03. Kotak itu

17 3 42
                                    

🌻Jika diam membuatmu merasa sakit, maka teruslah berbicara sampai aku mengerti, kehadiranmu sangatlah berarti.🌻

~Felix Sagaranata ~

🌙🌙

Yang baca wajib Follow & Votment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang baca wajib Follow & Votment

Jika kalian mendapatkan sesuatu dari seseorang yang telah menghancurkan kepercyaan serta diri kalian, apa yang akan kalian lakukan? Menerima tanpa menyentuh isinya? Atau menolak? Atau terima dan terpaksa memakai/memakannya?

Didepan rumah Felix, Aku disambut oleh ART yang sedang menyapu dihalaman rumah Felix, kedekatan kami kian meningkat seiring seringnya berkunjung kerumah Felix, biasanya Aku datang hanya untuk konsultasi kepada Tante Luci, namun kali ini berbeda, k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didepan rumah Felix, Aku disambut oleh ART yang sedang menyapu dihalaman rumah Felix, kedekatan kami kian meningkat seiring seringnya berkunjung kerumah Felix, biasanya Aku datang hanya untuk konsultasi kepada Tante Luci, namun kali ini berbeda, kedatanganku untuk belajar sekaligus menumpang inap dimalam harinya.

Aku turun dari motor besar milik Felix.

Pernah ku dengar mengenai ART yang bernama Bik Nur itu, katanya beliau belum pernah melihat ku gandeng tangan dengan anak majikannya saat bepergian bareng.

Tidak hanya itu saja, Bik Nur juga belum pernah melihat kami bercanda gurau hingga berpegangan, ataupun menepak bagian tubuh kami satu sama lain.

Kami hanya saling pukul memukul menggunakan bantal kursi, dan Bik Nur juga sering melihatnya secara langsung, ada satu hal yang membuat Bik Nur aneh, yaitu ketika Felix menepak ku untuk menoleh kearahnya, dia selalu menggunakan sudut bantal kursi.

Waktu itu Bik Nur pernah bicara kepadaku bahwa beliau sangat salut kepada anak majikannya ‘Felix’ yang tidak pernah gonti-ganti membawa wanita kerumahnya, dan  katanya Aku adalah teman wanita pertama yang selalu Dia ajak kerumah.

Konon Felix itu tipe orang yang cenderung pilih-pilih dalam pertemanan, selama SD hingga SMP pun Felix hanya memiliki satu teman dekat lelaki saja, dan selebihnya tidak ada jika bukan teman umum sebaya sekelasnya.

Felix My Lavender || 𝐄𝐧𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang