Bab Tiga

235 51 9
                                    

Di awal meeting, Cho Kyuhyun mengatakan bahwa dirinya akan mengadakan briefing dadakan sebentar saja. Tapi sudah pukul delapan malam lebih, belum ada tanda-tanda rapat akan selesai. Segala ide dan desain yang diberikan tidak diterima oleh Kyuhyun. Ada ide yang ditolak karena terlalu kuno, ada ide yang ditolak karena tidak masuk akal, ada juga yang tidak sesuai dengan budget yang ada. Tapi pada intinya, semua karyawan hanya sedang kelelahan. Tapi masih dipaksa untuk bekerja. Belum lagi mereka dipaksa merealisasikan ide yang diberikan oleh Kyuhyun saat itu juga.

“Warna bagian ini terlalu kontras dengan bagian ini, membuat mataku sakit,” komentar Kyuhyun pada pewarnaan yang dilakukan oleh Yumi.

“Perusahaan ini berhubungan dengan makanan. Kenapa kau memilih tampilan yang cocok dijadikan desain cerita horor? Ganti!” perintah Kyuhyun pada Min Jungsik.

Lalu pada Han Hyorin, “Seharusnya bagian ini saling terhubung dengan bagian ini. Kenapa tidak bisa diklik?”

Semuanya mendapat komentar buruk. Ketika sampai di meja Hyona, Kyuhyun diam menyaksikan pekerjaan gadis itu. Dan ketika Kyuhyun berlalu begitu saja tanpa berkomentar buruk apa pun, ketiga temannya langsung menatap Hyona dengan pandangan tak percaya. Bagaimana bisa gadis itu lolos?

Namun Hyona hanya mengangkat bahu. Tentu saja ia bisa. Ia sudah pernah bekerja di Cho Corporation yang tekanan kerjanya jauh lebih parah dari ini. Jadi sedikit banyak ia paham dengan selera Cho Kyuhyun.

Divisi IT & Desain baru bisa pulang pukul setengah sembilan malam. Mereka buru-buru memasukkan alat tempurnya ke dalam tas. Mereka harus kabur dari sana sebelum Kyuhyun memberi tugas dadakan. Hyona yang terakhir keluar. Menyisakan Kyuhyun bersama dengan sekretarisnya yang juga tampak kelelahan, tapi sedang dimarahi Kyuhyun karena laporan yang dikerjakannya berantakan.

Hyona memperhatikan dari ambang pintu. Ji Eunbin adalah sekretaris CEO lama Smart Food. Hyona kenal wanita yang telah memiliki suami dan seorang anak itu. Wanita itu pasti terkejut dengan cara kerja bos barunya.

“Shin Hyona, ayo pulang,” panggil Yumi yang sudah berada di koridor.

Hyona sebenarnya ingin pulang. Tapi ia tidak tega melihat Eunbin. Terutama ketika Eunbin berulang kali melihat ponselnya dengan cemas.

“Ayo!” panggil Yumi lagi.

“Kau pulang duluan saja,” kata Hyona. Dan ketika Kyuhyun pergi ke kamar mandi, Hyona menghampiri Eunbin.

“Sekretaris Ji, kau baik-baik saja?” tanya Hyona.

Eunbin melihat Hyona dan tiba-tiba mata wanita itu berkaca-kaca. “Hyona-ssi, bagaimana ini?”

“Tenanglah. Memang Cho Daepyeonim memintamu melakukan apa?”

“Materi untuk investor. Daepyeonim bilang malam ini harus selesai. Tapi aku tidak bisa mengerjakannya dengan tenang. Suamiku dari tadi menelepon. Anakku demam tinggi dan dari tadi menangis mencariku. Bagaimana ini?”

Hyona yang tidak tega segera menurunkan kembali tasnya. “Pulang dulu saja sekarang. Anakmu jauh lebih penting.”

“Tapi bagaimana dengan ini? Bagaimana kalau Daepyeonim memecatku? Suamiku baru saja dipecat dari pabrik. Aku juga tidak bisa ikut-ikutan kehilangan pekerjaan.”

“Tenang saja. Biar kuselesaikan.”

Eunbin mengusap air matanya. “Sungguh?”

“Hm. Kau tahu aku pernah bekerja di bawah Cho Daepyeonim, kan? Aku yakin aku bisa mengerjakannya dengan cepat. Percayalah.”

***

Kyuhyun kembali ke ruang kerjanya dan terkejut sekretarisnya berganti orang. “Kenapa kau di situ?”

My Devil BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang