“Jaemin! Cukup! Ku mohon ... Hentikan! biarkan kekasih ku hidup ..”
Masih teringat jelas bagaimana Yangyang mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan Jaemin. Bangsa vampir dipukul mundur dari daerah mereka, dan dipaksa harus menyerahkan daerah itu. Penyerangan dilakukan saat pesta pernikahan, yang seharusnya menjadi malam penuh cinta, dan kebahagiaan.
Semua itu sirna menjadi bentuk pertumpahan darah. Banyak vampir yang gugur, dan terbakar. Tak terkecuali dengan seseorang yang seharusnya berada di altar bersama Jaemin, yang juga menjadi korbannya.
“Kau ingat Donghae? Ingat saat kau mengacau di acara pernikahan ku? Menyerang kami dengan cara yang licik!”
Saat acara pernikahan hendak dimulai, pasukan pack Donghae mengepung para bangsa vampir. Menyerang membabi buta tanpa ampun. Meluluh lantakkan tanah yang sudah didiami oleh bangsa Vampir dari beribu-ribu tahun yang lalu, dan tiba-tiba diambil alih seenaknya.
“Ku mohon .. Lepaskan Jaemin”
Lirih Yangyang saat Jaemin berada di tangan Donghae. Leher yang tercekik, dan dalam sekali gerakan, leher itu bisa terputus begitu saja.
“Oh ... Sangat menyentuh sekali kisah cinta ini. Sayangnya, aku tidak tertarik untuk melepaskan dia. Tenanglah ... Kalian masih tetap bisa bersama, tapi di neraka”
Donghae menatap tajam iris berlinang Yangyang. “Yangi ... Pergilah, selamatkan dirimu!” ucap Jaemin. Namun Yangyang tak bergerak sedikitpun. Ia tidak akan meninggalkan Jaemin.
“Bedebah sialan, kalian masih bisa bicara di saat seperti ini!?”
“Akh!”
“Jaemin! Cukup! Ku mohon ... Hentikan! biarkan kekasih ku hidup ..” teriak Yangyang dengan lantang kala Donghae terus menyiksa kekasihnya. “Terlalu berisik” ujar Donghae sebelum melempar tubuh Jaemin. Kini ia menarik Yangyang, mengangkat tubuhnya ke atas dengan satu tangan.
“Tidak! Yangyang ...”
“Akh .. Jaem— Jaemin” Yangyang dicekik. Sedangkan tubuh Jaemin ditahan oleh yang lainnya. “Saatnya pertunjukan”
“Yangyang! Tidak, hentikan! Ku mohon ... Yangi ...” Jaemin menangis, menjerit keras saat tubuh Yangyang perlahan terbakar. Masih ia ingat dengan jelas bagaimana perlahan tubuh sang kekasih berubah menjadi debu di hadapannya.
“Jaemin ... Aku mencintaimu”
“Tidak!”
Jaemin mengingatkan Donghae atas kejadian puluhan tahun lalu. Tepatnya saat peperangan Donghae, dan pack Chanyeol belum dimulai. Bahkan keturunan Donghae pun belum lahir di dunia, baik anak, apalagi para cucunya. Sudah bertahun-tahun lamanya Jaemin mencari cara bagaimana menghancurkan Donghae. Hingga kini ia menemukannya.
Jaemin mulai mengatur segalanya. Membuat Renjun, dan Jeno bertemu lebih awal. Membuat Mark tersadar atas apa yang dilakukan kakeknya, dan memberitahu Donghae di mana keberadaan Renjun sebenarnya. Ia tahu bahwa Donghae akan kalah di tangan keturunannya, maka Jaemin mempercepat hal itu.
Hingga kini hari itu terjadi, dan ia menyaksikan sendiri bagaimana pertarungan antar anggota di dalam keluarga yang sama. Jaemin puas akan rencananya yang berhasil berjalan. Sampailah mereka di ujung negoisasi hingga akhirnya pack itu menyerahkan Donghae pada Jaemin. Kini saatnya dendam yang ia pupuk bertahun-tahun akan segera terbayar.
“Hari yang harusnya ku ingat sebagai hari yang membahagiakan, berubah menakutkan. Kekasihku mati karena mu”
Donghae tak bisa bicara apapun. Tubuhnya sama sekali tidak bisa bergerak, dan sudah berlumuran darah. Nafasnya tercekat, panas, pedih, sakit terasa dari kepala hingga kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIAGGIO D'AMORE - Noren
Fantasy"Werewolf seperti kita tidak bisa menikah dengan manusia biasa Jeno-ya, kau harus mengerti" "Bukan tidak bisa, mereka hanya terlalu takut. Ada rahasia besar mengapa kau tidak diperbolehkan menikah dengannya" "Aku tidak akan menyerah kali ini. Aku ak...