Fai
Orang di luar sana bilang, kehidupanku luar biasa. Iya, mereka bener kok. Aku selalu ngerasa kalau aku sangat beruntung sebagai manusia. Aku punya segala hal yang diirikan oleh mereka semua. Jalan hidup yang baik, karir yang cemerlang, dan ... suami yang, penyayang, tampan serta mapan.
Liat deh, lagi tidur aja gantengnya kelewatan. Walaupun matanya agak melek dan bagian putihnya keliatan– agak menyeramkan, bagiku dia tetap yang paling menawan. Gak peduli meski mulutnya mangap dan ileran, kalau dari sananya memang sempurna, mau seburuk apa pun kebiasaan tidurnya pasti akan termaklumi dengan sendirinya.
"Nunuuuuuu!" Aku memeluknya dari balik selimut tebal yang menyelimuti kami berdua. "Bangun, udah setengah enam. Kamu praktek jam delapan, kan?" kataku sambil menyibak rambutnya ke belakang sampai seluruh keningnya itu terpampang jelas.
"Lima menit lagi, Yang," lirihnya parau.
"Gak bisa, harus sekarang bangunnya. Abis aku mandi, kamu bangun, ya."
Tawaran yang bagus, bukan? Nugi tersenyum dengan mata yang masih terpejam rapat, "Hm, kamu duluan."
Sebelum bangkit dari tempat tidur, aku mencium keningnya. Cup! Sampai ada bunyinya. Selalu seperti ini. Hari-hari yang aku jalani selalu dimulai dengan adegan yang hampir sama di tiap pagi. Namanya Nugraha Setia Subagio, panggilannya Nunu, Nugi, dan juga Sayang. Dia adalah dokter spesialis saraf di RS Subagio. Nama keduanya sangat familiar, bukan? Benar, Nugi adalah anak tunggal dari pemilik rumah sakit tersebut. Udah mirip drama Korea aja karena anak tunggal kaya raya kayak dia mau-maunya nikahin penyidik polisi yatim seperti aku ini.
Oh, perkenalkan, aku Rafaila Adwitya. Aku adalah seorang penyidik berpangkat Inspektur Polisi Tingkat Satu atau IPTU di Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. Agak aneh memang karena orang sehebat Nugi malah menikahi perempuan yang senang terlibat dalam masalah seperti aku. Padahal dengan status sosialnya yang setinggi itu, Nugi bisa banget kok menikahi putri konglomerat yang nantinya bisa memberikan dampak baik bagi bisnis rumah sakit yang dikelola oleh keluarganya.
Tapi, ya, kalau jodohnya adalah aku ... daftar antrian putri konglomerat itu bisa apa selain menerima nasib mereka dengan lapang hati?
"Astaga! Mas!" Namanya juga di rumah, makanya aku merasa aman walau nggak ngunci pintu kamar mandi sewaktu lagi mandi. Kayaknya besok-besok kebiasaanku harus diubah deh biar Nugi nggak bisa masuk seenaknya tanpa meminta permisi terlebih dulu.
"Kayaknya mending mandi bareng aja biar makin seger," ucapnya dengan sebuah senyum penuh godaan.
Sudah hampir tiga tahun kami menikah, dan dia masih saja romantis kepada istrinya seolah setiap hari yang kita lalui adalah kali pertama kita bersama. Aku rasa, nggak ada satu pun lelaki di dunia ini yang bucinnya bisa melebihi Nugi. Lelaki ini ... benar-benar diluar dugaan. Tolong jangan pernah tertipu dengan sosok luarnya yang terkesan sangat pendiam. Jauh di dalam dirinya, dia cuma ABG puber yang selalu haus akan perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheating on Death: Sebuah Tragedi
Science Fiction[Part of RI 1 Series] Sebuah perjalanan menguak tragedi berisi aksi keji dalam menggugat takdir ilahi. Batas-batas moral dan religius telah hilang tak terpandang berkat sebuah kejumawaan yang berlindung di bawah ilmu pengetahuan. Seseorang pernah b...