Part 3.
Enjoy,
Karma Kandara.♡
*Thania POV*Keesokan harinya setelah Gala Dinner aku segera bangun dengan tekad bahwa aku harus bisa mendapatkan izin untuk menonton konsert bon jovi. Mereka dikabarkan akan vakum untuk sementara jadi inilah satu-satunya kesempatan!
Aku segera menuruni tangga marmer menjulang di white house dan menemukan Marley,Assisten pribadi sengaja ditugaskan dad untuk mengaturku.
"Marley,sedang apa? Bukannya aku berhasil menyingkirkanmu dengan liburan 3 bulan di Cabo,Mexico?" Kataku sambil tersenyum sinis
"Oh mi lady,tidak,Sir President menugaskan ku untuk mengatur jadwal mu untuk beberapa minggu kedepan. Dimulai dengan Acara Amal PBB untuk remaja dan kau akan mewakilkan negara ini. Dan ada banyak tugas pemantapan untuk kamu mengejar sks mu,cuti kuliahmu akan dimulai 3 minggu lagi bla bla bla" Kata Marley sambil mengutak ati ipad nya
Marley sebenarnya bukanlah orang yang menyebalkan hanya saja dia terlalu susah diajak berseru,dia terlalu patuh pada Dad membuatku G I L A.
Omong omong mana dad & mom?
"Marley,mana dad & mom?" Tanyaku
"Sir President & First Lady telah meninggalkan Amerika untuk 1 minggu mereka sedang melaksanakan konferensi tingkat tinggi dengan berbagai negara,bukankah kau harus tau?" Jawab Marley dengan bingung
Aku hanya mengangkat bahu dan melongos pergi mencari breakfast.
Saat memakan breakfast ada sebuah ide yang muncul di kepalaku. Nanti sajalah aku izin konser atau aku bisa menyelonong sendiri.' Dad & Mom tidak ada,berarti... Tidak perlu pengawal?! YESSS'
Seminggu layaknya surga.
Aku segera menelfon teman teman untuk menyusun jadwal. Hm spa atau disney land mungkin? Atau hawaii? Aish bakal seru sekali minggu ini.
Tapi semua khayalanku buyar saat aku mendengar suara"THANIA TOLONG SEGERA TURUN FITTING BAJU UNTUK ACARA AMAL DIMULAI 30 MENIT LAGI DI MELROSE BOULEVARD TOLONG CEPAT." kata Marley berteriak depan pintu kamarku.
Malas sekali,mengapa aku tidak boleh memakai baju yang sama sih dua kali? Lebay sekali peraturannya ya peraturan diam diam tak tertulis seperti adat turun temurun bahwa baju pesta hanya boleh dipakai sekali. Lebay.
Tak lama,aku segera menemui perancang ternama abad ini,Vera Wang,untuk mengukur dan membuat sketsa gambar,syukurlah aku boleh memilih gaya yang aku pakai.
"Marley,bolehkah aku pakai dress Elie Saab yang dipakai saat pernikahan Prince William?" Kataku merengek
"no. Itu sudah menjadi trend beberapa tahun silam dan orang orang sudah melihat mu memakainya jadi,tidak. No no no" Marley menggeleng
Akhirnya aku hanya bisa pasrah,aku segera mendesign sebuah dress selutut berwarna tosca dengan rok A Line serta bustier yang dibalut renda. Syukurlah,Vera bisa mempercepat proses menjadi satu minggu.
"Marley,aku akan menemui teman-temanku. aku inginkau MEMASTIKAN bahwa TIDAK ada PENGAWAL. jangan sampai orangtuaku tahu aku pergi tanpa pengawal,kalau mereka tahu kau akan kehilangan pekerjaan." Kataku sambil menekankan beberapa kata kepada Marley.
Marley Hanya mengangguk lesu.Selesai fitting aku segera menemui teman temanku yang astaga aku pun tak ingat kapan terakhir kali bertemu dengan mereka?
"THANIA WE MISS YOU" peluk teman teman ku. Kenalkan 'geng' ku ini berisi
Clarissa,anak dari seorang artist ternama.
Bailey,anak dari seorang produsen wine paling laris di Amerika.
Dan Lilo,anak dari seorang sastrawan tersohor.
Mereka mungkin anak dari seorang yang terkenal tapi ya mereka beruntung tidak dijaga minimal 2 orang setiap saat.Aku dan teman temanku segera menuju ke tempat spa favorit kami. Seru sekali ke tempat ini tanpa pengawal sama sekali aku merasa seperti
Hidup?
"Than,gue dapet info kalau nanti ada party nih? Mau ikut gak?" tanya Bailey
Aku meragu. Gimana ya?
Sepertinya teman temanku dapat membaca keraguanku karena mereka langsung berkata"Udahlah than! Sekali kali gak ada pengawal its gonna be like the old days than!"
Aku pun tergiur dan segera mengiyakan ajakan mereka.
Untuk pesta malam itu aku menggenakan black tight leggingku dengan crop top serta red stiletto dengan sapuan makeup lembut dan rambutku diikat tinggi. Aku terlihat lumayan. Aku dan geng ku menuju ke party yang di host oleh salah satu temankh sewaktu smp dulu,hua jadi kangen :(
"Thania you look marvelous!" Kata Winny,sang host party,saat aku sampai pada venue nya.
"Lol thankyou win!" Kataku sambil memeluknya.
"Its been a long time than! Have some fun!" Teriak dia sambil berjalan untuk menyapa teman temanku.
Aku mengamati keadaan sekitar,melihat beberapa muka yang aku kenal sewaktu dulu sekolah dan sewaktu dad belom menyalonkan diri. Mereka masih ramah padaku walaupunada juga yang memandangku risih ya mungkin mereka pendukung kompetitor dad?
Saat aku melihat lihat,pandangku jatuh pada Sergio,lelaki berdarah campuran yang sangat amat tampan yang dahulu merupakan pacarku tetapi kami putus karena ya siapa lagi kalau bukan,dad.
Sergio merupakan anak yang baik dan loyal tapi kadang dia hanya suka mabuk terlalu berat dan sayang sekali,kebiasaannya itu ketawan dad sehingga dad segera mengeluarkan 1000 jurusnya untuk menjauhkan aku dari sergio.
"Thania..Where have you been?" Kata Sergio sambil mendekapku erat. "I miss you thania...i'm sorry."
"Kenapa? Kau tak salah apa apa itu hanya dad bertingkah aneh.."kataku sembari menaruh daguku di pundaknya
" Aku ingin memulai dari awal thania,aku sudah berhenti mabuk,aku berusaha menghubungimu tapi Dad selalu saja ada acara menghalangiku,izinkan aku Thania menjadi yang selalu ada untukmu.." Bisik Sergio lembut di telingaku
Mendengar itu aku merasa bahagia,bahwa mungkin ini saatnya aku bisa merasakan kebebasan?
Aku tersenyum menatap sergio dan menangguk pelan. Sergio melepaskan dekapannga dan mendongakan dagu ku secara perlahan,mendekatkan mukanya pada mukaku sampai aku bisa menghirup wangi dia yang tak pernah berubah..
Perlahan wajah kita mulai mendekat..
Mendekat...
Mendekat...
Dan
BHAK
Aku mendengar bunyi hantaman keras dan mendengar sergio meringis
Saat belum sempat membuka mata,badanku sudah ditarik kebelakang oleh segerombolan orang.
JENG JENG JENG
KAMU SEDANG MEMBACA
The President's Daughter
RomanceBagaimana rasanya hidup dengan berbagai macam protokol? bagaimana rasanya hidup terkekang? bagaimana rasanya tidak punya teman? bagaimana rasanya kabur dan tak teridentifikasi? ya aku merasakannya karena aku,anak president.