0.1 Cabin Fever

338 28 6
                                    

Angin mendesing, sebuah papan bertuliskan 'CAMP 98.7' . Sebuah buss sekolah berhenti, dan pintu terbuka. para wd turun dari buss

"Kamu pernah penasaran gak?" ucap wd (2)

seorang wd perempuan baru saja menginjakkan kaki nya ditanah penuh salju tiba-tiba dilempar sebuah benda oleh wd lainnya dibelakangnya.

"Hei!" wd perempuan itu mengambil buku nya yang terjatuh, saat wd (2) itu ingin bangun kepalanya di injak oleh wd lainnya yang seperti mencari sinyal??

"Seriusan nih." ujar thad yang baru turun, wd lain yang dibelakang thad tertawa

(Name) dan uzi pun ikut turun, (Name) memegang tali tasnya dan menatap sekeliling.

"(Name). Ayo." panggil uzi dari depan, (Name) pun berjalan dibelakang uzi.

.

.

.

(Name) dan uzi berjalan dengan arah yang berbeda. Mereka menatap sebuah papan 'CAMP 98.7' . (Name) melirik dua kalung/kunci(?)ditangannya.

FLASHBACK

"Waktu 'inti' nya hancur, ayah ga sadar soal liontin itu." ucap lim memegang sebuah foto lama, dan foto-foto itu selalu menampilkan simbol-simbol (?).

"ya... cuma merhatiin ibumu yang cantik." ucap lim mengedipkan satu matanya menujuk pada (name).

sedangkan (name) hanya sweetdrop melihat tingkah ayahnya.

(Name) melirik ke sebuah tempat.

(Name) dan ayah (name) berdiri disebuah ruangan. Ruangan yang tampak menyeramkan.

Ayah (Name) menghela nafas, "Dia selalu bilang 'bikin pintu buat nahan iblis dari langit!' 'kebangkitan singularitas' 'gambar s buatanku keren, 'kan?' " jelas ayah (name), ayah (name) mengesah, "Ternyata bukan aku yang kalian butuhkan ya.." ucap ayah (name) sedih, kemudian menutup pintu tersebut.

Ayah (name) mengambil sesuatu dari bajunya dan memberikannya pada (name), "pokonya hati-hati oke."

.

.

.

(Name) menyimpan sebuah kunci(?) dibajunya lalu memakai satu kalung(?).

"Pak guru, ini karyawisatawan apa sih?" ucap braidon, sang guru hanya menaruh sebuah kursi lalu duduk santai.

"yah ini ide nya uzi dan (name). Tanya dia aja" ucap guru tersebut, "eh siapa??" lanjut braidon

"Aku udah lama duduk disebelah mu loh!" ucap uzi yang berdiri dibelakang braidon, sontak semua wd menoleh kebelakang tersentak

"Aku juga, duduk dibelakang mu." ujar (name) kesal, "bodo amat. aku dan (name) akan pergi berdua aja!" Lanjut uzi marah, "kalian ikut tuh karena nilai kalian jelek tau." sambung (name)

semua murid, termasuk (name) dan uzi Langsung menoleh kearah atas melihat sang guru duduk dikursi santai

"Gak ada bonus akhir tahun. Gak belajar" ucap guru, "jadi kami gak diawasi nih?" ucap braidon.

tiba-tiba ada yang mendarat cepat didepan mereka, membuat dentuman ledakan.

"Apaan nih?" ucap braidon, murid wd melihat 3 MD didepan mereka.

"Halo, kampingers!" Sapa N, "ayo kita mulai berhitung, satu. dua." n menunjuk kearah mereka, tapi mereka hanya diam ketakutan.

DORR

V menembak salah satu wd, sontak semua wd menoleh kearah nya. "Enam!" ucap semua wd sekaligus hormat.

"Hampir lengkap, cuman kurang satu." ucap N sinis pada V, "kami bertiga, udah ngerencanain banyak aktivitas seru!" sambung F

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Murder drone X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang