S-DTA || Secret Only We Know

3.1K 409 140
                                    

"And if you've never felt your soul being torn apart, you've never loved anyone with all your heart

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"And if you've never felt your soul being torn apart, you've never loved anyone with all your heart."
-an







°
°
°
°
°







***






Udara dingin menelusup, dicelah selimut yang menutup dua tubuh polos tanpa sehelai benang. Menjadikan si wanita bermata kucing ini mulai terjaga, dingin suhu kamar mengusik kala ia merasakan dekapan erat melingkar diatas perutnya. Rekat tubuh yang saling menempel membuktikan jika setelah lelah bercinta keduanya terlelap dengan Lalisa meringkuk manja memeluk Jennie, menelusupkan wajahnya dicelah payudara Jennie yang hangat.




Menggerakkan badan kecil, Jennie sontak meringis pelan. "Awhh sshh.. badanku sakit.."




Itu hanyalah gerakkan kecil, Jennie menggeser pelan tubuhnya merasakan lelah berposisi miring, akan tetapi saat mencoba menelentangkan badan, persendiannya terasa amat pegal dan sakit, otot-ototnya pun juga terasa sangat kaku, seolah ia baru menyelesaikan lari ribuan kilometer.




"Jangan pergi.." rintih Lalisa pelan, gerakan kecil Jennie perlahan membuatnya ikut terjaga.




Jennie menurunkan pandangannya menatap Lalisa yang tengah mengerjap pelan. "Aku disini tidak pergi kemana pun." ucapnya lembut seraya mengusap penuh kasih kening Lalisa yang berkerut.




Kepala Lalisa terangkat, kelopaknya pun perlahan terbuka, dan pertama kali yang ia lihat kala terbangun adalah teduhnya tatapan Jennie yang sangat menenangkan, seakan dirinya satu-satunya pujaan yang begitu Jennie cintai. Dan jika itu benar, Lalisa ingin hidup didalam tatapan itu untuk selamanya.




Itu seperti, ucapan Jennie yang mengatakan bahwa membenci dirinya tidaklah benar. Perhatian dan kasih sayang yang ia rasakan begitu nyata dan sangat tulus, Lalisa tidak menemukan setitik kebencian dari tatapan Jennie. Apakah wanita dihadapannya akan benar-benar membencinya jika tahu bahwa kehilangan sosok yang sekarang amat dirindukan terjadi karena dirinya?




"Ugh, vaginaku sedikit pedih." Kening Lalisa mengernyit menahan rasa sakit.




Ia hendak menggeser tubuhnya untuk kembali dekat dengan Jennie, akan tetapi pedih menjalar area vaginanya saat kakinya bergerak dan pinggulnya akan bergeser, rasa nyeri terasa tak nyaman dan mengganggu. Lantas ia teringat dengan reaksi sama yang Jennie berikan pada pagi hari setelah ia mengambil perawan wanita disampingnya. Kini ia merasakan ketidaknyamanan yang sama.




"Mungkin lecet? Padahal aku tidak menggerakkan jariku sebrutal yang kau lakukan padaku." Ucap Jennie, wajah berantakan si gadis begitu lugu kala meringis menahan pedih itu, sangat berbeda dengan seringai Lalisa semalam.




SECRET, Don't Tell Anyone -SEASON 2-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang