Part 5

501 22 0
                                    

Hallo,mumpung bulan ini banyak waktu kosong jadi gapapa deh sekali kali update bakal sering ! Btw ada foto Will diatas ya & btw next chapter Thania akan ketemu seseorang muahahahaha siapakah itu? Yang pasti orang itu akan cukup penting perannya di cerita ini.

Enjoy,

Karmakandara.

Keesokan harinya,aku bangun dengan perasaan yang tak karuan,aku pun berhasil bangun sebelum Andrea,maid pribadiku,membangunkanku. Ia mengetuk kamarku dan membuka pintuku "Thania Ajax bangun!" ia berteriak sambil membereskan bagian depan kamarku.

Apakah dia tidak liat bahwa aku sudah duduk manis di kasurku dengan keadaan sudah mandi serta berdandan?

"Thania?k-kau sudah bangun? Tumben sekali." Ia terkeju mendapatiku sudah 'rapih'.

"Mengapa?Ada salah? Hahahaha" balasku sambil ketawa

"T-tidak,tidak ada apa apa, Sir President & First lad sudah menunggu anda dibawah."

"Oh begitu? Okaylah,have a good day Andrea." Kataku lalu berdiri dan berjalan gontai menuju pintu kamarku.

Saat menuruni tangga white house,berbagai pikiran berkecamuk di kepalaku

Apa mereka akan minta maaf?

Bagaimana aku menyatakan semua ini dan meminta izin?

Apa yang akan mereka sampaikan?

Lalu,apa mereka akan memikirkan perasaanku?

Taklama berjalan,aku mendapati mom dan dad sedang bersarapan di meja makan. Dari keadaan yang sudah hening menjadi lebih hening saat mata mereka bertemu dengan mataku. Mom segera menaruh sendok dan garpunya dan melangkah kepadaku

"Thania,Ayo makan!" kata mom dengan senyum sambil merngkulku menuju meja makan.

Aku duduk di kursi kayu dengan ukiran ukiran emas sebagai penghias kayunya. Ada omellete,mashed potato,beans,toast beserta selainya. Aku mengambil toast dan selai strawberry.

"Thania." Panggil dad saat aku sedang mengole strawberry,aku hanya mengeluarkan suara 'hmm' sebagai tanda bahwa aku menyahuti nya balik.

"Thania..." Mom memberikan raut muka tidak setuju atas sikap ku ke dad barusan

huh males sekali.

"Iya dad,mom,ada apa?" aktaku berusaha tersenyum

"Kami minta maaf atas perilaku kami yang telah membuatmu terisolasi kemarin. Kami hanya khawatir,nak. Banyak teroris yang mengincarmu karena kau anak dari president. Dahulu,Sergio memang sudah tidak disetujui oleh dad tapi kalau kamu hanya mau berpacaran dengannya dad tidak ada masalah teteapi sekarang dad tidak mau kau kenal dengan Sergio karena dia sekarang merupakan calon penerus mafia di New York City dia akan menjadi pengganti dari ayahnya,Dad dan mom minta maaf Karen amembuatmu merasa terisolasi." Kata Dad

Aku pun langsung terharu.

"Aku mengerti dan aku memaafkan mom dad." Kataku sambil mengusap air mata "tetapi,aku ada syarat."

Mereka terilihat terkejut,"Apa syarat mu thania?" kata Thania

"Aku...

Aku ingin menonton konser Bon Jovi di Italia tanpa ada pengawal sama sekali selama dua minggu,aku hanya dua minggu kebebasan lalu kalian boleh mengambil kebebasanku sampai masa jabatan dad habis." Kataku dengan senyum yang lemah.

" Mustahil!" kata Dad

Aku menundukkan kepalaku dan memulai bangkit dari kursi.

"Joseph,tidak apa apa Thania sudah 20 Tahun,dia bisa menjaga diri lagipula Thania bisa melihat lihat calon universitas s-2 nya bukan? Atau dia bisa juga meihat melihat kelas persiapan disana bukan?" Kata Mom membujuk dad.

The President's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang