0.2 Heartbeat

367 33 3
                                    

Disisi ayah uzi. khan sekarang berada di pertemuan orang tua dan guru.

Khan duduk dikursi, berhadapan dengan guru Uzi.

"Jadi, pak doorman, putri Bapak Bolos" ucap guru,

"Ya, karena mau bunuh semua manusia." jawab Khan santai, "kayak saya waktu masih muda, jadi dia dapat hukuman." lanjut khan

"Ngomong-ngomong soal sikapnya...."

"Iya! Iya!" ucapan guru tersebut dipotong oleh khan, "Cepat dewasa, populer, sangat ngerti tentang pintu. Mirip banget sama saya" lanjut khan, sang guru hanya menatap khan datar sambil memainkan jarinya diatas meja

FLASHBACK

Terlihat Uzi berjongkok diatas meja

"Uzi, tolong duduk yang benar." Pintah sang guru, Uzi menampol wajah temannya yang berada di depan "bodo amat!" ujar Uzi sambil menunjuk sang guru.

Skip ~

"Uzi, tolong hidupin Braide lagi." pinta sang guru, terlihat WD uzi tergeletak duduk seakan tak ada nyawa bersender dimeja teman sebelahnya

"Bukan aku, dia." ucap Uzi menunjuk ke WD(?)

"Bodo amat ah! Emang aku yang mulai." ucap uzi marah, uzi memukul meja (tapi ga kuat banget yah) lalu tiba-tiba muncul api dari kepala Uzi.

Skip ~

"Uzi, kamu harus berpasangan." ucap sang guru, "Asal tau aja, Pak, banyak kok yang mau" ujar Uzi (PERCAYA DIRI) sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Enggak juga tuh, soalnya kamu kan aneh." ucap salah siswi, "Bodo amat! Banyak kok!" ujar uzi tak terima, ia masuk ke dalam tong sampah.

FLASHBACK END

"Ya, dia sulit berbaur." ucap sang guru datar, "Mungkin ada sedikit kerusakan pada program nya." Lanjut sang guru sambil menunjuk kepalanya sendiri atau entah apalah itu.

"Seperti apa dia dirumah?" tanya guru, khan terkejut dengan pertanyaan tersebut

"Maksud saya dia agak sedikit penyendiri, tapi 'rusak'. Saya mungkin kurang banyak ngabisin waktu sama dia." balas khan sedikit gugup.

tiba-tiba pintu terbuka

"Pak doorman, maaf. ada sebuah insiden, Pak." ujar WD yang berada didepan pintu, khan pun bangkit dari kursi lalu keluar dari ruangan tersebut.

seseorang lelaki duduk dikursi berhadapan dengan guru.

"Jadi, Pak, putri bapak bolos sama seperti.. uh Uzi?" ucap sang guru,

"ya, dia bilang mau mencapai tujuannya, tapi saya takut dia akan sedih setelah tau semuanya." jelas Ayah (Name).

"Oh, Ngomong-ngomong soal sikapnya (Name). dia cukup baik, walaupun terkadang ia sedikit.. Egois." ucap sang guru.

.

.

.

"Oh aku keringetan, siapa yang bikin progam ini?" ucap Uzi

"Kamu gak apa-apa Uzi?" tanya F, "Gak papa!" balas Uzi

"Aku lebih dari itu, AKU HEBAAAAT!" ujar Uzi sambil mengangkat kedua tangannya keatas (PERCAYA DIRI). sedangkan (Name) hanya sweetdrop.

tiba-tiba muncul WD lain, yaitu thad, Uzi yang menyadari kehadiran thad pun hanya tertawa gugup.

"H-hai thad." ucap Uzi, "uh.. Makasih." lanjut uzi mengambil railgun dari tangan thad tersenyum gugup, lalu uzi menoleh ke (Name),N, dan F. Uzi memberikan jempol '👍'

Murder drone X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang