21. Another Life Namira!

1.1K 147 67
                                    

⠀+ ⠀⠀⠀⠀⣠⣶⣶⣶⣦⠀⠀
⠀⠀⣠⣤⣤⣄⣀⣾⣿⠟⠛⠻⢿⣷⠀
⢰⣿⡿⠛⠙⠻⣿⣿⠁⠀⠀⠀⣶⢿⡇
⢿⣿⣇⠀⠀⠀⠈⠏ いらっしゃいませ!💬🎀

⠀+      ⠀⠀⠀⠀⣠⣶⣶⣶⣦⠀⠀⠀⠀⣠⣤⣤⣄⣀⣾⣿⠟⠛⠻⢿⣷⠀⢰⣿⡿⠛⠙⠻⣿⣿⠁⠀⠀⠀⣶⢿⡇⢿⣿⣇⠀⠀⠀⠈⠏ いらっしゃいませ!💬🎀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Chapter 21
Balapan

Sudah di revisi pada:
Minggu, 15 September 2024

Sudah di revisi pada:Minggu, 15 September 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

| Panti asuhan Kasih Kejora, Bandung.

Minggu, 28 November 2023.

Balita berusia lima tahun itu menggeram marah dengan wajah chubby nya yang sudah memerah.

"Dasal anak halam, kita nda mau ain cama kamu. Cana pelgi jauh-jauh huss husss, nanti kita ketulalan bodoh kayak kammu." Kata bocah berambut ikal itu sambil mendorong pelan bocah balita itu, sedangkan kumpulan bocah lain nya tertawa terbahak-bahak menyaksikan hiburan menyenangkan ini. Hal seperti ini sudah sering terjadi, para pengasuh di panti asuhan pun membiarkan nya saja lantaran anak-anak ini memang sudah terkenal bandel dan susah diatur.

Ditambah lagi, bocah berambut ikal itu adalah anak pemilik yayasan.

"Yam! Achu ukan anak halam!"

"Kamu belani teliak cama kita? Cih dasal anak halam, aku akan suluh papa uat kelualin kammu dali panti!"

Dengan mata yang berderai air
mata, balita itu berlari dengan susah payah untuk membogem lawan nya.

BUGH!

"Shhhhh..."

"Hikss... hueeeeeee papa, anak halam pukul Saka!" Balita itu juga menggigit tangan nya dengan keras sehingga bocah berambut ikal itu ketakutan sampai nengompol di celana.

"Heh anak halam, kenapa
kamu dolong Saka?!"

"Cekalang kamu belani ya cama kita!"

"Teman-teman, cepat pukuli anak halam itu. Hikss sekalang dia udah belani ngelawan kita, hiksss."

Another Life Namira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang