No amount of guilt can change the past.
And no amount of anxiety can change the future.
-An***
Lalisa dan Jennie duduk bersandingan, kesunyian menyergap meja makan saat kuluman senyum terbentuk dibibir Minyoung kala menyaksikan sang putri dan menantunya begitu serasi. Hanya terdengar bunyi denting dari kaca-kaca peralatan makanan yang bergesekan dengan meja marmer ketika para maid meletakkan masakkan-masakkan yang sebelumnya diselesaikan oleh para koki.
Ya, Lalisa menyuruh maid memanggil para koki untuk menyelesaikan masakan yang tidak bisa diselesaikan oleh Jennie karena ia langsung membawa sang istri ke kamar ketika kegilaan gairah menguasai keduanya. Tidak ingin mengambil risiko ketahuan oleh kedua orangtuanya yang ditakutkan tiba-tiba mucul, Lalisa memilih menggendong Jennie dan membawa sang istri ke dalam kamar.
Jennie bahkan hanya mandi dengan singkat, kedua orangtua Lalisa telah tiba di Mansion ketika dirinya dan Lalisa sedang bercinta, atau lebih tepatnya Lalisa sedang merundukkan wajah diatara kedua selangkangannya, menyesapi kewanitannya dimana tengah melahap rakus juicenya setelah ia cum.
Maid dan Lee ahjumma harus memanggil keduanya beberapa kali karena kamar kedap suara milik Lalisa menahan suara Lee ahjumma dan maid dari luar, didalam kamar itu Jennie dan Lalisa hanya mendengar desahan dan erangan yang keluar dari bibir masing-masing selama senja bergulir kian turun. Terpaksa pula keduanya harus berhenti, berhati-hati Jennie menahan dirinya untuk menjamah lebih jauh tubuh Lalisa.
Jennie tak mengira jika ia dan Lalisa bercinta cukup lama, mungkin saja jika kedua orangtua Lalisa tidak datang, keduanya baru akan keluar kamar ketika merasa lapar. Sehingga Jennie tidak memiliki banyak waktu untuk benar-benar menyiapkan dirinya sendiri, secepat mungkin dan sebaik mungkin Jennie berdandan untuk menyambut sang mertua. Dan memang karena ia pandai memadukan pakaian, tidak perlu memakai riasan tebal pun Jennie sudah nampak cantik dan anggun.
Yang membuat Jennie tersipu malu yaitu, ekspresi yang ditampilkan oleh sang mommy mertua. Minyoung tampaknya tahu kegiatan apa yang sedang Jennie dan Lalisa lakukan hingga keduanya cukup lama menyambut kedatangannya bersama sang suami. Membuat Jennie sedikit canggung, apalagi telisik dari kedua sorot mata Mario sesekali menghunjam kepada dirinya dan Lalisa yang tidak banyak bicara hari ini. Ketegasan dan wibawa Mario selalu menjadikan Jennie gugup.
Tidak seperti biasanya Lalisa begitu diam ketika kedua orangtuanya datang berkunjung. Gadis bermata hazel itu tidak langsung keluar setelah selesai merapikan diri, ia malah memilih menunggu Jennie sampai istrinya selesai berdandan untuk bersama menemui kedua orangtuanya. Padahal Jennie sudah meminta ia keluar lebih dulu untuk menyambut Mario dan Minyoung, tapi Lalisa bergeleng, ia membaringkan badan sembari memejamkan mata sampai Jennie menepuk lembut pahanya untuk menyadarkannya dari pejaman mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET, Don't Tell Anyone -SEASON 2-
FanfictionKeadaan memaksa keduanya menikah. Seorang sejarawan muda, tutor dan guru sejarah yang terpaksa menikah dengan pemilik hierarki tertinggi yang sekaligus pewaris utama perusahaan terkemuka; Mano Grup. Malapetaka, siapa sangka cerita keduanya telah d...