Bab 12 - Xie Haikuan

23 5 10
                                    

Banyaknya lorong panjang yang dibatasi pagar beton berliku-liku bisa membuat orang yang tidak mengenal istana Labirin Dewa dengan baik akan gampang tersesat. Untungnya Shen Xian dibekali dengan peta oleh Luna, jadi dia bisa menuju ke istana selatan tanpa kesulitan berarti.

Yang merepotkan baginya hanyalah ketika tak sengaja bertemu dengan bangsawan yang kebetulan sedang berkunjung ke istana. Bukan Shen Xian tak menghormati mereka, baginya lebih baik menghindar daripada harus berpas-pasan langsung. Jika dia melihat ada bangsawan di kejauhan, dia akan bersembunyi dan menunggu mereka tak terlihat lagi setelah itu baru melanjutkan perjalanan.

Sambil berbelok di tikungan terakhir yang mengarah ke kediaman Pangeran Xie Haikuan, Shen Xian kembali mengingat apa yang dikatakan Luna padanya tadi malam, saat mereka menikmati makanan di tempat penginapan.

"Ayahku memiliki sepuluh anak. Enam putra dan empat putri. Haikuan Gege anak ke lima, aku ke enam. Karena jarak usia kami hanya berbeda sedikit, jadi kami cukup dekat. Dia bukan hanya anak ayah yang paling cerdas, tapi juga paling hebat ilmu spiritual dan jurus bela dirinya. Bersikap sangat santun, dan yang paling penting dia sangat bisa dipercaya," tutur Luna.

"Dulu saat aku masih belajar di akademi Liming Long, aku ingat Pangeran Haikuan pernah berkunjung ke sana beberapa kali. Waktu itu dia bersikap sangat baik padaku, bahkan menjadikanku teman tanpa mempedulikan status ibuku seperti apa. Dari situ aku yakin, ada juga keluarga kerajaan yang baik selain kau," Shen Xian menatap Luna sambil tersenyum.

"Begitulah Kuan Gege, aku juga sangat menghormatinya karena sikap dia bijaksana. Berbeda dengan suadara yang lain."

"Aku rasa, dia punya peluang sangat besar untuk menduduki jabatan putra mahkota. Dalam sejarah kerajaan Shenghuang, putra mahkota bukan dipilih dari yang paling tua, melainkan dari putra Kaisar yang paling memiliki kemampuan, kan? Tapi aku penasaran satu hal, mengapa dia belum mendapatkan gelar raja?" Shen Xian mengerutkan dahi menandakan kebingungan dalam hatinya.

Saat putra kaisar telah mencapai usia dewasa yaitu dua puluh tahun, dia akan melangsungkan upacara kedewasaan, mendapat gelar raja dan dipakaikan mahkota baru. Ketika Haikuan di usianya yang sudah 29 tahun belum mendapatkan gelar itu, tentu saja akan membingungkan semua orang.

"Kau benar, Kuan Gege memang paling pantas menjadi kaisar selanjutnya bahkan ayahku pun berpikir demikian. Putra Kaisar yang lain sudah tahu akan pemikiran ayah, jadi mereka diam-diam merasa tidak senang. Selain itu, di belakang ayah, tiga putra tertua yang sudah mendapatkan gelar raja selalu bersaing diam-diam, mencelakai dan menjatuhkan satu sama lain. Karena Ayah tidak ingin Kuan Gege menjadi incaran mereka juga, jadi sampai sekarang gelar raja belum diberikan padanya."

"Jadi ayahmu melakukan itu untuk melindunginya?"

"Benar. Untungnya Kuan Gege bukan orang yang haus kekuasaan. Meski sudah berjasa membasmi pemberontak suku Beilin dan merebut kota Xinjing dari kerjaan musuh, Kuan Gege tidak menuntut gelarnya. Dia juga tidak peduli jika saudara lain yang menjadi kaisar nanti. Sayangnya, tidak semua saudaraku berpikir demikian."

**"

Akhirnya Shen Xian tiba halaman istana selatan. Ternyata butuh waktu satu jam lebih dari pintu gerbang untuk menuju kediaman Pangeran Haikuan. Dia langsung menghadap pada pengawal yang berjaga di depan dan menyampaikan maksud kedatangannya, "saya Shen Xian ingin menemui Haikuan Wang¹⁴, untuk membawa hadiah yang diberikan Luna Gōngzhǔ padanya."

"Tunggu sebentar," salah satu pengawal yang menyambut Shen Xian langsung bergegas ke samping alih-alih masuk ke dalam rumah.

Hal itu membuat Shen Xian keheranan, dalam hati dia berharap semoga Haikuan benar-benar ada di kediamannya. Jika tidak, dia harus mencari ke perpustakaan, atau mungkin ke tempat lain.

ANOTHER DIMENSION (PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang