Bab 10 - Kota Xuzhou

31 7 5
                                    

Karena insiden kereta yang dicurigai membawa benda sihir berbahaya itu sama sekali bukan urusan Xian dan Luna, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan saja.

Dari awal memasuki kota Xuzhou, sudah terlihat jelas banyak perbedaan di sini yang jarang dijumpai atau bahkan tidak ada di kota lain. Mulai dari permukaan jalannya yang lebih tertata rapi, rumah-rumah penduduk yang diantaranya banyak kemiripan bentuk dengan rumah-rumah sederhana di dunia manusia, bahkan di sini bisa dijumpai becak dan sepeda, selain kereta kuda yang menjadi kendaraan untuk mengangkut barang atau penumpang.

Terdapat beberapa toko yang khusus menjual pakaian seperti yang digunakan di dunia manusia, juga alat tulis yang digunakan di sini kebanyakan mirip dengan alat tulis di dunia manusia, seperti buku tulis, pena, pensil, dan lain-lain. Tidak menggunakan kertas dari kulit hewan dan pena kuas seperti di kota Shanping misalnya.

Shen Xian teringat kembali akan penuturan gurunya Jiang Wanyu ketika bercerita tentang kota Xizhou, saat itu mereka sedang berbincang santai di luar jam pelajaran.

"Portal bulan di hutan Shichuyu sebenarnya mulai ditemukan sejak seratus tahun lalu, oleh dua pengawal kekaisaran yang diberi tugas untuk mencari obat bagi permaisuri yang sedang sakit parah. Mereka menemukan satu cahaya aneh berpendar saat malam hari di bulan purnama, tepat di antara dua pohon besar yang berseberangan. Saat mereka melewatinya, ternyata mereka langsung berpindah ke dimensi lain. Karena takut itu bukan tempat yang baik, juga mengingat obat untuk permaisuri belum ditemukan, dua pengawal kekaisaran itu masuk kembali ke dalam cahaya dan mereka berada lagi di hutan Shichuyu. Lalu tak lama kemudian kemudian cahaya itu menghilang tanpa jejak."

Shen Xian mendengarkan tiap kalimat yang disampaikan gurunya dengan penuh ketakjuban. Otaknya saat itu berusaha membayangkan bagaimana wujud portal bulan itu dan bertanya-tanya, apakah dia bisa melihatnya suatu hari nanti? Dia juga penasaran tentang dimensi lain di dunia manusia, tempat di mana ibunya berasal. Sementara itu Jiang Wanyu kembali meneruskan ceritanya.

"Setelah menemukan bunga ajaib hanzhukui yang nektarnya bisa mengobati penyakit permaisuri, dua pengawal kaisar itu kembali ke istana. Mereka melaporkan pada kaisar yang memerintah saat itu tentang portal yang mereka temukan, lalu kaisar mengutus orang untuk menyelidikinya. Entah sejak kapan portal bulan ada di hutan Shichuyu, tidak ada yang tahu. Yang jelas, sejak saat itu, pihak kerajaan mulai mengenal portal bulan dan diberi nama demikian karena tiap purnama ada di tengah langit, portal itu akan terbuka secara alami. Lalu kaisar memerintahkan orang-orang yang memiliki kekuatan spiritual tinggi di istana, untuk membuat pelat khusus yang bisa dipakai jika ingin melewati portal di luar waktu terbukanya secara alami. Pelat itu hanya khusus dimiliki orang-orang tertentu. Bahkan tidak semua anggota kerajaan memilikinya."

"Laoshi, apa kaisar di masa itu adalah kakek Luna?" tanya Shen Xian.

"Kakek buyut Luna tepatnya," jawab Jiang Wanyu, "Lalu, karena penasaran dengan dimensi yang baru ditemukan, kaisar saat itu mengutus dua orang untuk pergi ke dimensi lain, untuk melihat dan mempelajari keadaan di sana. Setelah satu tahun di sana, mereka kembali dengan membawa banyak penemuan penting. Juga tentang kehidupan makhluk lain di sana seperti kita, yang tak memiliki kekuatan spiritual tapi mempunyai akal yang tinggi, sehingga mereka bisa menciptakan banyak sarana untuk memudahkan kehidupan. Karena kaisar tertarik dan merasa penemuan manusia bisa dimanfaatkan di tempat kita, dia tiap tahun mengutus dua orang ke dunia manusia biasa untuk melakukan penelitian dan menulis laporan tentang itu. Bahkan mereka juga membawa beberapa orang dari dunia manusia ke sini, untuk dipekerjakan dan dipakai idenya. Sehingga tidak heran, di kota Xizhou banyak perbedaan dengan kota-kota lain, karena di sini banyak diterapkan pengetahuan yang didapat di dunia manusia."

Shen Xian manggut-manggut seolah mengerti sepenuhnya dengan apa yang disampaikan Jiang Wanyu, padahal sebagian besar dia tidak paham. Untuk saat itu, dia belum mengerti banyak hal.

"Sayang sekali, setelah kakek buyut Luna mangkat, kakek Luna yang naik takhta kemudian tidak setuju dengan pengetahuan dari dunia manusia. Dia menganggap itu sebagai ancaman, karena manusia di dimensi lain sangat cerdas. Jika banyak barang-barang ciptaan mereka dibawa atau dibuat lagi di tempat kita, kaisar takut orang-orang biasa akan menganggap kekuatan spiritual tidak penting lagi. Bahkan tidak akan ada lagi yang segan dengan pemiliki qi tinggi, juga tidak akan kagum atau takjub pada yang bisa mengendalikan elemen alam seperti air, api, tanah dan udara dengan tangan kosong. Karena alat-alat buatan manusia semakin hari kian menakjubkan. Orang-orang tidak akan takut lagi pada raja, dan dengan alat canggih yang diadopsi dari teknologi manusia, bisa saja ada rakyat yang melakukan pemberontakan."

Shen Xian mengerjapkan mata, untuk bagian ini dia lumayan paham, meski lagi-lagi ada beberapa bagian yang sulit dicerna akalnya, "mengapa kaisar berpikir sampai sejauh itu?"

"Aku tidak tahu," Jian Wanyu menggeleng, "aku sempat menanyakan pada kaisar, bahkan menurutku tidak masalah jika menggunakan teknologi manusia untuk memudahkan kita juga. Tapi kaisar tetap tidak setuju, karena merasa semakin terancam dengan kecanggihan manusia. Akhirnya dia melarang siapapun pergi ke dimensi itu lagi, manusia yang sempat di bawah ke sini juga dibunuh. Orang-orang yang mengetahui tentang portal bulan juga dihabisi. Buku-buku yang membahas teknologi manusia juga banyak dihancurkan di perpustakaan istana. Tapi beberapa pengetahuan yang sudah terlanjur diterapkan di tengah masyarakat tidak bisa disembunyikan lagi, sehingga kaisar tetap membiarkan hal ini, selanjutnya pengetahuan yang lebih jauh tentang dunia manusia benar-benar dibatasi."

"Apa karena ini juga, orang-orang seperti ibuku selalu dipandang rendah?"

Jiang Wanyu menghela napas berat, "karena gen manusia yang berbeda dengan kita sehingga qi itu tidak bisa mereka kendalikan dengan tangan kosong, jadi kaisar menganggap kedudukan kita lebih tinggi, dan manusia biasa secerdas apa pun itu tetap tak sama dengan budak atau rakyat biasa, karena tidak memiliki kekuatan spiritual."

Shen Xian tersadar dari lamunan saat Luna memanggil namanya beberapa kali, "hei, ayo turun. Kau mau berada dalam kereta terus?"

"Apa kita sudah sampai di depan istana?" tanya Shen Xian.

"Istana ada seratus meter di depan sana, tapi aku sengaja minta berhenti, Kita masuk ke sana dengan berjalan kaki dari sini," sambil berkata begitu Luna melompat turun dari kereta, disusul oleh Shen Xian. Mereka berjalan menuju istana setelah Luna membayar biaya sewa kereta pada supir.

Kini Luna akan bertemu ayah dan ibunya sebentar lagi.

.
.
.
.
.
#15weekwithyou #writingchallangefeedbackeveryday #writingchallangeautumnmaple

ANOTHER DIMENSION (PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang