Mohon maaf bila typo bertebaran🙏
Happy reading
*
*
*1 minggu kemudian
Seminggu berlalu sejak Renjun tinggal dirumah Jaemin. Selama ini tak ada masalah walaupun terkadang Jaemin harus menyembunyikan sang fairy dari para makhluk pendosa seperti teman-teman Jaemin sendiri.
"Ini apa huh?! Kenapa kau sangat indah!? NA SIALAN JAEMIN!! BAGAIMANA BISA KAU MENDAPATKAN MAKHLUK SEINDAH INI!?"
"Berhenti berteriak seperti orang bodoh Lee Haechan!! Kau menakuti nya!!"
Sudah lah, rasanya talinga Jaemin mau pecah saja mendengar suara Haechan. Lelaki itu sangat berlebihan. Apa-apaan itu tadi? Apa lelaki ini memang berniat menyakiti telinganya?
Jaemin tak habis fikir dengan sikap Haechan. Lelaki itu bertingkah seperti tak mempedulikan orang di sekitar nya, melakukan sesuatu seolah tak ada yang merasa terganggu oleh ulah nya.
Sempatnya Jaemin berfikir dua kali saat akan mengajak Haechan berkunjung ke rumahnya dan menemui Renjun, makhluk indah temuannya. Lihatlah, Renjun tampak ketakutan. Lagipula, untuk apa lelaki mencubit-cubit pipi Renjun sambil berteriak tidak jelas? Dasar manusia aneh.
Jaemin sendiri memilih mengajak Haechan bertemu Renjun karena merasa kasihan dan mengira Renjun butuh teman. Namun, ternyata...Ini adalah keputusan yang salah. Bukan senang, melainkan Renjun akan takut jika memiliki teman seperti Haechan.
Renjun berdiri di belakang Jaemin, meremat sisi hoodie lelaki di depannya dengan tangan gemetar ketakutan.
Jaemin terkekeh dengan tingkah menggemaskan Renjun, sedangkan Haechan sudah menggigit jari merasa gemas.
"Menggemaskan sekali!! Hamba tak kuat ya lord!!" Histeris Haechan, berlagak seperti orang pingsan, terjatuh di atas karpet berbulu depan televisi tuang tamu, tak lupa menutup mata.
Renjun sedikit menengok ke arah Haechan, merasa tak ada pergerakan sedikit pun yang dilakukan oleh lelaki tersebut, Renjun pun memilih kaluar dari tempat persembunyian nya, melangkah mendekat ke arah karpet, menghampiri Haechan, namu tetap tak ada pergerakan, ia menoel-noel pipi berisi Haechan, dan...
Hap!
"Mau kemana? Kau tak bisa lari dari ku hahaha!!"
Haechan menerjang tubuh mungil Renjun, membawanya berbaring di atas karpet dan memeluk nya erat bak guling.
Sang tuan rumah hanya mampu menggeleng kecil, memijit pangkal hidung. Pusing dengan kelakuan tak terduga orang di depannya.
"HUWAAAAA NANA!! TOLONG INJUN!!!"
Kedua lelaki itu tersentak kaget, terlebih Haechan yang tengah memeluk Renjun.
Tak di sangka, ternyata suara Renjun se nyaring itu. Haechan melepas rengkuhannya, beralih mengusap telinga yang berdengung. Dalam kesempatan itu pula, Renjun beranjak, berlari menghampiri Jaemin dan memeluk nya.
Sangat lucu.
Jaemin tergelak sembari mengusak seurai Renjun gemas.
"Jaem"
Haechan bangun, mengambil posisi nyaman duduk di atas sofa, di ikuti Jaemin yang duduk di sisi kanan nya. Berbeda lagi dengan Renjun, makhluk itu tak ikut duduk di sana, melainkan memilih duduk di single sofa. Ingatkan Renjun, dia masih takut pada oknum bernama Haechan itu.
"Akan ku jelaskan nanti"
Haechan mengangguk. "Baiklah"
_________
Pada akhirnya, Haechan mengetahui nya. Jaemin benar-benar menjelaskan semua kepada Haechan, bercerita mulai dari buah hingga ke akar-akar nya. Sangat detail.
Setelah Jaemin cerita mengenai makhluk indah temuannya itu, keadaan hening menyerbu. Tak ada lagi yang membuka suara.
Kini mereka bertiga berada di halaman belakang rumah Jaemin. Jaemin dan Haechan duduk di sebuah bangku taman yang telah di sediakan di sana, sedangkan Renjun tengah asik pada dunia nya sendiri, bermain bersama kelinci putih peliharaan Jaemin.
Kedua nya menatap kedepan dimana sang makhluk berada. Makhluk berupa seekor fairy tersebut sangat menarik untuk di perhatikan. Lihatlah, betapa indah nya dia. Tertawa lepas dengan matahari sore menyorot wajah tampak tak nyata itu, di tabuh angin lembut yang menerpa hingga membuat seurai hitam legam nya bergerak. Benar-benar cantik.
Mereka berdua sangat mengagumi pesona fairy satu ini.
"Jaem"
Jaemin menoleh sebentar ke arah Haechan, lalu kembali menatap kedepan.
Helaan nafas Haechan keluarkan. Lantas mengelus bahu lelaki di samping nya.
"Kau tau Jaem, dunia kita tidak seaman itu" Ujar Haechan.
"Aku tau"
"Kau harus mengerti perasaan Renjun maupun keluarga nya. Mereka pasti tengah mencari-cari Renjun mereka, dan merindukan sosok Renjun, begitupun sebaliknya. Kau tak boleh egois Jaem. Lagi, Bagaimana jika yang lain tahu tentang ini? Kau tau mereka bukan?"
"Ya"
Jaemin mengerti, bahkan sangat mengerti. Jaemin yang menemukan Renjun di hutan. Terduduk menangis di atas tanah beralas rerumputan. Bagaimana cara mengembalikan Renjun ke tempat asal nya, sedangkan ia sendiri menemukan Renjun dalam keadaan tersesat di tengah hutan. Mengantar Renjun kembali ke hutan, jangan kan pulang, malahan makhluk itu kembali tersesat dan menetap di sana, masih untung jika tak menjadi santapan para hewan buas.
Mengharapkan Renjun tinggal bersama nya juga adalah tidak mungkin. Dalam waktu yang tak lama teman-teman Jaemin pun akan mengetahui keberadaan makhluk itu. Ini sangat bahaya bagi Renjun. Belum lagi, pasti keluarga Renjun akan merindukan sosok makhluk indah itu.
Jaemin takut, Jaemin khawatir, cemas, semua perasaan buruk ada pada diri Jaemin saat ini. Tak tahu harus bagaimana. Melangkah salah, berhenti salah, mundur pun salah bagi nya. Menjadi serba salah membuat Jaemin frustasi. Yang mampu ia lakukan saat ini hanyalah mengusak seurai nya acak.
"Apakah selama ini Renjun pernah mengungkit mengenai keluarga nya?" Tanya Haechan, di balas gelengan lesu Jaemin.
*
*
*Maaf gak jelas😭🙏
Jgn lupa vote dan komen biar author semangat nulisnya!😄
![](https://img.wattpad.com/cover/356731376-288-k664900.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fairy>>Jaemren
FantasyRenjun yang tersesat di dunia manusia, dan kisah perjuangan Jaemin melindungi Renjun dari teman-teman nya untuk mengembalikan Renjun ke dunianya sendiri. ⚠Warning⚠ •bxb •bl •homophobic? Minggir! •jaemren area! •bijak dalam membaca •pandai memilih b...