone buat ngambil onderdil terakhir supaya bisa nyelamatin dunia dan di akui ayahku" Ucap uzi menjelaskan Rencananya

"Oh,tapi bukannya ayahmu bikin pintu yang hebat supaya kita gak perlu ugh.. ngelakuin penekanan emosi mengerikan yang kamu bilang?" ucap thad Ragu. tiba-tiba.. Uzi menodongkan railgun dengan kasar pada thad

"Jangan komentar soal penekananku hari ini." ucap Uzi nada marah "Iya,maaf. Aku enggak ngira--" ucap thad tertekan karena di todongkan senjata.

"Bodo amat!" ucap Uzi nada marah, berjalan keluar ruangan. tiba-tiba Uzi muncul lagi dibalik Pintu.

"Eh aku gak marah sama kamu ya,cuman masalah hormon." ucap Uzi memberikan jempol pada thad lalu pergi, ditengah Jalan tiba-tiba......

BLUGH...!!

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Ib: @wndyyyx

Murder drone X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang