22. Another Life Namira!

1.1K 147 68
                                    

⠀+      ⠀⠀⠀⠀⣠⣶⣶⣶⣦⠀⠀
⠀⠀⣠⣤⣤⣄⣀⣾⣿⠟⠛⠻⢿⣷⠀
⢰⣿⡿⠛⠙⠻⣿⣿⠁⠀⠀⠀⣶⢿⡇
⢿⣿⣇⠀⠀⠀⠈⠏ いらっしゃいませ!💬🎀

⠀+      ⠀⠀⠀⠀⣠⣶⣶⣶⣦⠀⠀⠀⠀⣠⣤⣤⣄⣀⣾⣿⠟⠛⠻⢿⣷⠀⢰⣿⡿⠛⠙⠻⣿⣿⠁⠀⠀⠀⣶⢿⡇⢿⣿⣇⠀⠀⠀⠈⠏ いらっしゃいませ!💬🎀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Chapter 22
Bocil Nyasar

Sudah di revisi pada:
Minggu, 15 September 2024

Sudah di revisi pada:Minggu, 15 September 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

“ANJㅡKAGET!”

Namira mengusap dadanya.

"Ibun, Alka angen Ibun. Achu calri Ibun kemana-mana, napa Ibun nda jemput achu? Hiksss meleka jahat." Ujar balita itu dengan wajah berlinang airmata.

Namira menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kecebong darimana ini yang seenaknya menemplok padanya?

“Anjir, NA. Ulet dari mana itu? Kenapa dia bisa nemplok sama lo? Jangan-janganㅡ”

“Ngawur lo! Sembarangan, gue belum pernah nganu-nganu ya,” tapi pas jadi Lilian pernah sih. Ucapnya dengan sewot, dan melanjutkan nya di dalam hati. Revaldi menyidiknya dengan tatapan curiga seakan tak percaya.

"Terus kenapa ulet itu
manggil lo Ibun?"

"Ya mana gue tau, dia salah
orang kali. Dek dek, kakak bukan emak mu. Bocil kayak kamu gimana bisa ada disini?" Tanya Namira.

"Achu au ketemu Ibun."

"Dek, jangan suka manggil Ibu ke sembarangan orang ya. Kakak bukan Ibu kamu." Balita itu menggeleng.

"Nda, kamu Ibun achu!"

"Bukan."

"Iya, Alka anak nya Ibun!"

Another Life Namira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang