Part: 02

857 58 1
                                    


"Aku--" ucap Jungkook ragu-ragu dan menatap Taehyung yang sedang menatapnya menunggu jawaban.

Dan Jungkook mendengus melihatnya, "Ayo obati lukamu. Rendam handuk ke dalam air dan bersihkan dirimu. Aku akan membiarkanmu berganti pakaian." Sambung Jungkook lagi. Taehyung hanya mendengus.

"Kau tidak jawabanku?" tanya Taehyung lalu cemberut. Jungkook tertawa saat melihatnya cemberut.

"Aku bukan siapa siapa--" Terpotong oleh suara seorang, "Tuan!!" teriaknya dari bawah.

Jungkook membeku mendengar suara itu, ia terkekeh gugup pada Taehyung.

"Maaf, aku harus pergi." Melambai pada Taehyung dan mulai turun dari pohon.

Taehyung bangkit dan mengintip dari atas. Ada dua orang yang mengenakan seragam penjaga dan satu orang lainnya mengenakan seragam pelayan.

"Jundra pasti kaya sekali." batinnya.

Jungkook pun pergi bersama mereka lalu Taehyung pun menghela nafas. Dan Taehyungpun melanjutkan untuk merawat lukanya dan menutupinya dengan perban. Dia juga mengenakan pakaian yang diberikan Jungkook dan pulang ke rumahnya.

Begitu sampai di rumah ia langsung membuka pintu lalu ia menyalakan lilin dan begitu ia mau duduk di kursi seseorang menepuk pundaknya dari belakang membuatnya menoleh ke belakang dan meninju orang itu dengan kekuatan penuh.

"Aduh...sakit!"

"Jake?"

"Kenapa kau memukulku Terry?!"
Taehyungpun terdiam.

Skip ke Jungkook...

"Aku sangat kecewa padamu, Jundra." ucap raja Mcke.

Jungkook menghindari kontak mata dengan orang di depannya. Dia bisa merasakan tangannya gemetaran tapi ia berusaha keras untuk tidak menunjukkannya. Jungkook menggigit bibirnya saat matanya penuh air mata.

"Kau adalah masa depan Inggris, nak.. Mengapa kau masih bertingkah seperti remaja berusia 12 tahun? Kau berusia 19 tahun anakku.. Sebentar lagi kau akan menjadi penguasa Inggris... Aku tidak ingin raja berikutnya bertindak kekanak-kanakan dan tidak tahu apa-apa tentang politik."

"Tapi ayah, kenapa Daniel tidak bisa naik tahta? Dia kakak laki-lakiku! Kenapa harus aku naik tahta? Dia lebih tua dariku, lebih pintar dan tahu lebih banyak tentang politik daripada aku.. Aku tidak ingin menjadi raja, aku hanya ingin menikmati hidupku sebagai remaja akan dewasa."

Untuk pertama kalinya Jungkook
berani menatap mata ayahnya.

"Daniel sudah menjadi aib bagi keluarga kita, dia pergi berkeliling dan mewarnai rambutnya ditambah lagi dia gay dan aku terlalu malu untuk membuatnya naik tahta bahkan ketika dia lebih tua darimu...
Tentu saja dia lebih pintar darimu tapi itu saja kurang, bukan alasan untukmu tidak belajar tentang dunia politik."

"Gay... Ayah menjadi seorang gay bukanlah aib... Daniel bisa mencintai siapa yang dia inginka--" Dan Jungkook merasakan pipinya di tampar oleh ayahnya sendiri.

"Keluarga kerajaan harus lurus sehingga kita dapat melanjutkan garis keturunan kerajaan ini... Ingat ini akan menjadi yang terakhir kalinya aku mengatakannya kepadamu Jundra McKeinley, kau akan naik tahta dan Daniel akan dibuang dari keluarga kita."

Mata Jungkook membelalak saat ayahnya berjalan pergi dan tiba-tiba dia mendengar suara gedebuk di belakangnya. Saat Jungkook menoleh ke arah kakak laki-lakinya, Daniel Mili McKinley (Yoon Jeonghan) berdiri di sana dengan air mata mengalir di pipinya, bibirnya bergetar.

"Kakak laki-laki?"

Jeonghan ingin mengambil buku yang jatuh dari tangannya tetapi karena lututnya yang lemah dia terhuyung ke depan dan hampir jatuh ke lantai tetapi Jungkook berhasil menangkapnya. Jungkook dapat mendengar isakan pelan keluar dari mulut Jeonghan.

"Maafkan aku Mili." Lalu Jungkook menarik Jeonghan kepelukannya dengan erat dan ia bisa merasakan air mata Jeonghan membasahi bajunya tapi ia tidak peduli karena Jeonghan jauh lebih penting dari sekedar sepotong pakaian.

Satu-satunya orang yang memanggil Jeonghan dengan nama panggilannya adalah 'Mili'. Orang lain memanggilnya 'Daniel' termasuk ayah mereka tapi hanya Jungkook yang memanggilnya 'Mili' sebabnya Jungkook merasa kakaknya adalah satu-satunya teman yang dimilikinya. Jeonghan menangis tersedu-sedu. Jungkook menepuk punggung kakaknya untuk menghiburnya.

"Dia ingin--dia...ingin...membuangku."

"Tidak tidak tidak...aku tidak akan membiarkan dia melakukan itu padamu."

"Dia sangat membenciku? Kenapa? Apa karena aku tidak straight sepertimu? Karena aku gay? Karena aku mewarnai rambutku? Kenapa?"

"Mili, kau sempurna bagiku, mengapa kau mengatakan itu?"

"Dia ingin menyingkirkanku Jun!"

Jungkook melepaskan pelukannya dan menatap mata Jeonghan. Jungkook melunak saat melihat kakaknya yang rapuh. Matanya bengkak dan merah dan hidungnya merah karena dia mulai cegukan karena terus menerus menangis.

"Saudaraku, bahkan jika ayah membencimu, membencimu, dan membencimu, aku akan selalu mencintaimu sebagai saudara laki-lakiku. Kau adalah saudara laki-lakiku dan akan selalu menjadi saudara laki-lakiku. Aku akan memastikan ayah tidak menyingkirkanmu dari keluarga kerajaan ini."

Terdiam saat lalu, ".....aku seperti beban untukmu kan?"

"TIDAK!!"

"Aku beban bagimu, ayah, ibu dan keluarga kerajaan.. Aku menjadi beban karena aku gay. Aku berharap aku tidak pernah dilahirkan." lanjut Jeonghan.

"DANIEL MILI MCKINLEY!!"

Para penjaga yang menjaga pintu depan bersama para pelayan yang baru saja lewat dikejutkan oleh teriakan tiba-tiba dari Jungkook. Jeonghan juga tersentak.

"PERTAMA, KAKAK BUKAN BEBAN BAGI SIAPA PUN! KEDUA, KAU DILAHIRKAN DENGAN CARA INI TIDAK SEPERTI YANG KAKAK MINTA DAN KETIGA, JANGAN PERNAH BERANI KATAKAN ITU LAGI!" seru Jungkook dengan air mata terus mengalir di pipinya karena ia tidak percaya apa yang baru saja dikatakan kakaknya.

"Aku mencintaimu, kakak Mili oke? Aku tidak ingin kehilangan satu-satunya saudara laki-lakiku." lanjunya lagi.

"Kau tahu, seharusnya aku yang menjagamu karena aku lebih tua darimu tapi justru sebaliknya karena aku cengeng... Meskipun kau lebih muda dariku, aku merasa seperti kau lebih tua dariku." Jungkook pun cemberut.

Jeonghan hanya terkikik dan merayu saat melihat adik laki-lakinya yang lucu itu.

"Aku mau ke perpustakaan mau ikut?"

Jungkook menggelengkan kepala.

"Aku bukan penggemar membaca, kau pergilah...aku ingin mandi."

Dan Jeonghan pun mengangguk. Lalu kedua saudara itu berpisah. Jeonghan pergi ke perpustakaan sedangkan Jungkook pergi ke kamarnya.



-TBC-

Author upload ulang ya.

Dia Pangeran Jundra (kookv)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang