“Shin Hyona, kau baik-baik saja?” tanya Yumi saat mereka makan siang bersama. Bukan makan siang sebenarnya, tapi hanya makan sebentar di kedai tteokbokki, karena tiba-tiba Kyuhyun minta dibelikan tteokbokki.
Hyona menegakkan kepalanya yang ia sandarkan di meja, lalu memamerkan lingkaran hitam di matanya pada Yumi. “Kau sebut ini baik-baik saja?”
“Kau kelihatan lelah sekali.”
“Lelah saja sepertinya tidak cukup. Rasanya aku bisa mati muda jika terlalu lama bersama bos bertangan besi itu.”
“Aku turut prihatin.” Yumi meringis. “Kalau begitu ambil sisi positifnya saja. Setidaknya kau bisa menikmati pemandangan indah setiap hari.”
“Pemandangan indah apa yang kau maksud?”
“Wajahnya. Kurasa tidak akan ada orang yang bosan memandang wajah Daepyeonim. Dan kau adalah satu-satunya orang yang beruntung bisa melihat wajahnya dari jarak dekat dalam waktu yang lama”
Hyona mendengus. Ya. Cho Kyuhyun memang tampan. Tapi buat apa tampan jika teriakannya bikin sakit kepala?
Namun alih-alih mengeluh, tiba-tiba Hyona tertarik membuat Yumi iri. Gadis itu mencondongkan tubuhnya ke depan dan meminta Yumi mendekat agar dirinya bisa berbisik. “Kau tahu apa yang lebih indah dari wajahnya?”
“Apa?”
“Tubuhnya.”
Yumi langsung menutup mulutnya yang mengaga dengan mata berbinar. “Benarkah?”
“Hm!” Hyona mengangguk antusias. “Aku sering melihatnya ganti baju dan... ugh! Dia seksi sekali.”
“Yaaa!” Yumi berseru heboh sambil memukul lengan Hyona. “Terus, terus? Apa yang kau lakukan?”
“Ya apa lagi? Tidak ada.”
“Kau tidak tergoda?”
“Dia menarik. Tapi...” Hyona berpikir sejenak lalu menggeleng. “Dia galak. Aku tidak suka pria yang suka mengomel.”
“Lain kali kalau dia mengomel, langsung kau cium saja bibirnya. Aku yakin dia langsung berhenti.”
Kali ini Hyona yang tertawa sambil memukul lengan Yumi. Tepat pada saat itu ponsel Hyona berdering. Telepon dari Kyuhyun. Hyona dan Yumi langsung menghentikan obrolan vulgarnya.
“Halo?” Detik itu juga Hyona langsung menjauhkan ponselnya dari telinga.
“KENAPA LAMA SEKALI?!”
“Ini masih antre, Daepyeonim. Sebentar lagi.”
Setelah menutup ponsel, Hyona menghela napas dan menatap Yumi sambil mengurai sabar. “Lupakan soal mencium. Aku lebih tertarik untuk menjahit mulutnya.”
Hyona pun berdiri untuk mendapatkan pesanannya. Namun belum sempat pergi, tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepala Hyona. Ide untuk membalas seluruh penderitaan yang selama ini ia dapatkan.
***
“Ini tteokbokki pesanannya, Daepyeonim.” Hyona meletakkan kantung plastik bawaannya di atas meja bagian tengah, sementara Kyuhyun masih sibuk dengan dokumennya di meja kerja.
“Hm. Taruh saja di situ.”
Hyona pun undur diri dan pergi ke mejanya sendiri di depan ruangan Kyuhyun. Gadis itu duduk dengan seringai licik di bibir. Jika biasanya Hyona menghindari teriakan Kyuhyun, kali ini Hyona sengaja membuka telinganya lebar-lebar. Sebenar lagi Kyuhyun pasti berteriak. Pasti. Dan benar saja. Tepat lima menit kemudian, teriakan yang ditunggunya menggelegar.
“INI KENAPA MAKANANNYA PEDAS SEKALI?! SHIN HYONA, KAU MAU MEMBUNUHKU?!”
Bukannya merasa bersalah, Shin Hyona malah tertawa.
Rasakan kau, Cho Kyuhyun!
***
Kesempatan menjawab masih ada sampai sebelum part selanjutnya diposting yaaa. Siapa yang akan jatuh cinta duluan? Kyuhyun atau Hyona?
![](https://img.wattpad.com/cover/355125068-288-k549946.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Boss
FanfictionKesan Shin Hyona pada Kyuhyun hanya satu; meskipun tampan, tapi kelakuannya seperti setan. Sebagai orang yang tidak suka dengan rezim Cho Kyuhyun, Hyona memilih untuk resign dari Cho Corporation meskipun gaji dan fasilitasnya selangit. Tapi bagaiman...