18 Pindah

1.8K 99 3
                                    


PERHATIAN! MOHON BIJAK DALAM MEMBACA BAB INI!

TERDAPAT ADEGAN 18+


"Tenang saja. Tim kami memiliki anggota yang sudah berpengalaman, selain itu sepertinya kamu harus memikirkan timmu. Jangan sampai kamu menangis di pojokan karena kalah melawan tim kami." ucap Gawin tersenyum tetapi sorot matanya seperti mengintimidasi Khaotung.

"Fluke!" panggil Joss ketika ia baru sampai diikuti Neo dan Mark dibelakangnya.

"Oh! Ada apa Joss?" tanya Gawin perlahan amarahnya mulai redam ketika melihat Joss disana.

"Kamu ngga apa-apa kan??" tanya Joss menyentuh pipi Gawin mengecek jika Gawin benar-benar tidak apa-apa.

"Aku tidak apa-apa kok! Yuk kita pergi dari sini. Urusanku juga sudah selesai." Gawin menarik tangan Joss meninggalkan Khaotung, First, Neo dan Mark disana.

Neo dan Mark terlihat bingung dengan apa yang sedang terjadi.

"Phi, kalian tadi bicara apa?" tanya Neo pada Khao.

"Ohh aku hanya memperingatkan dia jika tim Lightning Cheetah akan menang." ucap Khaotung percaya diri.

"Ohooo Phii... Kamu lupa ya aku dan Mark mantan atlet nasional! Sudah pasti tim shadow Eagle yang menang, ditambah mereka berdua juga jago di basket, hahahaha!" seru Neo merasa bangga.

"Kita lihat saja nanti, tim mana yang akan menang!" seru Khaotung tidak mau kalah juga.

*****

"Sayang, kamu benar tidak apa-apa kan??" tanya Joss menghentikan langkah kakinya sehingga membuat Gawin menoleh.

"Iyaa aku tidak apa-apa. Aku hanya memberi peringatan padanya karena sudah meremehkanku." ucap Gawin seraya melepas genggaman tangan mereka.

"Syukurlah kalau begitu.. Kamu tau? Aku takut kamu mengingat kejadian itu saat bertemu Khaotung tadi." Joss menarik tubuh Gawin dan memeluknya.

"E-ehh.. Malu tauu dilihat orang-orang.." bisik Gawin berusaha melepaskan pelukan Joss. 

Benar perkataan Gawin. Beberapa orang yang sedang berada di dekat san melirik mereka berdua.

 "Maaf.. aku tidak sadar, hehehe" Joss yang menyadari pandangan orang-orang tersebut segera melepaskan pelukannya.

"Yuk kita pulang," ajak Joss merangkul bahu Gawin.

"Oh ya. Sebelum kita pulang, Aku mau mampir ke suatu tempat ya? Aku yang akan menyetir," ucap Gawin menyodorkan tangannya meminta kunci mobil Joss.

"Memang kamu mau kemana?" tanya Joss bingung.

"Rahasiaa.. Nanti juga kamu tahu." sahut Gawin. 

Mereka berdua lalu masuk ke mobil dan pergi ke tempat yang dikatakan Gawin.

Beberapa waktu kemudian mereka berdua sampai di sebuah kawasan elit yang menyediakan condo mewah. 

"Yuk masuk." ucap Gawin saat tiba disana yang ternyata letaknya tidak jauh dari condo milik Joss.

"Bentar-bentar... Ini condo siapa??" tanya Joss sangat bingung.

"Condo kita, hehehe :D" seringai Gawin sehingga membuat Joss sangat amat terkejut.

"HAH??! Kok kamu ngga bilang padaku akan tinggal di Condo??" tanya Joss membulatkan matanya.

"Sebenarnya aku pengen kasi kamu surprise besok. Tapi aku berubah pikiran gara-gara kejadian tadi." jelas Gawin.

"Ohh.. eh? Maksudmu 'kita'? Kamu dan aku tinggal bareng?" Joss memegang bahu Gawin dengan tatapan tidak percaya.

"Iyaa.. Sebenarnya aku sudah izin sama Mommy dan Daddy kalau ingin tinggal di Condo saja. Mereka setuju dengan syarat kamu juga tinggal bersamaku," jelas Gawin menarik pinggang Joss mendekat.

"Terimakasih Mom, Dad!"  teriak Joss dalam hatinya.

"Kalau begitu.. aku akan memberimu hadiah," Joss menggendong tubuh Gawin layaknya seperti putri dan membawanya ke dalam condo Gawin.

Gawin melingkarkan kedua tangannya pada leher Joss.

Joss menidurkan Gawin ke tempat tidur dengan hati-hati. Setelah itu, ia menutup pintu dan menguncinya agar tidak ada yang mengganggu mereka.

Joss menghampiri Gawin yang dalam posisi berbaring di atas ranjangnya.

 Joss mengecup bibir Gawin dan sesekali mengelus pucuk kepalanya. Mereka berdua menatap satu sama lain dengan lama.

Joss kembali mencium bibir Gawin, kali ini cukup lama. Joss sesekali memasukkan lidahnya ke dalam mulut Gawin dan merasakan kehangatan langit-langit bibir Gawin. 

Gawin tidak mau kalah. Ia melakukan hal yang sama dengan bibir Joss.

Setelah menyelesaikan ciuman panas itu, Joss menyerang ke area leher Gawin

Beberapa kali Joss mencium leher Gawin dan meninggalkan beberapa bekas sehingga membuat Gawin mendesah beberapa kali. 

"Mmmphhh.." Gawin menggigit bagian bawah bibirnya dengan tangan memegang punggung Joss.

Joss melepaskan baju yang ia pakai dan menjatuhkannya di pinggir ranjang.

Ia kembali menyerang tubuh Gawin dan membuka satu per satu kancing kemeja yang Gawin pakai.

"Apa aku boleh?" tanya Joss saat ingin melepaskan celana Gawin.

"Mmm.." Gawin mengangguk sambil menatap Joss.

"Yes!!" batin Joss.

Joss membuka kancing celana panjang Gawin dan menyisakan boxer hitam yang Gawin pakai. Joss juga membuka celana yang ia pakai dan melemparnya ke lantai.

(Sisanya silahkan kalian pikirkan sendiri yah! :p)


Bersambung....


Find me on X : gwn_fans

JOSSGAWIN AU (FROM BF TO "BF")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang