Tubuh Edith yang diam mematung, ujung telinganya yang memerah, bibirnya yang terbuka, tengkuknya yang ramping serta lekuk bahu dan dadanya yang membuat aku semakin pusing.
'Apa yang telah ku lakukan?'
Rasa malu dan gusar muncul bersamaan, saat menyadari hal itu aku seketika berbicara asal seperti, bahwa wanita itu telah membantu ibuku dalam melakukan pekerjaannya dan mengingatkan agar tidak memikirkan hal-hal yang aneh.
Aku juga teringat bahwa Edith hanya merombak gaunnya di butik Ruayal, jadi aku mengatakan kepada wanita itu bahwa dia bisa memanggil butik lain.
Aku akui bahwa aku tidak mengatakannya dengan cara yang sopan. Tapi aku tidak menyangka akan dirkritik oleh wanita itu.
"Itu bukan salahku, kau hanya membenciku. Kau menganggap semua penyebabnya adalah aku, semuanya salahku."
"Aku mengerti mengapa kau ingin terus menyalahkanku, karena dengan hal itu akan membuatmu merasa lebih baik."
"Dasar Pengecut."
'Kenapa aku harus mendengar itu?'
Kepalaku serasa berputar. Semakin aku memikirkannya, pelipisku semakin terasa berdenyut.
"Kau tidak tahu apa-apa tentangku, Killian. Tidak tahu apapun."
Kenapa wajah wanita itu terlihat begitu sedih ketika mengatakannya?
Dan itu benar.
Aku tidak tahu apa-apa tentang Edith.
Sejak awal, aku melihatnya hanya sebagai 'Putri Count Riegelhoff' dan semua asumsiku tentangnya didasarkan pada kesanku terhadap Count Riegelhoff.
"Ugh....."
Rasa sakitnya dimulai dari pelipis dan menyebar ke seluruh kepalaku, hingga tenggorokanku terasa seperti akan retak.
"Kill....?"
Dan ketika suara Lize terdengar entah dari mana, kepalaku yang berdenyut berangsung perlahan membaik.
"Lize...?"
Lize yang sering datang untuk menonton pertarunganku dan Clif juga sedang dalam perjalan menuju ke tempat latihan hari ini.
Aku merasa lega karena rasa sakitnya mulai memudar.
"Killian. ada apa, apa kau terluka?"
Aku dapat mencium aroma segar bunga violet saat Lize menatapku dengan penuh perhatian.
'Ya, aku suka aroma bunga violet yang samar. Aroma mawar yang kuat sungguh menjijikkan.'
Dengan pikiran seperti itu, kepalaku terasa lebih baik.
"Aku baik-baik saja, Lize. Aku sedang berurusan dengan seorang wanita brengsek pagi ini dan aku hanya ingin meluangkan waktu sejenak untuk-"
"Apakah tadi kau bertemu dengan Edith......?"
"Aku menemuinya untuk memperingatkan dia agar tidak terlalu berharap."
"Kill!"
"Aku tidak mengatakan sesuatu yang jahat, aku hanya....."
Aku tidak bisa menjelaskan alasannya mengapa aku mampir ke kamar Edith, tidak untuk saat ini.
Tapi dengan Lize di sisiku, aku tidak perlu berpikir terlalu keras mengenai hal itu.
'Dia hanya mata-mata yang dikirim oleh Count Riegekhoff dan jika dia membenci situasinya, ayahnya lah yang harus dia salahkan.'
Dengan pemikiran itu, Aku menyingkirkan pandangan sedih Edith dari pikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Thought It Was a Common Transmigration
Roman d'amourPenulis : LemonFrog, 레몬개구리 Penerbit : Mystic (미스틱) Iustrator sampul : kiwikong Seolah-olah itu tidak cukup ditikam dari belakang oleh rekan kerja dan pacarku, aku mati di tangan kakak laki-lakiku yang kecanduan judi. Bahkan belum sempat menyesali k...