'Aha! Kurasa dia tidak bisa membuat ibunya khawatir, ya?'
Tidak peduli bagaimana perasaanku, aku tidak bisa menunjukkan kepada ibu mertuaku bahwa hawa dingin kini sedang bertiup di hadapanku
Aku merapikan rambutku yang lebat dan menyibakkanya kesamping.
Pria yang begitu enggan menyentuhku bahkan untuk sekedar memasang cicin kawin di jemariku, entah kenapa kali ini begitu mudahnya dia memasangkan kalung itu padaku.
Tapi aku tidak melewatkan kenyataan bahwa saat memasangkannya, tangan pria tersebut sedikit gemetaran.
'Sepertinya dia menahan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak dia sukai.'
"Bagaimana menurutmu, Killian?" tanyaku, pura-pura tersipu, sengaja membuatnya agar semakin kesal.
Bagi orang lain, kami akan terlihat seperti pengantin baru di musim semi, tapi Killian mungkin tidak merasa demikian.
Dia masih menatapku, menutup mulutnya dengan tangannya, tapi bisa kulihat dia mengatupkan rahangnya dengan keras,
Dia menatap wajahku, leherku, dan kalungku lama sekali sebelum akhirnya menjawab, "Kelihatannya bagus."
"Sungguh?!"
Dia mengangguk, alisnya sedikit berkerut, lalu menoleh ke pedagang perhiasan.
"Beri aku tagihan untuk kalung ini."
"Oh, Killian ini hadiah pertamamu untuk istrimu!"
Duchess mengatupkan kedua tangannya dengan senang. Dia pasti mengkhawatirkan hubunganku dengan Killian.
Aku masih tersenyum saat melihatnya mengangguk tanpa menjawab. Suasana hatiku mulai membaik sekarang, tidak seperti beberapa saat yang lalu.
'Dia tidak punya pilihan selain bersikap baik pada istri yang di bencinya demi menjaga perasaan ibunya. Dia pasti sangat kesal sekarang. Ha! Rasakan itu!'
Di hadapan Killian yang harus membelikan hadiah untuk istrinya yang tidak diingankan itu, Cliff memberika semua perhiasan yang tersisa kepada Lize.
"Cliff! Bagaimana dengan Edith jika kau membeli semua perhiasan itu untuk Lize...!"
Duchess memarahi Cliff didepan semua orang yang berada di ruangan ini, jadi aku dengan sopan menyelanya.
"Tidak apa-apa, Bu. Bukannya saya tidak ingin membeli yang lainnya, hanya saja saya cuma menyukai kalung ini."
Meskipun aku sedang menyindir Killian, tapi aku bersungguh-sungguh saat mengatakan bahwa aku menyukai kalung itu.
Memang benar, jika aku mendapatkan perhiasaan dengan permata yang besar akan membuat brankas dana gelapku penuh, tapi aku tidak ingin mengambil risiko terdeteksi ketika aku menjualnya nanti.
Selain itu, kalung ini cukup bagiku untuk dipakai sebagai aksesoris sehari-hari.
Ketika mendengar jawabanku tadi tatapan Killian beralih padaku. Au tersenyum lebih ceria lagi dan mengatakan,
"Terima kasih atas hadiahnya, Killian. Aku menghargainya."
Aku tidak ingin memprovokasinya lebih jauh ketika aku melihat jakun pria itu bergerak keras, lebih baik aku berhenti menggodanya.
Bagaimanapun, hasil dari episode ini tetap sama meskipun alurnya berubah. Lize, yang telah dihujani hadiah perhiasan dari semua orang dan aku hanya mendapatkan satu kalung kecil yang dengan enggan dibelikan Killian untukku.
'Aku sedikit khawatir tentang ini.'
Tidak peduli dengan apapun yang kulakukan, cerita ini tidak akan berubah...?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Thought It Was a Common Transmigration
RomancePenulis : LemonFrog, 레몬개구리 Penerbit : Mystic (미스틱) Iustrator sampul : kiwikong Seolah-olah itu tidak cukup ditikam dari belakang oleh rekan kerja dan pacarku, aku mati di tangan kakak laki-lakiku yang kecanduan judi. Bahkan belum sempat menyesali k...