Youth (27)

457 30 5
                                    

Jaehan di culik.

Setelah Jaehan menolak Hangyeom untuk ke rumah abu siang itu, sorenya, saat ia berjalan seorang diri di lobi kampusnya untuk menemui Yechan, yang menunggu di parkiran, Jaehan bertemu seseorang.

"Halo, aku mahasiswa baru disini, boleh tanya sesuatu?"

Tubuhnya kurus, tinggi, tapi tidak setinggi Jaehan. Matanya yang sipit dan wajahnya yang cantik membuat Jaehan terpana untuk beberapa saat.

"Ya?" akhirnya Jaehan mengajak seseorang bernama Jehyun itu untuk melipir.

"Jika aku menggunakan busway, aku harus menunggu dimana?"

Lalu, dengan tersenyum, Jaehan menjawab. Memberitahu semua jalur busway dan tempat mana saja yang bisa dijangkaunya.

Seseorang itu tersenyum, sampai mereka benar-benar sampai di depan lobi, dan ponsel Jaehan bergetar.

Jaehan mengangkatnya, tersenyum saat menemukan nama Yechan disana, ia mengangkatnya.

"Ya, Yechanie?" sahutnya, setelah meminta izin dari Jehyun. "Aku bertemu mahasiswa baru, namanya Jehyun, menanyakan sesuatu. Tunggulah disitu, aku sudah di lobi jurusanmu-aah!"

Sambungan ponsel terputus, dan Jaehan di tarik paksa oleh seseorang dari dalam mobil yang ada didepannya. Dengan Jehyun mengikuti dari belakang.

Yechan yang mendengar itu segera bangun dari sandarannya, dan keluar mobil. Memanggil-manggil di depan ponselnya. Namun tidak ada jawaban. Yang ada hanya mesin mobil yang terdegar kuat dan beberapa gumaman yang Yechan tidak mengerti.

Berlari dengan sekuat tenaga menghampiri lobi, Yechan menahan dirinya yang bergetar. Sambungan ponselnya terputus. Di matikan oleh pihak sebrang.

Yechan menghubungi seseorang. Yang sudah pasti akan membunuhnya setelah ini. Saat panggilan itu tidak juga tersambung, Yechan mengumpat. Kembali menghubungi, setelah sekian lama, akhirnya panggilan itu tersambung, dengan masih menahan getar, Yechan menyahut. "Hyuk-ah, Jaehan Hyung di culik."









-youth-





Hyuk yang sedari tadi mengikuti Hangyeom, sama sekali tidak peduli jika yang Hangyeom lakukan hanya mencebikkan bibir, atau menatap ke arahnya dengan tajam.

Mereka berjalan ke Apartemen nya Hangyeom, yang hanya berjarak beberapa menit dari Kampus jika berjalan. Sengaja, hari ini Hyuk memang ingin mengikuti pria yang lebih pendek darinya itu.

"Tidak bisakah kau berhenti mengikuti, Hyuk-ah?" tanya Hangyeom, tidak tahan lagi.

Hyuk justru menyamakan langkah mereka. Menoleh dengan wajah tampan. "Kau bilang aku bebas melakukan apapun?"

Setengah jam lalu, setelah perpisahan mereka tadi pagi sehabis membahas Junghoon, Hyuk meninggalkan Hangyeom seorang diri di koridor. Dan saat setengah jam lalu Hyuk bertanya tentang Junghoon, Hangyeom mengerang. Dan mengatakan bahwa Hyuk bebas melakukan apapun di sekelilingnya, tapi tidak dengan bertanya siapa itu Junghoon.

Lalu, Hyuk menurut. Dan berkata akan mengikutinya. Saat Hangyeom mengatakan ia hanya ingin pulang, Hyuk justru menyeringai dan mengikutinya.

"Tapi tidak dengan mengikuti ke Apart."

"Memangnya tidak boleh?" tanya Hyuk, alisnya terangkat. "Kita kan teman."

Jika saja situasinya tidak seperti ini, Hangyeom pasti akan tertawa. Kata teman yang di keluarkan Hyuk lucu sekali. Dilihat dari beberapa kali pertemuan mereka, bagaimana Hyuk yang selalu menatapnya tajam. Hyuk yang selalu tidak pernah memalingkan wajah saat menatapnya, Hyuk yang beberapa kali sempat adu mulut dengannya karena Jaehan, tidak di sangka mendekatinya dengan dalih bahwa mereka teman.

Youth☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang