03

113 12 0
                                    


Happy reading😉

*
*
*

"Tidak" Tolak Jaemin.

"Ayolah Jaem, apa salahnya jika kita berpesta dirumah mu malam ini?"

"Ku bilang tidak, ya tidak!!" Jaemin menolak dengan suara meninggi.

Kini Jaemin bersama teman-teman nya dari beberapa fakultas berkumpul dikantin fakultas seni. Mereka semua sedang merencanakan sebuah pesta meminum-minum nanti malam, akan tetapi mereka belum juga menemukan tempat yang cocok. Mereka maunya di rumah Jaemin karena hanya rumah Jaemin yang sepi tak ada yang yang tinggal disana selain Jaemin sendiri, namun sang pemilik rumah tak mengijinkan.

Kalau kalian berpikir kenapa tak di club saja?

Mereka memiliki alasan tersendiri. Jika di club mereka akan menghabiskan uang terlalu banyak, walaupun mereka semua adalah anak orang kaya, tapi mereka tak ingin terlalu boros soal beginian. Belum lagi jika di club pasti banyak jalang-jalang menor haus buaian yang akan menggoda mereka, mereka tak suka meskipun mereka memiliki hormon tinggi.

"Biasanya juga kau yang menawari kita untuk berpesta disana saja? Mengapa sekarang kau tiba-tiba menolak?" Tanya Yuta.

Jaemin berdecak malas "Ku bilang tidak. Aku tak bisa ikut malam ini, aku sibuk" Ucap Jaemin, beranjak berdiri lalu melenggang pergi begitu saja sambil menggendong ranselnya sebelah bahu tanpa mempedulikan mereka.

"Ada apa dengannya?" Tanya Johnny.

"Kau bertanya pada siapa hyung?" Tanya Haechan balik.

"Tentu saja kalian! Siapa lagi?!"

Haechan hanya ber'oh' ria menanggapinya, membuat Johnny kesal melihat kelakuan Haechan, ingatkan Johnny untuk memutilasi Haechan ketika sudah tidur nanti.

"Aku akan menyusul kerumah nya. Tak biasanya, dia seperti berusaha menyembunyikan sesuatu" Sahut Jeno.

Mereka semua mengangguk setuju.
 
__________

Sebuah motor Kawasaki ninja H2 memasuki pekarangan rumah, melihat itu, sang makhluk indah yang mana merupakan seekor fairy tersebut memekik senang. Ia berlari menuruni tangga untuk menyusul sang tuan rumah.

Tersenyum senang karena akhirnya yang ditunggu-tunggu sedari tadi datang juga. Renjun merentangkan kedua tangan bermaksud menyambut Jaemin.

Jaemin tersenyum tatkala menemukan Renjun si fairy indah disana tengah merentangkan kedua tangan kearah nya, lantas ia pun menyambutnya dengan senang hati.

"Injun rindu!" Ujar Renjun sambil menikmati dekapan hangat milik Jaemin, menggoyangkan tubuh mereka berdua ke kanan dan ke kiri.

"Aku juga" Ucap Jaemin.

Renjun mendongak untuk menatap manik coklat Jaemin. Ia jatuh pada pesona seorang Na Jaemin, sosok manusia tampan dan baik hati.

Jaemin yang menyadarinya pun membalas tatapan Renjun. Manik mereka bertemu membuat kedua pipi gembil Renjun bersemu.

"Takut~" Adu Renjun sambil menenggelamkan wajah nya pada dada bidang Jaemin.

Jaemin gemas terhadap tingkah Renjun hanya mampu mencubit pipi memerah itu.

"Maaf telah meninggalkan mu sendirian di rumah. Kau ingin makan?"

"Injun sudah memakan buah-buahan"

"Kau kenyang dengan itu?" Tanya Jaemin.

Renjun mengangguk semangat hingga membuat Jaemin meringis, takut leher Renjun patah karena mengangguk terlalu kencang.

"Di rumah Injun sendiri, setiap hari Injun memang hanya memakan itu"

The Fairy>>JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang