Rombongan pengungsi dari Selatan berduyun-duyun melintasi jalanan yang tandus dengan angin musim gugur yang menerpa dingin. Mereka adalah para pencari suaka dari kerajaan Furu yang ingin pergi ke kerajaan Burgia, Esdoria, ataupun kerajaan sekitar yang lebih besar seperti Saintmerica. Perang antar saudara yang terjadi terus menerus selama puluhan tahun, ditambah dengan kekeringan yang melanda negeri, membuat rakyat ingin mencari kehidupan yang lebih baik. Dari ribuan orang yang pergi bersamaan kini yang tersisa hanya ratusan saja. Sebagian mereka mati karena penyakit, kelaparan, dan ada pula yang menyerah dan memilih untuk menetap di desa yang dilewati.
Menahan rasa letih dan bosan karena perjalanan panjang, ditambah dengan lapar yang menggigit perut, tidak ada pilihan lain bagi mereka selain menyeka keringat, meneguk air, dan menghela napas panjang lalu melanjutkan perjalanan panjang yang seolah tidak berujung.
Pimpinan dari pengungsi itu adalah seorang laki-laki berumur awal tiga puluh tahun dengan tubuh kurus dan rambut kecoklatan karena matahari. Ia berkuda untuk memantau para pengungsi, berusaha melindungi mereka dari para bandit yang berkeliaran.
"Andes, berapa lama lagi untuk mencapai wilayah Saintmerica?" Seorang perempuan dengan anak di punggungnya bertanya letih. Langkah kakinya terseret dengan debu tebal jalanan membuatnya terbatuk.
Andes menatap perempuan itu, mengambil teropong yang tergantung di leher dan mengarahkan ke depan. "Sepertinya sebentar lagi kita memasuki wilayah Burgia. Kita tidak akan ke kota mereka tentu saja, karena Burgia sudah pasti tidak mau menerima kita. Kalau dihitung waktu, kurang lebih satu bulan dari sekarang kita mencapai hutan Montederva
Beberapa orang bergidik saat mendengar nama hutan itu. Meskipun bukan rakyat Saintmerica tapi mereka tahu bagaimana reputasi hutan Montederva yang dianggap sebagai wilayah paling gelap, penuh teror, dan juga tempat seorang pemberontak terkenal bersembunyi. Tidak ada orang waras yang ingin memasuki hutan itu bila tidak ingin menyerahkan nyawanya secara sia-sia.
"Apa kita harus melewati hutan itu?"
"Bagaimana kalau perjalanan kita menjadi sia-sia belaka karena mati di tangan pemberontak?"
"Jangan pikirkan hal itu dulu, yang terpenting adalah kita mencapai Saintmerica dengan selamat."
Orang-orang saling berpandangan dengan wajah kusut, membayangkan apa yang akan mereka hadapi nanti. Tidak banyak yang bisa mereka harapkan sepanjang perjalanan selain berusaha tetap hidup demi anak-anak dan masa depan. Ada banyak desa yang mereka lewati, tapi kesemuanya tandus dan kering, kalaupun ada wilayah yang sedikit subur untuk bercocok tanam, para pengungsi yang enggan jalan lebih jauh memilih untuk tinggal. Akibatnya, desa itu menjadi penuh sesak dan bukan tempat seperti itu yang mereka inginkan.
Banyak dongeng dan kabar berita tentang kemegahan dan kemakmuran Saintmerica. Dipimpin oleh King George, dengan penghasilan utama dari tambang emas, pertanian dan masih banyak lagi. Rakyatnya hidup makmur berkecukupan, makanan pun berlimpah ruah. Membayangkan semua itu menjadikan Saintmerica adalah tujuan utama para pengungsi. Sebelum memasuki wilayah Saintmerica, mereka harus lebih dulu melewati hutan Montederva. Doa-doa dipanjatkan dalam diam, agar mereka selamat mencapai tujuan.
Andes memacu kudanya ke barisan paling belakang para pengungsi, anak-anak duduk di kereta kuda yang terbuat dari kayu. Para orang tua berjalan terseret-seret, dan orang yang lebih muda bertugas menjadi penjaga sepertinya. Mereka ini adalah kaum dari klannya, sebagai seorang pemimpin ia diwajibkan menjaga rakyatnya untuk tetap hidup sampai tujuan akhir.
"Sebentar lagi kita masuk wilayah Burgia, semoga tidak banyak pertentangan terjadi."
Keinginan Andes terucap dalam hati. Tidak ingin mengungkapkan keras-keras karena takut akan terjadi keributan. Cukup hanya dirinya yang tahu, ketakutan macam apa yang didapatkan saat memasuki wilayah Burgia, di mana rajanya terkenal kejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebel Prince
RomanceIvy Axelleyang Dailaska, puteri sulung Raja Burgia, harus menikah dengan Xavier seorang pemberontak dari perbatasan, demi meredam gejolak peperangan. *** Kerajaan Burgia yang ditaklukkan kerajaan Saintmerica, harus terus menyetor upeti sebagai damp...
Wattpad Original
Ada 3 bab gratis lagi